Jumat, 20 November 2009

Waspada, Penyakit Bermunculan di Bulan Desember

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang bulan Desember, penduduk Indonesia harus waspada terhadap serangan-serangan penyakit. Bulan ini dinilai menjadi waktu puncak pelepasan merkuri radikal yang berbahaya bagi kesehatan.

"Pada bulan Desember, matahari akan lebih dekat dengan daerah ekuator. Ini akan memicu pelepasan merkuri radikal yang berbahaya. Inilah yang terjadi di Indonesia," kata Kepala Balitbang Departemen Pertahanan Lilik Indrajaya dalam diskusi di Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup di Jakarta, Jumat (20/11).

Dalam diskusi bertema "Militer: Peran dan Tantangannya dalam Menghadapi Perubahan Iklim" itu, Lilik juga memaparkan sejumlah data yang selama ini menjadi bahan penelitian dalam lembaganya. Pelepasan merkuri ke alam bebas tadi merupakan salah satu bencana yang harus diwaspadai dalam perubahan iklim sekarang ini, selain soal gempa bumi, longsor tektonik, dan juga letusan gunung berapi.

"Merkuri radikal itu bisa memicu (timbulnya) virus, infeksi. Jadi, nanti banyak yang linu-linu. Makanya anak autis itu biasanya lahir bulan Agustus karena kehamilannya mulai Desember," tambah Lilik.

Perubahan iklim itu juga memengaruhi terjadinya pencairan es di kutub bumi dan dampaknya akan sangat terasa di negara khatulistiwa seperti Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kenaikan suhu global dalam beberapa tahun mendatang dapat menaikkan muka air laut hingga 80 cm dan mengancam 30 juta penduduk tepi pantai.

"Yang mencair (es) di kutub, tapi karena gaya putar sentrifugal bumi, negara ekuator yang paling terasa karena permukaan airnya akan naik," papar Lilik.

Dalam diskusi itu, pakar hubungan internasional dari Institut Nautilus Australia, Richard Tanter, menekankan bahwa militer juga punya peran penting dalam upaya menghadapi perubahan iklim global. Selain berperan serta dalam upaya mitigasi bencana, militer dapat ikut andil dalam mengawal pelaksanaan rencana pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim tersebut.

Laporan wartawan KOMPAS.com Laksono Hari Wiwoho

4 komentar:

nanalubena@ymail.com mengatakan...

Bumi ini dicipatakan oleh Tuhan saling berkesinambungan begitu indah dan nyaman. Manusia yang menikmati tapi manusia juga yang menghancurkan dan manusia pula yang menanggung akibatnya.

lala.zabet@rocketmail.com mengatakan...

Sepakat. keberadan kutub uatara adalah untuk mengimbangi ekosistem bumi, tapi manusia merusaknya dengan teknologi dan bangunan rumah dan gedung yang berkaca dan tinggi sehingga merusak lapisan ozon. Dan kutub utara akhirnya cair karena terlalu panasnya sinar matahari.

quraisyirahman@ymail.com mengatakan...

Sudah saatnya kit harus sadar dan mensyukuri apa yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.

fajarlaode@rocketmail.com mengatakan...

Perlu dibuktikan kembali kalau anak autis lahir di bulan Agustus karena kehamilannya dimulai bulan Desember. Bagaimana dengan bulan-bulan selanjutnya karena perubahan iklim yang menyebabkan mercuri radikal terus terjadi pasca Bulan Desember.

Posting Komentar

 

Featured