Kamis, 17 Desember 2009

Mitos-mitos tentang Vitamin

Kompas.com - Mitos tentang vitamin sangat perlu diketahui agar tak salah langkah. Simak penjelasan berikut.

1. Anak kurus karena kurang vitamin
Orang sering berpikir, anak yang gemuk dan lincah pastilah sehat. Padahal belum tentu, lho. Anak gemuk belum tentu cukup vitamin. Pasalnya, tubuh yang besar relatif butuh makanan lebih banyak. "Bisa jadi, anak yang gemuk tersebut kurang darah alias mengidap anemia."

Biasanya pada saat lahir, anak tersebut mendapat cadangan makanan (baik zat besi maupun vitamin) yang cukup dari ibunya. Namun, seiring pesatnya pertumbuhan, ia ternyata relatif kekurangan vitamin pembentukan darah. Untuk itu harus mendapat tambahan asam folat, zat besi, dan vitamin C.

Sebaliknya, anak yang kurus juga belum tentu kekurangan vitamin. Pemikiran bahwa anak gemuk itu sehat dan anak kurus tidak sehat tidak berlaku lagi sekarang. "Patokannya sekarang adalah tumbuh dan kembang. Untuk mengetahui apakah anak kita cukup ideal, bisa menggunakan alat ukur grafik berat, tinggi, dan umur yang saling dibandingkan," lanjut Ghazali.

Selain itu, faktor genetik pun bisa memengaruhi anak menjadi kurus, gemuk, pendek, tinggi, dan lainnya.

2. Nafsu makan hilang, cekok saja dengan vitamin
Sering, kan, kita lihat orangtua yang sembarangan mencekokkan vitamin pada anaknya yang sulit makan. "Mencekokkan vitamin dianggap bisa mengembalikan nafsu makan anak. Padahal, hilangnya nafsu makan anak disebabkan banyak hal, seperti karena sakit tenggorokan, sariawan, gigi tumbuh, gigi copot, anak flu, atau terkena TBC," ujar Ghazali.

Pemberian vitamin yang berlebihan justru bisa membuat anak kehilangan nafsu makan, terutama jika anak kehilangan vitamin C alias asam askorbat. Asam jika dimakan berlebih akan menyebabkan perut perih. Apalagi, jika anak makan tidak teratur, bisa saja terjadi luka di lambung. Tetapi pada anak kecil hal ini jarang terjadi.

Penyakit mag biasanya diderita orang dewasa. Untuk itu sebaiknya mengonsumsi vitamin sesuai dosis wajarnya 50 mg. Jangan termakan iklan yang menyebutkan bahwa menelan vitamin dosis tinggi (sampai 1.000 mg) bisa membantu stamina tetap kuat dan tidak sakit-sakitan.

3. Vitamin membuat anak lebih cerdas
Vitamin memang bisa membuat anak cerdas, tetapi prosesnya tentu saja tidak langsung. Cerdas itu terjadi karena anak mengalami perkembangan. Misalnya cepat bicara, berjalan, bermain, dan lainnya.

Lagi pula, kecerdasan ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya stimulasi lingkungan dan makanan bergizi. Dalam makanan bergizi, salah satu unsurnya adalah vitamin. "Oleh karenanya, secara tidak langsung, vitamin dapat memengaruhi kecerdasan. Tapi perlu diingat, vitamin hanya dibutuhkan sedikit saja oleh anak."



Editor: Anna

Sumber : www.tabloidnova.com


Baca Selengkapnya..

Kloset Jongkok Lebih Baik buat Kesehatan

KOMPAS.com — Gangguan fungsi kemih sebenarnya bisa dikurangi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, alkohol, serta obat-obatan.

"Kafein memiliki zat yang dapat memacu detak jantung serta meningkatkan produksi urine," kata Mulyadi Tedjapranata, dokter Klinik Medizone di Apartemen Taman Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut Mulyadi, upaya pencegahan gangguan kemih sejatinya bisa dilakukan sedini mungkin. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah membiasakan untuk tidak menahan keinginan untuk buang air kecil. Bagi anak-anak, melakukan latihan buang air kecil atau toileting assistance bahkan sudah harus dilakukan sejak anak-anak berusia di bawah lima tahun atau balita.

Cara lain yang efektif adalah menghindari penggunaan kloset duduk.

Penggunaan kloset duduk dalam jangka panjang akan memperbesar risiko terjadi infeksi saluran kencing yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan berkemih. Pasalnya, permukaan toilet umumnya menjadi perantara penyebaran kuman. Penggunaan toilet jongkok justru lebih baik.

Pasalnya, ini akan membuat pengguna tidak bersentuhan langsung dengan permukaan toilet sehingga lebih higienis. "Apalagi, jika kerap memakai fasilitas toilet umum, toilet jongkok lebih baik," ujar dia.

Tak hanya itu, penggunaan kloset duduk juga membuat otot saluran kencing bekerja lebih keras saat mengejang atau mengeluarkan urine. Dalam tahap ringan, infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan anyang-anyangan atau keluarnya air seni yang tak tuntas, sakit perut bagian bawah, serta rasa sakit saat akhir buang air kecil.

Kondisi ini tentu mengganggu aktivitas kita. Bahkan, kalau dibiarkan berlarut, ini bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing, gangguan psikososial seperti depresi dan gangguan tidur. (KONTAN/Herlina Kartika Dewi)



Editor: acandra

Sumber : www.kontan.co.id

Baca Selengkapnya..

Rabu, 16 Desember 2009

Makanan yang Boleh dan Tidak untuk Ibu Hamil Tiap Trimester

Jakarta, detikHealth - Setiap ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang tepat, karena hal ini bisa berdampak terhadap perkembangan bayi yang dikandungnya. Untuk itu ketahui dengan pasti makanan apa saja yang baik dikonsumsi selama hamil.

Terkadang banyak ibu hamil yang berpikir bahwa dirinya harus makan untuk dua porsi yaitu ibu dan anak yang dikandungnya. Padahal pola pemikiran seperti itu tidak benar, karena bisa saja nanti si ibu mengalami obesitas yang justru bisa membahayakannya.

Seperti dikutip dari Pregnancy, Selasa (15/12/2009) ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil berdasarkan usia kandungannya, yaitu:

Trimester pertama (1-3 bulan).
Pada trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat penting pertumbuhan awal janin, sehingga baik bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang idealnya dilakukan sejak sebelum hamil. Terkadang saat trimester pertama ini perempuan mengalami morning sickness yang membuatnya sulit untuk makan dengan benar.

Pada trimester pertama ini hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih. Fokuskan makanan yang mengandung protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu serta lemak sehat. Usahakan mengonsumsi asam folat yang bagus untuk perkembangan otak janin di trimester pertama ini, asam folat bisa didapat dari sayuran hijau, biji-bijian atau dari suplemen.

Trimester kedua (4-6 bulan)
Ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua, ibu hamil harus mulai memfokuskan diri pada upaya untuk menjaga keseimbangan berat badan dan makanan yang sehat. Karenanya saat trimester kedua ini penting untuk mengevaluasi pola makan ibu hamil.

Ketahui apakah sudah memenuhi 60 gram protein setiap hari, sembilan atau lebih porsi biji-bijian, tujuh porsi buah-buahan dan sayuran berwarna hijau, membatasi makanan tinggi lemak, garam dan gula karena bisa berakibat buruk pada janin yang dikandung. Serta hindari mengonsumsi ikan yang mengadung kadar merkuri tinggi seperti ikan pedang, king mackerel. Tapi bisa diganti dengan udang, salmon, lele dan tuna.

Trimester ketiga (7-9 bulan)
Saat memasuki trimester terakhir, pola makan si ibu harus disesuaikan dengan berat badan janin yang dikandungnya. Jika janin sudah memiliki berat cukup normal, maka ibu harus membatasi asupan makannya dan mulai sedikit melakukan diet karena pertumbuhan janin yang dikandung lebih cepat dibanding trimester sebelumnya. Meskipun orang hamil cenderung cepat merasa lapar, tapi lebih baik ibu hamil makan 6 kali dengan porsi kecil dibandingkan 3 kali makan dengan porsi besar.

Pada trimester ini kurangi asupan karbohidrat, karena bisa menambah bobot sang ibu yang nantinya mempersulit proses melahirkan. Namun, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi 8 gelas air putih dan juga 1.000 miligram kalsium setiap harinya untuk membantu pertumbuhan tulang janin yang dikandung.
(ver/ir)

Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Peringatan Bahaya Bikin Perokok Makin Aktif

MI - PERINGATAN kesehatan pada bungkus rokok yang mengingatkan efek fatal merokok justru membuat perokok semakin aktif. Risiko kematian dan ancaman kesehatan yang disampaikan begitu menakutkan sehingga orang berusaha mencari ketenangan dengan merokok.

Efek pesan ini dikaitkan dengan teori yang dikenal dengan Terror Management. Menurut teori ini, beberapa orang yang menderita cemas ekstrim mengenai kemungkinan kematian, secara konstan perlu meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Mereka yang merasa diri mereka lebih berharga dengan merokok (karena membuat mereka merasa seksi dan tenang) akan merokok lebih banyak lagi untuk menghilangkan ketakutan mereka.

Solusinya, menurut peneliti dari New York University dan University of Basel, Switzerland, adalah menggunakan slogan yang menyatakan bahwa merokok akan membuat Anda jelek dan berkulit keriput.

Studi mereka yang melibatkan 39 mahasiswa psikologi (berusia 17-41) yang juga perokok menemukan bahwa cara ini efektif mendorong perokok untuk berhenti.

"Secara umum, saat dihadapkan pada pesan antirokok yang berkaitan dengan kematian, mereka berusaha menghasilkan upaya aktif sebagaimana direfleksikan dengan kemauan mereka meneruskan kebiasan yang berisiko tersebut," terang peneliti, seperti dikutip situs dailymail.

Percaya diri

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Experimental Social Psychology ini, partisipan diminta mengisi kuesioner untuk menentukan seberapa banyak mereka merokok untuk meningkatkan rasa percaya diri. Kemudian mereka ditunjukkan kotak rokok dengan berbagai jenis peringatan di atasnya.

Setelah 15 menit, para mahasiswa ditanyai mengenai kebiasaan merokok mereka, termasuk keinginan mereka untuk berhenti."Pesan-pesan yang tidak berkaitan dengan kematian terbukti efektif mengurangi keinginan mereka untuk merokok."

Penemuan ini, menurut peneliti, bisa menjelaskan dengan fakta mengapa peringatan seperti 'merokok membuat Anda terlihat tidak menarik' cukup menakutkan bagi orang-orang yang merokok untuk meningkatkan rasa percaya diri. (OL-08)

Penulis : Ikarowina Tarigan

Baca Selengkapnya..
 

Featured