Jumat, 30 Oktober 2009

Hamil Makan Sayur, Bayi Jauh dari Diabetes

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan padat nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan di masa kehamilan memang sangat penting artinya bagi janin. Bukti penelitian terbaru pun menunjukkan, kebiasaan para ibu menyantap sayuran menjauhkan bayi mereka dari ancaman penyakit.

Riset para ilmuwan di Sahlgrenska Academy Swiss, yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric Diabetes menyatakan, ibu hamil yang makan sayur setiap hari cenderung memiliki anak yang terbebas dari diabetes tipe 1.

"Ini adalah riset pertama yang menunjukkan adanya hubungan antara asupan sayur selama kehamilan dengan risiko anak secara langsung mengidap diabetes tipe 1. Tetapi, beragam riset lanjutan seperti ini diperlukan sebelum kami dapat menyatakan hal yang definitif," ungkap peneliti dan ahli nutrisi Hilde Brekke dari Sahlgrenska Academy.

Brekke menggagas riset bersama rekan ilmuwan lain dari Linköping University, yang melakukan studi populasi yang disebut ABIS (All Babies in Southeast Sweden).

Mereka mengumpulkan sampel darah dari hampir 6.000 anak berusia lima tahun untuk kemudian dianalisa. Dari total populasi, tiga persen anak tercatat mengalami peningkatan kadar antibodi penanda diabetes tipe 1 atau mengidap diabetes tipe 1 pada usia lima tahun.

Penanda risiko ini meningkat hingga dua kali lipat dan lazim ditemukan pada anak yang ibunya jarang menyantap sayur pada saat hamil. Sedangkan risiko paling rendah tercatat di antara anak-anak yang ibunya makan sayuran setiap hari.

"Kami tak bisa mengatakan dengan pasti soal basis penelitian ini bahwa sayuran itu sendiri yang memberi efek protektif. Tetapi faktor lain yang berhubungan dengan asupan sayur, seperti standar pendidikan ibu, tampaknya tidak menjelaskan hubungan. Proteksi ini juga tidak dapat dijelaskan dengan faktor-faktor pola makan atau faktor risiko lain yang diketahui," ujar Brekke.

Istilah "sayur " dalam penelitian ini, kata Brekke, termasuk seluruh jenis sayuran kecuali sayuran umbi semisal wortel, lobak atau kentang.

Baca Selengkapnya..

Kamis, 29 Oktober 2009

Dehidrasi dan Kematian

KOMPAS.com - Air merupakan salah satu zat gizi penting bagi kesehatan tubuh. Tubuh manusia membutuhkan air untuk hidup sehat dan aktif. Tubuh manusia hanya dapat bertahan selama satu minggu tanpa air.

Sekitar 55 hingga 75 persen tubuh kita terdiri dari air. Keseimbangan cairan menjadi negatif atau terjadi dehidrasi ketika air tubuh menurun 2-6 persen. Dehidrasi disebabkan penurunan asupan air, meningkatnya pengeluaran air dari tubuh (ginjal dan pencernaan), atau pengalihan cairan. Manifestasi klinis dehidrasi paling erat kaitannya dengan penurunan volume intravaskular dan selanjutnya dapat mengakibatkan kegagalan organ dan kematian.

”Kebutuhan air setiap orang berbeda, tergantung tempat tinggalnya. Dia tinggal di negara apa, juga aktivitas hariannya,” kata Laurent Le Bellego, PhD dari Danone Group Perancis di Kongres Nutrisi Internasional Ke-19 di Bangkok, Thailand, awal Oktober 2009.

Menurut Le Bellego, banyaknya air yang harus diminum setiap orang agar tak terjadi dehidrasi berbeda-beda. Di Perancis orang dianjurkan minum air sebanyak 1.500 mililiter (ml) per hari. Di Inggris Raya, bahkan ada dua lembaga yang mengeluarkan pernyataan yang berbeda. The British Dietic Association menyarankan minum air 1.500 ml-2.500 ml per hari, sedangkan The British Nutrition Foundation menganjurkan minum air 1.500 ml-2.000 ml per hari.

”Di Meksiko orang dianjurkan minum air 2.000 ml per hari, di Kanada 3.000 ml per hari, di Australia 2.600 ml per hari, dan di Selandia Baru 2.100 ml per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menganjurkan minum air 1.500 ml per hari,” kata Le Bellego.

Perbedaan jumlah air tersebut tergantung dari iklim, situasi, dan jenis makanan yang dikonsumsi.

”Cara hidup seseorang, bagaimana ia makan dan minum, itu sangat penting. Umumnya orang meremehkan jumlah air yang harus diminum setiap hari karena dampaknya tidak segera terlihat. Tanpa mereka sadari, mereka bisa menderita dehidrasi. Padahal dehidrasi itu sangat berbahaya,” tambahnya.

Air tak sekadar menghilangkan rasa haus, tetapi juga berfungsi sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh, menjadi penyedia mineral, dan elektrolit bagi tubuh.

Gangguan fungsi otak

Dehidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak, seperti konsentrasi dan kemampuan berpikir. Secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas melalui gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang, hingga pingsan. Pada jangka panjang dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan terjadi batu ginjal.

Prof Dr Hardinsyah Ridwan, MS, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, yang hadir pada Kongres Nutrisi Internasional Ke-19 menyatakan, air sebenarnya merupakan bagian zat gizi dan sama pentingnya seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Namun, hal ini sering terlupakan. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik. Anak sekolah yang kurang asupan air akan mengalami penurunan kemampuan kognitif dan berisiko gangguan ginjal pada masa depan.

”Asupan air murni dengan sasaran volume urine 2 liter dapat mencegah kekambuhan batu saluran kemih. Asupan air murni volume besar, disertai tidak menahan keinginan untuk berkemih, merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi saluran kemih,” kata Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD KGH dari Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangukusumo Jakarta.

Hasil penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (Thirst) tahun 2008 yang dipimpin Prof Hardinsyah dipamerkan dalam Kongres Nutrisi Internasional di Bangkok. Penelitian di Jakarta Utara dan Lembang, Jawa Barat, ini menggunakan total sampel 400 orang. Kejadian dehidrasi 15-42 persen. Rata-rata 30 persen dehidrasi. ”Tiga dari 10 sampel mengalami dehidrasi,” kata Hardinsyah.

Penelitian tahun 2009 mengambil sampel 1.200 orang pada empat lokasi di Indonesia: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, serta dikelompokkan pada dua wilayah ekologi, yaitu dataran rendah (Jakarta, Surabaya, dan Makassar) serta dataran tinggi (Lembang, Malang, dan Malino).

Sampel adalah remaja dan dewasa laki-laki dan perempuan dengan kriteria inklusi remaja 15-18 tahun dan dewasa 25-55 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, jumlah remaja yang mengalami dehidrasi ringan lebih tinggi, yakni 49,5 persen, dibandingkan dewasa 42,5 persen.

”Penyebab utama masalah ini adalah rendahnya pengetahuan para subyek/sampel yang diteliti tentang fungsi air bagi tubuh, kebutuhan air minum, manfaat air minum bagi kesehatan, dan akses terhadap air minum. Subyek dewasa memiliki pengetahuan lebih baik dibandingkan subyek remaja,” tambahnya.

”Prize for Nutrition”

Di hadapan forum Kongres Nutrisi Internasional di Bangkok tersebut, Danone memberikan penghargaan 7th Danone International Prize for Nutrition kepada peneliti asal Belgia, Prof Johan Auwerx dari the Federal Polytechnic School of Lausanne, Swiss. Penghargaan itu mulai diberikan tahun 1997. Tahun 2005 diberikan kepada Prof David Barker dari University of Southampton, Inggris, dan tahun 2007 diberikan kepada Prof Jeffrey Friedman dari Rockefeller University, New York, AS.

Prof Johan Auwerx mendapat penghargaan atas penemuan soal mekanisme bahan gizi yang ”berkomunikasi” dengan sel-sel tubuh dengan cara sama dengan hormon-hormon tubuh, misalnya dengan melepas lemak tubuh. Penemuan ini membuka jalan bagi pencegahan baru dan strategi terapi melawan kegemukan dan penyakit-penyakit kardiometabolik, seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi.

Prof Auwerx mengatakan, penelitiannya memerlukan waktu dan diharapkan ke depan bisa diaplikasi untuk pengembangan obat. Tidak hanya obat, ia juga memberi perhatian pada upaya pencegahan melalui nutrisi.

Ketika dikabari, penelitiannya memenangi penghargaan dan ia mendapat hadiah 120.000 euro, dia berencana melanjutkan studinya dengan dana tersebut.

”Hadiah itu akan membawa kami pada tahapan lebih lanjut, eksperimen in vivo (pada makhluk hidup) dan saya punya harapan besar untuk vitamin B3 yang dikenal manfaatnya untuk mengatasi obesitas,” katanya.

Baca Selengkapnya..

Rabu, 28 Oktober 2009

Sayur Berpestisida vs Daging Penuh Zat Kimia, Lebih Bahaya Mana?

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pandangan lain yang salah tentang vegetarian adalah sayur dan buah yang terkena pestisida, punya level dampak yang sama-bagi tubuh manusia-dengan daging yang selama di peternakan digelontor pakan konsentrat dan obat yang jelas-jelas mengandung bahan kimia.

Namun Lusia Anggraini, dokter umum, yang juga staf ahli Indonesia Vegetarian Society (IVS) Yogyakarta, mempunyai jawaban yang simpel.

Pestisida yang menempel pada sayur dan buah, bisa hilang lebih 10 persen saat dicuci dua kali. "Adapun pestisida yang masuk ke tubuh tanaman, saya yakin, bisa terkurangi sampai 50 persen lebih, karena sayur dan buah mengandung antioksidan. Ketika direbus, konsentrasi pestisida tadi, akan berkurang lagi," kata Lusia.

Sementara di sisi lain, daging tidak mengandung antioksidan sama sekali. Jadi, ketika kita menyantap daging, akumulasi zat kimia itu kita santap utuh, plus zat-zat tak berguna dan beracun dalam daging. "Sehingga masuk akal jika daging menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan," ujar Lusia.

Semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia terdapat dalam makanan nabati. Ketakutan bahwa asam amino esensial dan lemak hanya diperoleh dari daging (termasuk olahannya), juga ketakutan bahwa tubuh menjadi lemas dan tak punya stamina karena bervegetarian, adalah tak berdasar.

Kacang-kacangan terutama kedelai mengandung semua asam amino esensial. Lemak pun ada di minyak kelapa sawit dan kacang-kacangan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan jika orang bervegetarian.

"Pertanyaan sekarang adalah, mengapa orang-orang malah tidak pernah khawatir tentang dampak daging yang sangat merugikan kesehatan? Aneh dan lucu, kan? Vegetarian dikawatirkan ke sana-kemari, tapi bahaya daging tak disuarakan," ujar Susianto, ahli nutrisi yang juga Ketua Operasional IVS.

Mereka yang masih tak percaya dampak merusak dari daging, perlu banyak membaca literatur dan menyimak imbauan-imbauan lembaga-lembaga internasional. Indonesia belum menyadari dampak daging, bahkan menggencarkan industri peternakan.

Baca Selengkapnya..

Selasa, 27 Oktober 2009

Efek Rokok Lebih Berat pada Wanita

KOMPAS.com — Kaum perempuan, ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada rokok. Meski merokok lebih sedikit dibanding pria, perempuan ternyata lebih rentan pada efek kerusakan paru akibat zat karsinogen yang terdapat dalam sebatang rokok.

Kesimpulan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 700 pasien kanker paru. Para peneliti menemukan, meski wanita merokok secara kuantitas lebih sedikit dibanding pria, ternyata mereka cenderung berusia lebih muda saat didiagnosis terkena kanker paru.

Penelitian lain yang dilakukan para ahli dari Universitas Harvard, AS, dan Universitas Bergen di Norwegia terhadap 950 pria dan wanita yang menderita penyakit paru obstruktif kronik (COPD), penyakit akibat rokok, menemukan hasil yang hampir sama.

Diketahui, pasien COPD wanita umumnya berusia lebih muda ketika mereka didiagnosis memiliki penyakit tersebut, dan mereka merokok lebih sedikit dibanding pria. "Wanita lebih rentan terhadap efek kerusakan paru-paru akibat rokok," kata dr Inga-Cecilie Soerheim, peneliti tamu di Harvard yang hasil penelitiannya dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Thoraric Society's.

Tipe kanker paru-paru berbeda

Fakta dari sejumlah penelitian dalam 20 tahun lalu telah menyatakan bahwa perokok wanita lebih rentan terkena kanker paru-paru dibanding perokok pria.

Soerheim dan rekannya, dr Dawn L DeMeo, asisten profesor obat-obatan pada Sekolah Harvard Medical dan Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, menemukan bahwa pada tahun 2000, angka kematian wanita terhadap COPD melebihi pria, meski para peneliti belum mengetahui alasannya.

Namun, dr Michael Thun, mantan Direktur Penelitian Epidemiologi di American Cancer Society, tidak menerima secara cepat teori tesebut. “Bukti sebenarnya menunjukkan bahwa wanita dan pria sama-sama berisiko terkena kanker paru-paru, dengan atau tanpa merokok,” katanya.

Namun, Thun menambahkan, tipe kanker paru-paru mereka berbeda, mengacu pada daerah paru-paru yang memiliki kemungkinan bahwa kanker terjadi pada wanita dan pria.

Terkait dengan penelitian baru COPD, yang menyatakan wanita lebih rentan, Thun berpendapat, ada faktor lain yang memicu, seperti harapan hidup wanita yang lebih lama. Selain itu, fokus pada kemungkinan perbedaan jender mungkin dilupakan. Sebaliknya, ia menekankan agar ahli kesehatan dan masyarakat umum perlu fokus jika merokok adalah kontribusi terbesar pada kanker paru-paru dan COPD.

“Jika mereka berhenti merokok sebelum berusia 50 tahun, maka sebagian besar risiko tersebut bisa dihindari,” ujarnya, mengutip penelitian yang sudah dipublikasikan. Kemudian ketika mereka berhenti, wanita dan pria dapat mencari cara lain untuk mengurangi risiko terhadap kanker paru-paru, seperti menghindari asap rokok.

Menurut American Cancer Society, kanker paru-paru menjadi penyebab tertinggi terhadap kematian pria dan wanita di Amerika Serikat. Lebih banyak orang yang meninggal akibat kanker paru-paru dibanding dengan kanker kolon, serta kombinasi kanker payudara dan prostat.

Lembaga ini memperkirakan, lebih dari 219.000 kasus baru kanker paru-paru akan terdiagnosis tahun ini, dan 159.390 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya..

Bercak Biru Bukan karena Dijilat Setan

KOMPAS.com — Pernahkah Anda menemukan bercak biru lebam atau memar di tubuh tanpa tahu apa penyebabnya? Memar tanpa sebab jelas ini memang bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga sebagai pertanda adanya penyakit serius, misalnya hemofilia. Jadi, bukan lantaran dijilat setan seperti yang dipercayai banyak orang selama ini.

Kita sering melihat atau mungkin mengalami memar yang tiba-tiba muncul tanpa sebab, misalnya di tangan atau kaki. Hendra (28) salah seorang di antaranya. la sempat mengira itu akibat benturan yang tak disadari. Akhirnya ia amati, memar itu akan muncul jika ia terlalu lelah. "Biasanya sih muncul di lengan," katanya. la memilih tidak ke dokter karena bercak itu bakal hilang dalam beberapa hari.

Bercak biru serupa lebam juga sering dialami Sari (26). "Kata ibu saya, ini karena dijilat setan akibat ada yang sirik sama saya. Habisnya, tidak terbentur apa-apa kok bisa lebam," ujarnya. Memang orang awam menyebut luka lebam ini akibat jilatan setan. Segelintir orang bahkan mengaitkan kondisi ini dengan masalah klenik.

"Padahal, bercak biru ini bisa dijelaskan secara medis. Bukan karena dijilat setan," kata Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, ahli penyakit dalam dari RSCM, Jakarta. Dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal sebagai purpura simplex.

Bercak biru ini adalah penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Biasanya ditemukan di tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. "Biasanya tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit," ujar Prof Zubairi.

Hilang sendiri
Kabar baiknya, purpura simplex tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa diobati. Kondisi ini juga tidak berkaitan dengan penyakit lain. Hanya saja, bercak ini bisa timbul lagi, dan kadang bersamaan dengan siklus menstruasi.

Untuk memahami terjadinya penggumpalan darah, tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang harus baik. Pada kasus purpura simplex, penggumpalan darah atau pendarahan akan terjadi bila fungsi salah satu atau lebih dari ketiga hal tersebut terganggu.

Banyak pula ditemukan, pasien purpura simplex memiliki pembuluh darah kapiler yang rentan sehingga memudahkan terjadinya penggumpalan darah. "Ketika pembuluh darah rusak, darah akan bocor ke daerah sekelilingnya. Darah tersebut cenderung untuk berkoagulasi atau menggumpal. Ini yang menyebabkan terjadinya bercak biru atau memar," katanya.

Stres dan kelelahan
Banyak hal bisa menyebabkan penggumpalan darah. Yang paling mudah adalah trauma atau benturan secara fisik. "Namun, tidak menutup kemungkinan penggumpalan terjadi karena hal lain. Banyak orang yang mengaku mengalami bercak biru jika sedang stres, terlalu lelah, atau karena alergi. Untuk mengatasinya, ya dikurangi saja tingkatan stresnya atau perbanyak istirahat," ujarnya.

Faktor usia juga bisa membuat darah mudah menggumpal. Semakin tua seseorang, fungsi pembuluh darah ikut menurun. Lapisan kulit juga kehilangan banyak jaringan lemak yang bisa melindungi pembuluh dari benturan.

Untuk memastikan penyebab timbulnya bercak biru, Prof Zubairi menyarankan pasien memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam. Banyak pasien yang memeriksakan diri karena takut bercak biru itu merupakan pertanda penyakit berat. "Meski jarang, beberapa penyakit berat bisa ditandai oleh memar dan bercak biru. Kalau itu terjadi, tentu saja pasien memerlukan penanganan lebih lanjut," katanya. (GHS/Michael)

Baca Selengkapnya..

Senin, 26 Oktober 2009

Agar Tak Boros Berobat

KOMPAS.com - Anggaran berobat sering melebihi anggaran untuk makan. Bukan saja di negara maju, di negara berkembang bahkan lebih dari yang bisa dianggarkan. Tak jarang pengeluaran buat berobat melebihi yang seharusnya karena tidak cerdik menata penyakit dan kurang cerdas menjadi pasien. Untuk itu perlu kendali ongkos berobat. Apa misalnya?

Pemborosan dalam berobat bukan soal mampu atau tidak, melainkan efisien atau tidak. Artinya, mengeluarkan yang diperlukan saja. Boros itu bisa sebab kenakalan pihak medis, selain pasien rancu dalam berobat.

Pak Sur amat cermat berobat. Apa pun kata dokter ia turuti. Di satu sisi memang menyehatkan, meski bisa berarti pemborosan karena ia membayar lebih banyak untuk yang tidak perlu. Contohnya, menjalani pemeriksaan PSA (penanda kelainan prostat) setiap beberapa bulan, padahal tidak ada indikasi untuk itu.

Pasien sekarang cenderung lebih "pintar" dari dokternya. Tak jarang dokter didikte. Pasien memilih apa yang perlu dikerjakan dokter. Sering ini bukan pilihan medis, alih-alih praktik dokter profesional. Kita menyebutnya tidak lege artis.

Opini pasien VS medis
Opini pasien belum tentu seturut opini medis. Yang pasien pikirkan belum tentu sama dengan opini medis. Ini bagian dari pemborosan, misalnya minta semua diperiksa, walau tidak ada indikasinya.

Yang seperti itu kerap terjadi di rumah sakit yang jadi industri medis. Kita tahu tak semua rumah sakit ramah pada pasien, kalau tujuannya semata laba. Pasien jadi sapi perahan, melayani melebihi akal sehat medis. Semua unsur laboratorium diperiksa walaupun tidak diperlukan, sehingga biaya melambung. Pasien demam berdarah, misalnya, diperiksa jantung dan lainnya yang tak berkaitan dengan penyakitnya.
Kalau bisa memberi kamar lebih tinggi tarifnya, kenapa harus menawarkan kelas murah? Pasien yang terdesak untuk dirawat tidak punya pilihan, walau sebetulnya ini pemborosan.

Pemanfaatan alat pemeriksaan yang makin canggih bagi setiap pasien jelas tidak rasional kalau tujuannya bukan untuk melacak penyakit. Gejala overutilisasi alat periksa seperti ini bikin biaya berobat sangat boros. Kalau ada obat sama yang lebih murah, mestinya itu yang dipilih. Jumlah obat yang diberikan pun sering melebihi kebutuhan.

Secara medis jelas ini tidak rasional. Memang tak selalu salah dokter. Pasien elit sering tidak sembuh kalau diberi obat murah karena faktor kepercayaan pasien amat menentukan kesembuhannya. Padahal, obat yang sama berhasil menyembuhkan pasien di desa dengan diagnosis sama.

Tidak selalu pergi ke dokter
Pasien mampu, gatal sedikit saja mencari dokter. Sikap lekas ke dokter begini juga tergolong pemborosan. Mengapa? Harus diingat, tubuh memiliki kemampuan self-limitting. Biarkan tubuh berkesempatan menyembuhkan (menormalkan kondisi tidak seimbang) karena perangkat untuk itu tersedia.

Kalau tekanan darah mendadak naik, tubuh punya mekanisme menurunkannya. Begitu juga sebaliknya. Lekas-lekas mengintervensi setiap ada perubahan keseimbangan, akan mengacaukan mekanisme pemulihan sendiri (homeostasis).

Orang zaman dulu tidak segera diintervensi medis karena kelangkaan layanan medis atau kemampuan berobat lemah. Ternyata tidak semua keluhan dan gejalanya berkembang menjadi penyakit.

Jadi sebetulnya tubuh memiliki kemampuan menyembuhkan. Kalau keluhan dan gejala yang sama menetap untuk waktu lama atau bertambah buruk, itulah acuan mencari bantuan dokter. Selain mengacaukan mekanisme penyembuhan sendiri, lekas mengintervensi dengan obat atau tindakan medis berarti pemborosan. Pemberian obat membebani tubuh dengan zat kimiawi yang tidak dliperlukan. Belum efek samping obatnya.

Hal lain lagi, tidak setiap obat perlu dihabiskan atau dibeli seluruhnya. Hanya antibiotika dan obat penyakit menahun yang memerlukan kesinambungan. Obat simptomatik harus dihentikan kalau keluhan dan gejala sudah tidak ada. Diminum kembali kalau keluhan dan gejala datang lagi.

dr.Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan dan penulis buku

Baca Selengkapnya..

Sabtu, 24 Oktober 2009

Awas, "Earphone" Bisa Bikin Tuli

KOMPAS.com — Saat mendengarkan lagu favorit muncul di radio, di gym atau di pemutar MP3 atau iPod, spontan kita akan langsung memperbesar volume suara dan ikut bernyanyi. Namun, berhati-hatilah pada volume suara yang keras lewat earphone. Pasalnya, terlalu sering terpapar musik keras bisa menyebabkan gangguan pendengaran.

Di Amerika Serikat dilaporkan makin banyak orang dewasa dan remaja yang didiagnosis mengalami tuli karena usia lanjut (presbiakusis) yang normalnya kondisi ini baru muncul di usia 50 tahun-an. Rupanya, para remaja dan orang dewasa muda itu adalah orang-orang yang setiap hari mendengarkan earphone selama berjam-jam.

Menurut ahli audio dari Cape Town Medi-Clinic, Lisa Nathan, akumulasi dari suara bising atau keras akan berkembang secara perlahan dan nyaris tanpa gejala. "Butuh waktu beberapa tahun sebelum gangguan muncul atau orang tersebut mengalami masalah pendengaran," katanya.

Misalnya, seorang remaja 15 tahun yang sering mendengarkan MP3 atau iPod dalam volume suara yang keras setiap hari, mungkin baru mengalami gangguan pendengaran saat usianya menjelang 30-an.

"Cepat lambatnya kerusakan pendengaran juga ditentukan oleh gaya hidup dan paparan pada sumber suara bising lainnya, misalnya, jika orang tersebut sering ke klub atau memainkan band, maka kerusakannya akan lebih buruk," katanya.

Telinga sendiri diciptakan dengan berbagai bagian fungsi yang saling bekerja sama sehingga seseorang mampu mendengar, memproses, dan memahami dunia di sekitarnya. Namun, saat suara di sekitar kita terlalu keras atau bising, sel-sel rambut yang halus di rumah siput dalam telinga (koklea) akan rusak. Sel rambut ini berfungsi menangkap frekuensi suara dan meneruskannya ke pusat persepsi pendengaran di otak.

"Pada awalnya kerusakan sel rambut hanya bersifat sementara. Gejalanya seperti saat salah satu telinga ditutup. Terkadang gejala ini juga diikuti dengan tinnitus, yakni kondisi di mana kita seperti mendengar dengungan di telinga," papar Nathan.

Tinnitus sebenarnya adalah hal yang normal karena merupakan tanda telah terjadi kerusakan di dalam sel rambut. Namun, makin sering kerusakan itu terjadi, kerusakannya pun akan menjadi permanen karena sel-sel yang rusak tadi tidak sempat memperbaiki diri atau keburu mati. Akibat dari kerusakan permanen tadi adalah tuli.

Suara diukur berdasarkan desibel (dB), dengan nilai 0 merupakan suara paling lembut yang bisa didengar manusia dan 180 adalah suara bising yang ditimbulkan oleh roket yang akan diterbangkan ke luar angkasa.

Rata-rata level suara percakapan sekitar 60 dB, sementara suara dari konser musik rock mencapai 115 dB. Para ahli percaya, paparan suara yang melebihi 85 dB dalam jangka panjang sangat berbahaya. Perlu diingat, volume suara tertinggi dari pemutar MP3 atau iPod adalah sekitar 100 dB. "Level maksimal yang disarankan adalah kurang dari 85 dB," kata Nathan.

Untuk mencegah dampak negatif dari earphone tadi, Nathan merekomendasikan penggunaan jenis earphone yang bisa mengurangi suara di latar belakang sehingga kita bisa mendengar suara musik dengan nyaman tanpa terganggu masuknya suara di sekitar. Dengan begitu, kita tak perlu menyetel musik dalam volume keras.

Baca Selengkapnya..

Pola Makan Berenergi

KOMPAS.com — Bila Anda sering merasa kelelahan dan tidak hilang dengan istirahat atau tidur, bisa jadi Anda mengalami sindrom lelah kronik. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit fisik, seperti anemia, diabetes atau ketidakseimbangan tiroid.

Penyebab lain dari sindrom kelelahan ini adalah depresi, stres, gangguan tidur, kurang olahraga, terlalu banyak olahraga (overtraining), dehidrasi, gangguan pola makan, serta infeksi bakteri.

Bila tidak ditemukan adanya gangguan penyakit, sindrom mudah lelah ini bisa diatasi lewat perubahan gaya hidup, seperti berolahraga teratur, mengurangi stres, cukup tidur, mengurangi kafein, serta mengubah pola makan.

Perubahan pola makan yang disarankan adalah:
- Meningkatkan cadangan energi
Untuk menyuplai energi yang dibutuhkan oleh tubuh, konsumsi kalori sesuai dengan tingkat aktivitas. Bila Anda termasuk pria workaholic, Anda butuh minimal 2.200 kilo kalori per hari, sedangkan wanita 2000 kkal.

- Fluktuasi kadar insulin juga bisa menyebabkan perubahan mood dan rasa lelah. Untuk mengatasinya, cobalah mengubah pola makan Anda dari tiga kali sehari menjadi lima kali, namun dalam porsi kecil. Pilih karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, seperti beras merah atau sereal.

- Bila Anda penggemar olahraga dengan intensitas tinggi, pastikan kebutuhan protein Anda cukup. Rata-rata kebutuhan protein pada wanita adalah 120-150 gram. Sedangkan pria butuh 180-250. Meski demikian, makanan berprotein tinggi umumnya juga tinggi lemak. Karena itu. Anda bisa mengganti daging atau susu dengan ikan dan mengurangi penggunaan lemak saat proses memasak.

- Minum cukup air setiap hari atau sekitar 10 gelas.

- Konsumsi lima jenis buah segar setiap hari.

- Hindari makanan yang kaya gula karena makanan jenis ini akan memperburuk rasa lelah.

- Pada umumnya makanan atau minuman suplemen penambah tenaga mengandung vitamin B kompleks. Anda bisa memenuhi asupan vitamin ini dari berbagai jenis makanan, seperti roti, padi-padian, hati, daging, telur, susu, serta buncis.

Baca Selengkapnya..

Jumat, 23 Oktober 2009

Apakah Anda Memiliki Tato atau Pernah Ditindik?

JAKARTA, KOMPAS.com — Virus hepatitis C merupakan virus yang berbahaya. Virus ini menjadi penyebab utama dari infeksi hati yang sifatnya sangat menular dan bisa menyebabkan sirosis serta kanker hati. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit ini karena virus ini bermutasi sangat cepat.

Dunia kedokteran mengenal tujuh jenis virus hepatitis (radang hati), yaitu A, B, C, D, E, G, dan TT. Namun, jenis virus hepatitis A, B, dan C lebih sering dijumpai di negeri kita. Perbedaan antara virus hepatitis ini terletak pada perbedaan kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang mereka timbulkan.

Dibandingkan dengan hepatitis B, virus hepatitis C jauh lebih ganas dan lebih sering menyebabkan penyakit hati menahun. Virus hepatitis C (VHC) memiliki angka mutasi (perubahan genetik) yang tinggi sehingga sering muncul mutan yang bisa meloloskan diri dari sergapan "tentara" antibodi tubuh. Akibatnya, belum ada vaksin yang berhasil dibuat untuk mencegah infeksi virus ini.

Menurut dr Unggul Budihusodo, SpPD-KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, penularan virus ini terjadi melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, misalnya transfusi darah, penggunaan alat tato dengan peralatan tidak steril, saling tukar suntikan antarpengguna narkoba suntik, serta pemakaian jarum berulang atau alat medis lain yang tidak steril.

Infeksi VHC sering disebut sebagai infeksi terselubung karena infeksi VHC sering kali tidak bergejala atau jika ada, gejalanya ringan dan tidak khas sehingga kebanyakan orang tidak mencari pengobatan ke dokter. Padahal, dengan banyaknya orang yang tidak terdiagnosis, dia bisa bertindak sebagai carrier (pembawa virus) dan menularkannya ke orang lain tanpa disadari.

Beberapa gejala infeksi VHC, antara lain, rasa letih, demam dan menggigil, tidak nafsu makan, mual dan muntah, kulit tampak kuning, nyeri di perut kanan atas, serta penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala-gejala tersebut, belum tentu Anda terinfeksi, mengingat kebanyakan orang yang terinfeksi VHC justru jarang mengalami gejala-gejala itu.

"Karena penyakit ini asimptomatik (tidak bergejala), lebih baik lakukan pengecekan laboratorium, khususnya untuk mereka yang dalam risiko tinggi. Makin muda diketahui, makin tinggi kemungkinan sembuhnya," ujar dr Unggul.

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk dalam kelompok risiko tinggi, cobalah mengingat adanya kejadian yang mungkin sudah bisa membuat Anda terkena hepatitis C. Beberapa pertanyaan yang bisa menuntun Anda adalah:
- Apakah Anda pernah menerima transfusi darah atau transfusi organ tubuh?
- Apakah Anda pernah melakukan cuci darah (hemodialisis)?
- Apakah Anda memiliki anggota keluarga yang menderita hepatitis C?
- Apakah Anda memiliki tato atau pernah ditindik dengan jarum yang tidak steril?
- Apakah Anda pernah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi tanpa pelindung (kondom)?
- Apakah Anda termasuk pekerja medis yang pernah kontak dengan darah di tempat kerja?
- Apakah Anda menggunakan pemotong kuku, sikat gigi, alat cukur, dan jarum akupunktur (yang mungkin tercemar darah di dalamnya) bergantian dengan orang lain?

Jika Anda menjawab "YA" pada salah satu atau lebih pertanyaan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Baca Selengkapnya..

Kamis, 22 Oktober 2009

46 persen Penduduk Indonesia Dehidrasi

KOMPAS.com - Istilah dehidrasi sebenarnya sudah tak asing lagi, namun kondisi ini sering disepelekan. Padahal sebenarnya dehidrasi cukup berbahaya, pada tingkat yang berat dehidrasi bisa menyebabkan kematian. Berdasarkan studi terkini 46,1 persen orang Indonesia mengalami dehidrasi ringan.

Hal tersebut dipaparkan oleh Prof. Dr.Ir.Hardinsyah dalam laporan hasil penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST). Penelitian tersebut merupakan hasil kerjasama tiga universitas di Indonesia, yaitu Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin, Makasar, serta Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya.

Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk, ini bisa menyerang siapa saja, dari anak kecil hingga orang tua.

Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis, yaitu dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 1-2 persen dari berat badan), dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan), dan dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).

Dehidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak, seperti menurunnya konsentrasi dan kemampuan berpikir di samping secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas kerja. "Kekurangan air satu persen saja sudah bisa menyebabkan gangguan mengingat," kata Prof.Dr.Hardinsyah.

Dalam survei yang dilakukan di enam kota yang terletak di dataran tinggi dan dataran rendah di Indonesia, yaitu Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makasar, dan Malino, yang melibatkan 1.200 responden berusia 15-55 tahun diketahui 46,1 persen mengalami dehidrasi dengan persentasi remaja lebih besar, yakni sekitar 49,5 persen. Persentasenya juga lebih tinggi pada penduduk yang tinggal di dataran rendah seperti Jakarta, Surabaya dan Makasar.

Usia remaja memang lebih mudah terkena dehidrasi karena pada usia ini umumnya mereka senang melakukan berbagai aktivitas fisik yang tentu menguras tenaga dan juga cairan tubuh. Selain itu 46-82 persen responden menjawab tak mengerti guna air bagi tubuh serta gejala dan akibat dehidrasi.

Menurut Hardinsyah, selain pengetahuan tentang air minum, kurangnya akses terhadap air minum yang aman dan bermutu serta faktor lingkungan ikut memperburuk tingkat dehidrasi. "Banyak anak-anak yang malas minum karena di sekolah mereka tak tersedia toilet yang bersih sehingga mereka bingung bila harus buang air kecil," paparnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Prof Hardinsyah mengatakan peningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat dalam mengonsumsi air perlu dilakukan. "Pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak swasta lewat program tanggung jawab sosial (CSR) untuk melakukan edukasi serta menyediakan toilet yang bersih di sekolah-sekolah," katanya.

Sebenarnya pemerintah melalui Pedoman Umum Gizi Seimbang sudah menyertakan pentingnya air minum sebagai bagian dari kecukupan gizi untuk tubuh sehat. Sayangnya hal tersebut kurang disosialisasikan. "Manusia membutuhkan air lebih banyak dari makanan," kata Prof.Hardinsyah.

Jumlah air yang dibutuhkan tubuh sangat bervariasi tergangung pada berat badan, kebutuhan energi, tingkat aktivitas, jenis kelamin, serta lingkungan. Bila diumpamakan kebutuhan energi remaja dan dewasa sekitar 1.800-3.000 kilo kalori, maka seseorang membutuhkan air sekitar 1,8 - 3 liter air per hari. Karena sepertiga konsumsi air tubuh kita juga diperoleh dari makanan, maka konsumsi air dari minuman adalah sekitar 2 liter per hari.

Baca Selengkapnya..

Nyeri Kepala? Waspadai Polusi Udara

KOMPAS.com - Tak semua sakit kepala adalah akibat kelelahan fisik dan stres. Kualitas udara yang tidak sehat ternyata bisa jadi biang keladi pusing yang sering kita alami.

Sebuah studi yang dilakukan para ahli di kota yang padat populasi seperti provinsi Santiago, Chile, yang secara geografis cenderung memiliki kadar polusi yang tinggi, menemukan bahwa tingkat kejadian sakit kepala atau migrain di kota itu sangat tinggi. Dibuktikan dengan tingginya jumlah orang yang berobat ke rumah sakit karena keluhan sakit kepala.

Penelitian lebih mendalam memang diperlukan untuk menguji konsistensi hasil studi tersebut. Namun dalam studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, disebutkan polusi udara merupakan faktor risiko terhadap kejadian serangan sakit kepala.

Dr.Sabit Cakmak, dari Kanada melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan memonitor kadar polusi udara di tujuh stasiun antara tahun 2001-2005. Di tiap lokasi diukur kadar polutan udara dan ozon, seperti nitrogen, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan partikel kecil lain yang bertebangan yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Pada saat yang sama, para peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai jumlah pasien yang berobat di rumah sakit untuk keluhan sakit kepala, migren, darah tinggi, serta berbagai tipe sakit kepala lainnya. Hasilnya, polusi udara merupakan faktor risiko kasus sakit kepala tersebut.

Karena itu, jika Anda termasuk sering sakit kepala, cobalah mengurangi paparan polusi udara. Jika nyeri di kepala terasa sudah mengganggu, periksakan diri ke dokter untuk penangangan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya..

Rabu, 21 Oktober 2009

Vaksin Rokok Buat Pecandu Rokok yang Ingin Tobat

Jakarta, detikHealth - Sudah berupaya segala cara untuk bisa berhenti merokok tapi tetap tidak bisa? Tunggu saja kehadiran vaksin rokok yang dibuat khusus bagi perokok yang bandel. Vaksin itu rencananya akan hadir beberapa bulan lagi di Amerika.

Beberapa orang yang ingin tobat merokok melakukan berbagai cara seperti mengunyah permen karet, olahraga atau mengikuti terapi dalam sebuah grup. Namun kebanyakan dari mereka mengaku tidak bisa berhenti dan terlalu susah untuk menghindari dari kebiasaan merokok.

Tidak heran memang, karena para ahli obat-obatan mengtakan bahwa seseorang yang sudah kecanduan nikotin akan lebih sulit disembuhkan daripada heroin. Menurut The American Cancer Society, dari 44 juta orang yang merokok di Amerika, 70 persennya mengaku ingin berhenti merokok tapi tidak bisa. Hanya 4 hingga 7 persen saja yang benar-benar bisa berhenti.

Tapi harapan berhenti merokok tampaknya bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. The National Institute on Drug Abuse, sebuah divisi di National Institutes of Health rencananya akan menghibahkan US$ 10 juta kepada Nabi Biopharmaceuticals untuk membuat vaksin anti nikotin beberapa bulan lagi.

Vaksin yang nanti diberi nama NicVax itu didesain untuk menstimulasi sistem imun dan menghasilkan antibodi yang menolak nikotin dalam tubuh perokok dan juga melindungi tubuh dari masuknya nikotin ke otak.

Asal tahu saja, ketika seorang perokok menghirup asap rokok, nikotin akan masuk ke dalam jaringan paru-paru, masuk ke aliran arah dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Karena nikotin adalah molekul yang sangat kecil, maka ia dapat menembus jaringan pertahanan otak dan ikut dalam aliran darah ke otak.

Nikotin kemudian berikatan dengan reseptor di otak yang kemudian memicu pengeluaran hormon dopamin, yaitu hormon yang membuat sensasi enak, nyaman, tenang dan senang. Itulah mengapa orang sedang stres atau bermasalah merasa rokok bisa menenangkan dirinya.

Proses tersebut terjadi sangat cepat dalam tubuh, kurang dari 1 menit setelah rokok dihisap. Itulah yang menyebabkan rokok bersifat candu.

Vaksin NicVax yang rencananya dibuat akhir tahun 2009 ini diyakini bisa menghambat terjadinya ikatan nikotin dengan darah dengan menciptakan antibodi dalam tubuh yang bisa mengikat nikotin. Jadi nikotin akan berikatan dengan antibodi, dan mengahalangi ikatannya dengan darah.

Percobaan pembuatan vaksin tahap ke 3 itu sangat menjanjikan, karena dalam 2 tahap percobaan sebelumnya tidak menimbulkan efek samping apapun. "Partisipan yang diberi vaksin ini dalam percobaan sebelumnya berhasil mengurangi kecanduan merokoknya dalam waktu 12 bulan, yaitu dari semula 20 batang rokok sehari menjadi 10 batang," ujar seorang peneliti seperti dilansir oleh Dr. Sanjay Gupta dalam CNN, Rabu (21/10/2009).

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Selasa, 20 Oktober 2009

Mengenal Si Kuman

Kompas.com - Penyakit yang disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya. Sementara penyakit akibat serangan bakteri membutuhkan pengobatan antibiotik. Sebenarnya apa itu virus dan apa itu bakteri. Berikut penjelasan dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A., dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta mengenai jenis-jenis kuman, jasad renik dan makhluk hidup-makhluk hidup "mungil" lainnya.

KUMAN
Kuman merupakan istilah umum untuk menggambarkan makhluk hidup yang sangat kecil/halus yang sulit dilihat mata kecuali dengan alat bantu seperti mikroskop. Kuman terdiri atas bermacam-macam makhluk hidup, seperti virus, bakteri, jamur, dan sebagainya.

Umumnya, kuman dapat menimbulkan penyakit pada tubuh manusia. Tetapi ada juga kuman yang tidak menyebabkan penyakit. Masuknya kuman ke dalam tubuh akan direspons oleh kekebalan tubuh karena dianggap sebagai makhluk asing. Perlawanan tubuh terhadap kuman inilah yang akan membuat tubuh mengalami demam.

BAKTERI
Adalah suatu jasad renik/ makhluk mikrokopis yang terdiri atas satu sel namun mempunyai organ-organ sel, seperti gel (ekor), inti sel, selaput dinding sel, materi genetik (DNA), darah, dan sebagainya.

Karena ukurannya yang kecil sekali, bakteri hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri yang memiliki bermacam bentuk ini; bulat, lonjong, oval dan spiral tersebar di mana-mana, baik di tanah, air dan bisa merupakan simbiosis dari mahluk lain. Bakteri ada yang merugikan manusia dan ada yang mendatangkan manfaat.

Bakteri yang menimbulkan penyakit (merugikan manusia) dikatakan bersifat patogen. Contoh bakteri Salmonela typhi (yang menjadi penyebab demam typhoid) atau clostridium tetani (yang dapat menyebabkan penyakit tetanus). Sementara contoh bakteri yang berguna adalah bakteri Escherichia coli.

Bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia ini berfungsi untuk membusukkan ampas dari sisa-sisa makanan. Bila dilihat dari pewarnaan, bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan bakten gram negatif.

Bakteri gram positif tidak terlalu berbahaya ketimbang bakteri gram negatif yang mempunyai dinding sel kompleks dan tebal serta cukup ganas, dan terkadang sulit ditembus antibiotik. Bakteri yang disebut terakhir ini banyak ditemui pada infeksi saluran kemih dan saluran cerna.

Bakteri berkembang biak dengan membelah diri dan membentuk spora, yaitu memutuskan organ `kepala' selnya untuk kemudian menduplikasi/mencetak kembali anak-anaknya. Bakteri yang berbahaya jika dibiarkan dalam tubuh akan terus berkembang biak dan memperburuk penyakit. Bakteri bisa "dibunuh"dengan antimikroba atau antibiodk.

VIRUS
Makhluk hidup ini tidak bisa digolongkan sebagai tumbuhan maupun hewan. Karena itu virus diistilahkan sebagai organisme hidup/zarah kecil. Ukuran virus yang sangat kecil (bahkan lebih kecil ketimbang bakteri) tidak bisa dilihat secara kasat mata maupun dengan mikroskop biasa, melainkan menggunakan mikroskop elektron.

Zarah kecil yang umumnya masuk kedalam tubuh lewat udara ini tidak dapat berkembang biak sendiri melaknkan dengan menawan sel-sel lain. Dengan kata lain, virus hanya bisa hidup jika menempel di sel hidup/pejamu/host seperti pada sel manusia, hewan, dan tumbuhan.

Jadi, ketika masuk ke dalam tubuh, virus menempel pada sel hidup manusia lalu melakukan penetrasi ke dalamnya, kemudian melakukan sintesis dan bergabung dengan sel tubuh. Setelah itu dia melepas inti selnya kembali dan mencetak anak-anaknva kembali. Bahkan bisa menghasilkan virus-virus jenis baru, seperti halnya HIV.

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan virus antara lain: campak, hepatitis, demam berdarah, polio, dan sebagainya. Karena penyakit yang disebabkan virus bersifat self limiting decease (bisa sembuh dengan sendirinya) maka tak diperlukan penggunaan andbiotik dalam pengobatannya.

Pada kasus demam berdarah, katakanlah, penderita hanya membutuhkan banyak cairan agar tidak terjadi kebocoran pada pembuluh darahnya. Penyakit yang disebabkan virus umumnya menimbulkan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius namun berlangsung tak lebih dari seminggu.

Tindakan medis yang dibutuhkan biasanya berupa terapi suportif. Seperti saat anak terserang demam akibat virus berikan ia banyak minum, makanan yang bernutrisi, dan bila perlu beri obat penurun demam. Setelah 5-6 hari umumnya membaik.

PARASIT
Yaitu organisme atau makhluk hidup yang hidupnya bergantung pada suatu tempat (inang). Parasit sering mengambil makanan dari tempat ia tumbuh yang sifatnya merugikan bahkan bisa mematikan inangnya. Salah satu contoh parasit yaitu hewan cacing. Jenis lain ada juga yang tidak tampak terlihat dan baru dapat dilihat di bawah mikroskop, seperti parasit penyebab penyakit malaria.

PROTOZOA
Jasad renik yang hanya dapat dilihat melalui miksroskop ini merupakan hewan bersel tunggal (hanya terdiri atas satu sel). Ada beberapa protozoa yang dapat menimbulkan penyakit, antara lain amoeba sebagai penyebab penyakit disentri.

Biasanya dokter mengetahw suatu penyakit disebabkan oleh protozoa setelah mengonfirmasikannya dengan gejala penyakit, juga dengan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Tindakan medis untuk penyakit ini adalah dengan pemberian obat-obatan andmikroba /andbiotik oleh dokter.

JAMUR
Tentu saja yang dimaksud dengan jamur penyebab penyakit ini bukan jamur yang pada umumnya biasa kita makan. Makhluk hidup ini tidak bisa dikelompokkan sebagai tumbuhan maupun hewan. Jamur mencerna makanannya di luar tubuh dan berkembang biak dengan membentuk spora-spora. Spora-spora ini yang kemudian membelah diri dan menduplikasi diri.

Jika dilihat di bawah mikroskop bentuk jamur akan tampak "cantik" seperti berserat, bulat-bulat, bunga-bunga, dan sebagainya.
Timbulnya jamur umumnya dikarenakan beberapa sebab. Misal kondisi tubuh yang lembap sehingga muncul infeksi jamur pada kulit. Penggunaan andbiotik dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan infeksi jamur di saluran cerna, dan pada organ tubuh lainnya.

Pengobatan tergantung pada setiap kasus penyakitnya biasanya dengan obat-obatan anti jamur. Bagi awam sulit mendeteksi suatu penyakit disebabkan jamur atau bukan, kecuali pada daerah-daerah yang tampak, seperti pada kulit atau lidah. Untuk infeksi di tempat lain akan diperlukan pemeriksaan penunjang.

Baca Selengkapnya..

Senin, 19 Oktober 2009

Seberapa Kotor Pencernaan Kita

KOMPAS.com - Menjaga keseimbangan ekosistem di dalam saluran pencernaan sungguh penting, supaya jumlah bakteri baik tetap memadai. Asupan makanan yang keliru akan mengotori pencernaan dan menjadi teman baik bakteri jahat.

Tak sedikit orang yang saking getolnya menjaga kesehatan sampai berperilaku berlebihan. Salah satu contoh perilaku berlebihan itu adalah rajin melakukan cuci usus. Setiap habis makan makanan yang dirasa berlebihan lemaknya, misalnya, orang seperti ini langsung cuci usus.

Kita patut kasihan kepada mereka, dan mengingatkan bahwa itu bukan cara yang tepat. Bahkan membahayakan kesehatannya sendiri. Kekhawatiran berlebihan menjadi gemuk atau sakit itu mungkin perlu diatasi dengan bantuan konseling psikologi. Yang pasti, The Mayo Clinic, Amerika Serikat, lembaga yang sangat dipercaya di bidang kesehatan, merekomendasikan bahwa cuci usus itu sama sekali tidak diperlukan dan bahkan bisa berakibat merugikan.

Cuci kolon yang juga populer di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, dapat dikatakan merupakan tindakan perusakan alam yang semena-mena. Sebab sesungguhnya Tuhan telah mengatur sedemikian rupa sehingga kolon atau usus besar, sebagai bagian dari sistem pencernaan kita, dapat bekerja sendiri dengan sangat indahnya dalam menyerap air, mineral, elektrolit dalam fungsinya mengontrol berbagai fungsi tubuh.

Karena itu, sering melakukan cuci usus dalam jangka panjang, menurut Gensler, dapat menyebabkan anemia, malanutrisi dan bahkan gagal jantung. Yang terbaik dilakukan untuk menjaga keseimbangan flora di saluran cerna adalah memilih bahan pangan yang sesuai, yaitu makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik.

Pertimbangkan makan suplemen
Walaupun demikian, mengonsumsi sumber probiotik dan prebiotik berlebihan, juga berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini bisanya terjadi pada mereka yang mengonsumsi suplemen probiotik secara berlebihan, sehingga terjadi probiotic bacteremia (di dalam darah terdapat bakteri berlebihan).

Oleh sebab itu jika ingin mengonsumsi suplemen probiotik sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter Anda, baik menyangkut jenis suplemen, lama penggunaan dan berapa banyak perlu mengonsumsinya.

Perlu diketahui, bahwa sejumlah efek samping mengonsumsi suplemen probiotik dapat terjadi. Antara lain kentut, bengkak, dan kadang terjadi komplikasi, bahkan dapat juga menyebabkan infeksi. Menurut Gensler, suplemen dapat menyebabkan stimulasi terlalu banyak pada sistem imun sehingga malah tidak dapat berfungsi optimal.

Bagaimanapun juga lebih aman jika kita mengonsumsi sumber probiotik dan prebiotik dari makanan. Menurut Gensler, diet probiotik dan prebiotik sebetulnya sangat mudah. Tidak berbeda dengan diet yang biasa disarankan oleh para pakar gizi untuk mencegah penyakit jantung koroner, kanker, gangguan pencernaan, ataupun diet untuk mengelola berat badan agar ideal.

Diet yang disarankan adalah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur mayur dan buah-bahkan, biji-bijian, rendah lemak, daging dan rendah gula. Dengan pola makan seperti itu, dijamin bahwa kita akan segera merasakan manfaatnya dalam hal keseimbangan jumlah bakteri di saluran cerna, imunitas tubuh meningkat, saluran pencernaan lebih sehat, dan risiko sakit menurun.

Sayur dan buah kadang disebut sebagai raja dan ratu nutrisi, karena kandungan seratnya yang tinggi sehingga sangat membantu sistem pencernaan dan menjadi pendukung bakteri probiotik di dalam usus besar.

Keuntungan mendapatkan bakteri probiotik dari makanan ialah bahwa bakteri dapat hidup di dalam perut. Jadi, singkirkan jauh-jauh pikiran yang serba mau instan tapi merusak flora usus dan kesehatan kita. (GHS/Widya Saraswati)

Baca Selengkapnya..

Kamis, 15 Oktober 2009

Hari Cuci Tangan Sedunia - Cuci Tangan Lebih Efektif dari Obat dan Vaksin Cegah Flu

JAKARTA, KOMPAS.com - Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap beberapa penyakit infeksi serta mencegah penyebaran penyakit. Sayangnya, tidak semua penyakit bisa dicegah dengan imunisasi.

Kecukupan gizi, kebersihan lingkungan, serta kebersihan diri wajib diperhatikan. Mencuci tangan dengan sabun ternyata efektif mencegah masuknya kuman penyakit dalam tubuh.

Menurut dokter Handrawan Nadesul, puluhan penyakit yang ditularkan lewat tangan yang kotor bisa dicegah dengan cuci tangan. Diare sendiri telah membunuh dua juta anak balita setiap tahun dan menjadi penyebab kematian balita nomor dua.

Angka itu sebenarnya bisa diturunkan hingga separuh jika kita mengajarkan kebersihan diri sejak dini dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun.

"Cuci tangan efektif mencegah diare, ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), cacingan, flu burung, infeksi mata, hingga virus A-H1N1," ujar Handrawan dalam perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia yang diadakan oleh Unilever di SD Bendungan Hilir 12 Pagi, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).

Penelitian Cochrane Library Journal 2007 menyebutkan, cuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA dan pandemi flu. Kajian terhadap 51 riset di Inggris yang dipublikasikan dalam British Medical Journal 2007 menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa cuci tangan lebih efektif dibanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu.

Meski mencuci tangan dengan sabun telah dilakukan banyak orang, namun baru sedikit yang melakukan aktivitas tersebut pada saat-saat penting, seperti setelah menggunakan toilet, setelah membersihkan kotoran anak, dan sebelum menangangi makanan.

"Mencuci tangan dengan air dan sabun terutama pada saat-saat penting, yaitu setelah buang air dan sebelum memegang makanan membantu mengurangi risiko terkena diare lebih dari 40 persen dan infeksi saluran pernapasan hampir 25 persen,” ujar Kepala Perwakilan United Nations Children's Fund (Unicef) di Indonesia, Angela Kearney.

Menurut laporan Situasi Anak-anak Dunia tahun 2009 Unicef, hanya separuh penduduk Indonesia memiliki akses kepada sanitasi yang memadai di pedesaan. Bahkan hanya sekitar sepertiganya – sehingga mereka rentan terhadap diare dan penyakit yang ditularkan melalui air. Berbagai survei juga menemukan bahwa kebiasaan cuci tangan pakai sabun masyarakat Indonesia masih rendah.

PBB menetapkan tahun 2008 sebagai tahun Sanitasi Internasional dan tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Indonesia merupakan salah satu dari 85 negara di dunia yang melakukan cuci tangan pakai sabun secara serentak hari ini.

Dengan tema "Tangan Bersih Selamatkan Kehidupan", hari ini digelar berbagai acara kampanye peringatan HCTPS dengan memobilisasi ribuan anak di seluruh Indonesia. Anak-anak dinilai sebagai agen perubahan yang sangat penting.

Selain lebih terbuka pada ide-ide baru, anak-anak juga dapat menjadi pembawa pesan yang efektif kepada keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

Visi utama dari kampanye HCTPS ini adalah terbentuknya budaya mencuci tangan dengan sabun baik di tingkat lokal, nasional, bahkan global. Semakin luas budaya mencuci tangan dengan sabun, diharapkan bisa mengurangi tingkat kematian balita pada tahun 2015 hingga 70 persen.

Ketua Perlindungan Anak Indonesia, Hadi Supeno, berpendapat kampanye cuci tangan pakai sabun seharusnya juga dibarengi dengan pengadaan fasilitas mencuci tangan di sekolah-sekolah.

"Harusnya di tiap sekolah ada wastafel dengan air mengalir, toilet yang bersih, serta tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan," katanya.

Baca Selengkapnya..

Awas, Batuk Malam Hari Bisa Jadi Asma!

KOMPAS.com - Delapan puluh persen pasien batuk alergi pada anak bisa menjadi asma. Sayang, kita tidak bisa menduga kapan akan terjadi asma itu.

dr.Hadi Moeliawan Sp.P dari Klinik Asma & Alergi Dr.Indrajana di Mitra International Hospital menyebutkan, sekitar sembilan puluh persen kasus asma anak penyebabnya alergi.

Hal yang sama juga terjadi pada anak yang menderita pilek alergi. Sekitar 30-40 persen anak penderita pilek alergi berpotensi menderita asma.

Ini terjadi karena respon tubuh terhadap reaksi alergi berbeda. Misalnya, pada anak usia satu tahun dia mempunyai pilek alergi. Jangan heran bila respon alergi ini berubah tak hanya sekedar pilek melainkan juga asma.

Tapi jangan khawatir. Sebenarnya situasi ini bisa dicegah, Caranya dengan mewaspadai gejala timbulnya asma pada anak - anak yang memiliki pilek atau batuk alergi ini.

Menurut Dr. Hadi, tak jarang tanda awal timbulnya asma adalah batuk malam hari di waktu tertentu. Biasanya muncul setelah maghrib, menjelang malam, tengah malam, utamanya dini hari. Anak bisa saja terbangun karena batuk hebat yang biasanya mereda dengan sendirinya di pagi hari.

"Pada anak - anak yang mengalami hal seperti itu, sebaiknya diajak untuk mengontrol batuk alerginya, karena seringkali pada anak yang mengalami hal tersebut akan timbul asma setelah mengalami batuk malam hari yang berulang - ulang"ujar dr. Hadi.

Sementara untuk anak yang menderita pilek alergi, orangtua perlu mencermati perubahan yang terjadi. Bisa jadi pilek berubah menjadi batuk di malam hari yang berlangsung berulang, karena sebentar lagi asma bakal muncul.

dr. Intan Airlina Febiliawanti

Baca Selengkapnya..

Osteoporosis Mengancam Asia

KOMPAS.com - Osteoporosis pada masa-masa mendatang akan menjadi salah satu penyakit serius di kalangan penduduk Asia. Pada tahun 2050 diperkirakan 50 persen dari kasus osteoporosis di dunia bakal terjadi di Asia dan menjadi beban ekonomi dan sosial cukup tinggi bagi masyarakat dan pemerintah.

Prediksi cukup ”mengerikan” itu terungkap dari hasil audit International Osteoporosis Foundation (IOF) bertajuk ”The Asian Audit Epidemiology, Costs and Burden Osteoporosis in Asia 2009”. Peluncuran data audit soal osteoporosis Asia untuk pertama kalinya dilakukan dalam konferensi dunia komunitas peduli osteoporosis di Beijing, Selasa (22/9).

Dari data yang dikumpulkan dari 14 negara di Asia terlihat bahwa kejadian patah tulang pinggul meningkat 2-3 kali lipat dalam 30 tahun ini. Peningkatan itu terutama terjadi karena asupan vitamin D dan kalsium yang masih rendah dikonsumsi tiap orang di setiap negara.

Amrish Mithal, Koordinator IOF Asian Audit, mengatakan, meskipun ancaman besar osteoporosis secara umum semakin tinggi di Asia, penyakit itu belum diakui dan diperlakukan sebagai penyakit yang mengakibatkan beban ekonomi sosial yang terus meningkat. Dengan peningkatan penduduk usia lanjut yang besar di Asia, sebanyak 50 persen kasus patah tulang yang mengakibatkan kecacatan hingga kematian akan terjadi di Asia tahun 2050.

Mark Wilson, Regional Managing Director Asia-Middle East Fonterra, menjelaskan, apa yang dilansir IOF hampir sejalan dengan hasil pemeriksaan kesehatan tulang Anlene. Pengujian kesehatan tulang yang gencar dilakukan Anlene di setiap negara di Asia menemukan sekitar 40 persen yang diperiksa berisiko menderita osteoporosis.

”Dari pemeriksaan itu juga ditemukan asupan vitamin C jadi masalah. Demikian juga asupan kalsium. Penduduk di Asia hanya memenuhi 50 persen dari asupan mineral yang dibutuhkan tulang setiap harinya. Berdasarkan rekomendasi WHO, konsumsi kalsium sebesar 1.000-1.300 miligram/hari, tetapi rata-rata di Asia hanya 450 miligram/hari,” kata Mark.

Judy Stenmark dari IOF mengatakan, data itu diharapkan bisa diperhatikan pemerintah, praktisi kesehatan, dan masyarakat umum. ”Mesti ada tindakan segera untuk mencegah meningkatnya kejadian patah tulang. Ada jutaan orang yang akan menderita jika tidak ditangani serius. Beban itu terutama cukup berat bagi masyarakat di daerah pedesaan karena penderita sering diperlakukan secara konservatif, hanya dirawat di rumah, tanpa mendapat keuntungan dari operasi dan pemulihan,” kata Judy.

Bukti-bukti peningkatan osteoporosis itu terlihat di Hongkong. Dalam empat dekade terakhir, penderita patah tulang pinggul naik hingga 300 persen. Di Singapura peningkatan hingga 500 persen.

Di Jepang jumlah penderita patah tulang di kalangan penduduk berusia 75 tahun meningkat drastis dalam 12 tahun. Di China 70 juta penduduk berusia 50 tahun ke atas menderita osteoporosis—berarti ada 687.000 penderita setiap tahun.

Indonesia dengan 237 juta penduduk akan memiliki 71 juta penduduk berusia lebih dari 60 tahun pada tahun 2050. Dari pengujian menggunakan mesin dual energy X-ray absorptiometry (DXA), diperkirakan sekitar 28,8 persen laki-laki dan 32,3 persen wanita sudah osteoporosis. Dari laporan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, 41,8 persen laki-laki dan 90 persen perempuan memiliki gejala osteoporosis, sedangkan 28,8 persen laki-laki dan 32,3 persen perempuan sudah osteoporosis.

Cyrus Cooper, Chair International Osteoporosis Foundation of Scientific Advisors, mengatakan, pemerintah mesti membantu masyarakat mampu memenuhi kebutuhan vitamin C dan kalsium, terutama kalangan masyarakat tidak mampu dan yang berada di pedesaan.

”Memang di sejumlah negara sudah ada sinyal positif. Osteoporosis sudah diakui sebagai masalah kesehatan yang perlu ditangani serius dengan menyiapkan program pencegahan dan perawatan. Pemerintah yang belum menyadari ancaman osteoporosis bagi penduduk di negaranya mesti diyakinkan dengan prevalensi data penderita dan beban ekonomi sosial yang timbul,” kata Cyrus.

Kuncinya pencegahan

Di Asia dan seluruh dunia diperkirakan 20 persen penduduk meninggal karena patah tulang pinggul terkait osteoporosis. Sebanyak 40 persen tidak bisa berjalan sendiri dan sisanya memerlukan bantuan orang lain selama setahun kemudian.

Penyakit itu sebenarnya sangat mudah dicegah. Program pencegahan dengan menjaga kesehatan tulang sejak usia muda mesti menjadi fokus untuk melawan osteoporosis massal.

Masa waktu terbaik untuk memastikan kesehatan tulang adalah semasa muda. Dengan menjalankan aktivitas olahraga dan nutrisi yang baik, kalsium yang cukup, ditambah paparan sinar matahari pagi yang cukup agar vitamin D berproduksi di tubuh, sudah bisa menguatkan tulang.

Joanne Todd, Health Platform Manager Fonterra, menjelaskan, penanganan penyakit osteoporosis di Asia perlu ditekankan pada pencegahan. ”Penyadaran akan ancaman osteoporosis harus semakin gencar dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Pendidikan juga mesti dilakukan supaya masyarakat tahu bagaimana mencegah osteoporosis yang bisa jadi beban ekonomi dan sosial yang tinggi,” kata Joanne.

Kondisi osteoporosis di dunia saat ini, satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki usia 50 tahun ke atas akan menderita patah tulang karena osteoporosis. Perubahan hormon menyebabkan perempuan lebih berisiko daripada laki-laki.

Kehilangan jaringan tulang secara umum dimulai setelah usia 40-an tahun. Kecepatan menggantikan jaringan tulang secara cepat dibandingkan kehilangannya. Pada perempuan tingkat kehilangan jaringan tulang meningkat setelah menopause, ketika produksi hormon estrogen berhenti. Kesehatan tulang sejak muda sangat dipengaruhi faktor nutrisi dan gaya hidup seperti olahraga. Asupan kalsium dan vitamin D mesti cukup.

Untuk penderita mesti diupayakan peningkatan keseimbangan, seperti program aktivitas yang disesuaikan secara individu, sehingga dapat mencegah jatuh. Program olahraga khusus di bawah pengawasan profesional dapat menolong pelepasan rasa sakit setelah patah tulang. (Ester Lince Napitupulu)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 14 Oktober 2009

Bisakah Terkena Cacar Air Dua Kali ?

KOMPAS.com - Cacar air atau disebut juga varicella adalah penyakit yang biasa didapat pada anak - anak saat mereka kecil dan disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). Gejala - gejala yang timbul biasanya disertai dengan gelembung - gelembung kecil berisi cairan. Banyak mitos yang mengatakan bahwa sekali terkena cacar air maka tidak bisa terkena cacar air untuk kedua kalinya, apakah itu benar? Mari kita lihat disini.

Jika Anda sudah pernah terkena cacar air sebelumnya, memang jarang sekali timbul untuk kedua kalinya, akan tetapi hal ini bisa terjadi jika daya tahan tubuh Anda rendah ataupun infeksi pertama kalinya sangat ringan sehingga bisa timbul untuk kedua kalinya meskipun yang kedua kalinya mungkin tidak akan sehebat yang pertama.

Mengapa bisa timbul untuk kedua kalinya? ini berkaitan dengan adanya virus varicella yang sebenarnya tidaklah hilang dari tubuh melainkan tertidur di dalam serabut saraf - saraf sehingga masih bisa timbul kembali meskipun jarang berupa cacar air kembali.

Biasanya infeksi yang sering terjadi untuk kedua kalinya pada individu yang pernah terkena cacar air adalah terkena Herpes zoster atau yang kita sebut cacar ular, hal ini bisa terjadi karena virus yang sama yaitu varicella zoster virus yang menyebabkan cacar air juga menyebabkan timbulnya herpes zoster.

Seseorang yang belum pernah terkena virus varicella pada saat pertama kali terkena virus ini akan menampilkan gejala - gejala cacar air dan setelah itu, virus ini akan berdiam di dalam tubuh sehingga kita memiliki antibodi terhadap virus tersebut. Jika virus ini aktif kembali maka virus ini muncul dengan gejala yang sedikit berbeda dari varicella dan disebut herpes zoster dimana secara umum gejala yang terjadi adalah rasa nyeri hebat atau rasa panas terbakar saat tubuh Anda bersentuhan dengan sesuatu meskipun sentuhan ringan seperti baju dan juga disertai dengan timbulnya gelembung - gelembung berisi cairan yang mirip dengan cacar air.

Sebuah hubungan yang unik memang antara varicella dengan herpes zoster tersebut, secara teori timbulnya herpes zoster ini berkaitan dengan respon imunitas tubuh kita yang rendah, tapi pada prakteknya, seringkali juga herpes zoster terjadi pada individu yang memiliki sistem imunitas normal dan tidak rendah. Pada pasien - pasien ini herpes zoster biasanya timbul karena kadar antibodi virus varicella zoster dan imunitas seluler dalam tubuh kita turun hingga tidak lagi efektif untuk menahan virus ini dan timbul aktivasi kembali.

Anda tidak usah bingung dengan adanya nama herpes karena virus varicella zoster ini memang termasuk keluarga "Herpes Virus" yang sama dengan virus herpes simplex yang biasa mengenai area genital maupun mulut.

Jadi benarkah pendapat yang mengatakan cacar air tidak bisa terkena dua kali? Tidak benar, meskipun jarang terjadi cacar air kembali tapi ternyata cacar air bisa terkena dua kali, entah mungkin saja berupa cacar air kembali ataupun sebagai herpes zoster. Semoga ini bisa menambah informasi kesehatan Anda.

dr. Intan Airlina Febiliawanti

Baca Selengkapnya..

Selasa, 13 Oktober 2009

Salah Kaprah 4 Sehat 5 Sempurna

Makassar, Kompas - Masyarakat salah kaprah dalam memahami slogan ”4 Sehat 5 Sempurna”. Salah satu penyebabnya adalah adanya buku pelajaran yang salah menjelaskan konsep pola makan sehat.

Hal itu disampaikan pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr dr Endang Achadi MPH, selaku pembicara dalam Simposium Gizi Internasional 2009 dan Konferensi Gizi Klinik Asia Pasifik Ke-6 di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/10).

Menurut dia, kesalahpahaman masyarakat tergambar dari hasil penelitian pemahaman masyarakat tentang diet berimbang yang dilakukan di 10 kabupaten/kota di Indonesia pada 2009.

”Responden antara lain 100 siswa SD kelas IV dan V. Sebagian besar siswa menganggap diet seimbang adalah 4 sehat 5 sempurna. Mereka tahu vitamin itu penting, tetapi ada siswa yang berpendapat, buah-buahan yang murah tidak bervitamin, sementara buah mahal itu bervitamin. Yang paling mengkhawatirkan, para siswa itu menganggap susu lengkap,” kata Endang.

Ada murid tidak menganggap sumber karbohidrat selain nasi bisa dikonsumsi untuk menggantikan nasi. ”Mi, misalnya, dianggap sebagai lauk dan semua siswa jajan di sekolah,” katanya.

Para orangtua dan guru memahami diet seimbang sebagai 4 sehat 5 sempurna. ”Ada buku pelajaran IPA untuk kelas III dan kelas V mendefinisikan diet seimbang sebagai 4 sehat 5 sempurna. Tak ada penjelasan bahwa diet seimbang meliputi olahraga, atau minum banyak air. Ada buku menyatakan, anak harus minum susu karena kandungan gizi sayur berkurang saat dimasak. Timbul kesan, kandungan gizi susu tak berubah saat dimasak,” katanya.

Abstrak

Selaku penanya, ahli gizi dari Universitas Indonesia, Prof Dr Walujo Soerjodibroto Msc PhD SpGk(K) mengingatkan, slogan 4 Sehat 5 Sempurna adalah konsep gizi paling dikenal masyarakat dan memberi arahan tentang pola makan sehat. Konsep diet seimbang terlalu abstrak, teknis, juga bagi para ahli gizi.

”Kita selalu mengatakan, ibu hamil harus jalani diet seimbang, penderita penyakit tertentu jalani diet seimbang. Lalu apa pengertian diet seimbang? Jangan-jangan itu istilah yang tidak berarti apa-apa,” kata Walujo.

Dia menyatakan, dia bukan menolak pelurusan pemahaman pola makan dan hidup sehat, tetapi para ahli gizi seharusnya memberi arahan pola hidup yang lebih konkret daripada memakai istilah ”diet berimbang”.

”Saya tidak mengatakan konsep 4 Sehat 5 Sempurna itu sudah bagus. Namun, membuang konsep 4 Sehat 5 Sempurna dan menggantinya dengan konsep diet seimbang justru membingungkan. Istilah diet seimbang tidak memberikan acuan perilaku apa pun. Adapun 4 Sehat 5 Sempurna setidaknya memberikan arahan perilaku. Mungkin pengertian ’5 Sempurna’ itu yang perlu diganti, agar tidak menimbulkan persepsi, tidak minum susu itu tidak sehat,” kata Walujo. (row)

Baca Selengkapnya..

Jumat, 09 Oktober 2009

Sejuta Manfaat Tengkurap

KOMPAS.com — Kekhawatiran akan terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi membuat orangtua ragu menidurkan bayi kecilnya dalam posisi tengkurap. Sebenarnya, SIDS tak akan terjadi jika kondisi bayi selalu terpantau. Jadi, jangan takut menengkurapkan bayi sekalipun usianya belum sebulan.

Dengan sering ditengkurapkan, bayi belajar mengembangkan kekuatan leher, punggung, dan otot-otot bagian atas lainnya. Kurang lebih di usia 4 bulan, kebanyakan bayi telah mampu menopang kepala dan lehernya menghadap depan.

Jika sudah menguasai kemampuan tersebut dengan baik, tidak lama dari itu mengangkat tubuh ini meningkat, dia mulai bisa membalikkan badan, menggeser dan akhirnya mampu menggulingkan badan dari posisi tengkurap, telentang, lalu tengkurap lagi dan seterusnya.

Pentingnya latihan tengkurap telah dibuktikan oleh beberapa penelitian. Misalnya yang dilakukan oleh Klinik Wichita di Newton, Amerika Serikat, yang kemudian dipublikasikan di Archieves of Pediatric and Adolescent Medicine.

Penelitian membuktikan, bayi yang lebih banyak tidur telentang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk bisa berguling di usia 4 bulan daripada bayi yang biasa ditidurkan tengkurap.

Hal yang sama diakui oelh Glenn Doman (ahli terapi otak). Menurutnya, untuk mempermudah bayi bergerak, maka bayi harus diletakkan di lantai, tentu saja yang bersih dan aman, dengan posisi tengkurap agar dia bisa menghabiskan waktunya sebanyak mungkin menggerakkan tangan dan kakinya untuk bergeser maju.

Sebaliknya, Doman mengatakan, bayi dalam posisi telentang ibarat kura-kura dalam posisi terbalik. Ia sulit menggunakan leher dan anggota tubuhnya untuk belajar menopang tubuh dan bergerak maju atau munjur.

Selain baik bagi perkembangan sensor motorik (kemampuan indra dan gerak), tengkurap juga membuat tidur bayi jadi lebih pulas. Refleks moro (refleks pada bayi baru lahir yang terlihat seperti gerak terkejut) seringkali membuat bayi terjaga dan menangis.

Efek refleks kejut yang tak terkontrol itu dapat dikurangi dengan tidur tengkurap. Alasannya, dada dan tangan bayi bersentuhan dengan permukaan tempat tidurnya sehingga menimbulkan rasa aman. Manfaat lain, tidur tengkurap mencegah terjadinya kepala gepeng atau peyang.

Selanjutnya, bayi yang telah mampu tengkurap sendiri akan lebih mudah meraih kemampuan motorik kasar yang lebih kompleks, yaitu berguling, merangkak, berdiri, hingga berjalan.

Bayi sebaiknya diberi kesempatan untuk tengkurap sekitar 30 menit dalam sehari. Bagilah dalam beberapa kali kesempatan. Kalau pun bayi sudah merasa tak nyaman dengan posisi tengkurap, bantu ia mengubah posisinya menjadi telentang atau gendonglah.

Hanya, untuk bayi prematur, posisi tidur tengkurap tidak disarankan karena fungsi organ tubuhnya yang belum matang. Tentunya saja bayi kecil yang ditengkurapkan harus selalu dalam pengawasan. (Nakita/Gazali)

Baca Selengkapnya..

Olahraga di Lokasi Berpolusi, Sehatkah?

KOMPAS.com — Aktivitas aerobik merupakan salah satu cara untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Sayangnya, aktivitas aerobik yang dilakukan di luar ruangan, seperti jogging atau bersepeda di lingkungan yang tinggi polusi udara, sedikit banyak tetap berdampak negatif, terutama bila Anda mengidap penyakit asma, gangguan paru, atau penyakit kardiovaskular.

Menurut Prof Edward R Laskowski, MD, dokter anggota the American College of Sports Medicine, selama melakukan aktivitas aerobik, bahkan yang intensitasnya rendah, Anda akan menghirup udara 10 kali lebih tinggi dibanding saat beristirahat.

Selain itu, saat berolahraga Anda juga akan lebih sering menarik napas dalam hingga ke paru-paru dan bernapas lebih sering melalui mulut sehingga udara tak sempat disaring oleh sistem filter di hidung. Hal tersebut akan meningkatkan kontak dengan polutan yang ada di udara.

Akumulasi dari paparan polusi udara dan partikel-partikel kecil, seperti debu, aerosol, atau asap, bisa menyebabkan gangguan kesehatan, misalnya saja kerusakan pada sistem pernapasan kecil di paru-paru, meningkatnya risiko serangan jantung pada wanita lansia, serta meningkatnya risiko terkena kanker paru.

Meski begitu, Laskowski menyarankan agar kita tak perlu takut untuk berolahraga. Untuk meminimalkan dampak dari polusi udara saat berolahraga, ia memberi tips sebagai berikut:

- Pilih waktu yang tepat
Sebaiknya pilih waktu di pagi hari saat polusi udara belum terlalu tinggi. Anda juga bisa memilih lokasi di pinggiran kota atau daerah yang kadar polusinya rendah. Untuk Anda yang tinggal di Jakarta, Anda bisa mencoba bersepeda atau jogging di kawasan Kota Tua yang bebas kendaraan bermotor.

- Jaga jarak
Untuk mengurangi polusi, berolahragalah dalam radius lebih dari 20 meter dari jalan raya karena level polusi masih tinggi dalam radius 15 meter dari jalan.

- Olahraga indoor
Variasikan lokasi olahraga Anda. Sesekali lakukan olahraga di gym atau jogging track dalam ruangan.

Baca Selengkapnya..

Kamis, 08 Oktober 2009

Cara Jitu Menangkal Nyeri Pundak

Republika Newsroom - Jika Anda sering tersiksa dengan rasa sakit di bagian pundak secara berulang atau merasa memiliki pundak yang lemah, ada baiknya Anda mencoba menguatkan otot di bagian tubuh itu.

Tak perlu berlatih di tempat kebugaran khusus jika waktu atau biaya tidak memungkinkan. Cukup luangkan waktu untuk melakukan beberapa gerakan di rumah.

Berikut saran dari American Academy of Orthopaedic Surgeons yang dapat diterapkan dalam menguatkan otot pundak, yaitu:

* Ikat karet elastis pada gagang pintu. Kemudian tarik perlahan karet tersebut ke arah tubuh, tahan selama lima detik. Ulang lima kali. Lakukan pada tangan kanan dan kiri secara bergantian. Latihan itu sebaiknya dilakukan dua kali sehari.
* Ambil posisi push-up di lantai. Pastikan kaki Anda setaea dengan lebar pundak. Tahan setiap lima detik saat tangan lurus saat menanggung beban tubuh. Lakukan minimal lima kali setiap sesi. Minimal dilakukan dua kali sehari.
* Duduk pada kursi yang memiliki sandaran tangan, biarkan kaki menginjak lantai. Tempatkan tangan di sandaran tangan kemudian tundukkan badan ke arah bawah. Tahan selama lima detik. Lakukan lima kali gerakan, minimal dua kali setiap hari. (healthday/rin)

Baca Selengkapnya..

Posisi Tepat, ASI Lancar

Republika Newsroom - Bagi ibu yang sedang menyusui buah hatinya, jangan asal-asalan. Posisi yang tepat akan mempengaruhi lancarnya Air Susu Ibu (ASI).

Sebagian ibu yang baru melahirkan seringkali mengeluh karena ASI tidak lancar. Sebagai solusi tak jarang, orangtua akhirnya memutuskan untuk memberikan bayinya susu formula.

Padahal mengetahui posisi tepat saat menyusui merupakan salah satu cara agar ASI lancar dan cukup memenuhi kebutuhan bayi. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Puri Indah Jakarta, Dr Jeanne Roos Tikoalu SpA memberikan beberapa trik saat menyusui.

Dia menuturkan, saat menyususi sebaiknya ibu memegang bayinya dengan posisi tubuh melintang merapatkan pada tubuh ibu. Tahan bayi dengan tangan ibu di sisi yang sama dengan sisi payudara untuk menyusui bayi.

Secara naluriah, bayi dapat dengan segera membuka mulut saat bibirnya menyentuh payudara, namun seringkali sulit bagi bayi meraih puting ibu. Jeanne mengatakan, mulut bayi harus mengarah ke payudara dengan tinggi yang sama dengan puting susu.

"Bayi sebaiknya berbaring dan dengan tangan yang bebas, ibu dapat membantu bayi mendekat mulut ke payudara," ungkapnya.

Mulut bayi harus terbuka lebar hingga sampai bagian besar areola (bagian berwarna coklat). Gerakan rahang dan bunyi tegukan memastikan bayi menyusui dalam posisi yang betul. " Mulutnya harus terbuka lebar agar bagian dan bibir bagian bawahnya melipat ke dalam," imbuh Jeanne. Perlu diingat oleh ibu bahwa bayi menyusu bukan pada puting, tetapi pada payudara.

Selain berbaring ada alternatif posisi lain. Pegang bayi pada posisi yang sama dengan sisi menyusui sebelumnya. Letakkan bayi di bawah lengan agar bisa menahan kepala dan badan bayi. Gunakan bantal pada bagian kepala agar posisi bayi sama tinggi dengan payudara.

Jika ibu perlu memindahkan mulut bayi dari payudara, masukkan jari kelingking yang bersih ke dalam celah mulutnya untuk menghentikan menyusu. Cara tersebut juga untuk mengetahui apakah bayi sudah kenyang menyusu. Saat kelingking masuk ke celah bibir dan bayi berhenti menyusui lalu melepaskan payudara itu tandanya bayi telah kenyang.

Ibu juga sebaiknya memperhatikan gejala yang terjadi saat menyusui. Saat menyusui ada refleks ‘let-down’, yakni rasa berdenyut yang menandakan aliran hangat susu dan bayi berada pada posisi penyusuan yang betul. Jika ibu tidak mengalami rasa ini, mungkin disebabkan oleh gangguan, tidak ada ruang untuk pribadi, rasa malu atau rasa cemas mengenai menyusui bayi, letih atau sakit.

“Pelekatan adalah kunci keberhasilan pada bayi yang menyusui. Sebab itu, posisi sangat memengaruhi kelancaran ASI,” kata Jeanne.

Semakin sering menyusui, semakin banyak pula ASI yang di produksi. Dengan posisi tepat pada saat bayi menyusu,maka ASI pun akan lebih lancar keluar.

Jika ASI tidak dikeluarkan, maka akan menimbulkan payudara penuh atau inhibitor. Untuk mencegah iterjadinya inhibitor, yang perlu dilakukan yaitu melekatkan bayi dengan cara tepat dan dengan menyusui sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi. (cr1/rin)


Baca Selengkapnya..

Ukuran Celana dan Risiko Kanker

KOMPAS.com — Jangan abaikan ukuran pinggang dan pangkal paha yang makin lama terus bertambah diameternya. Tanda kegemukan di dua bagian tubuh ini merupakan sinyal telah terjadi penumpukan lemak dalam perut.

Penumpukan lemak tersebut biasanya tersembunyi dan mengelilingi organ-organ di sekitar perut serta berkaitan dengan penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi serta risiko penyakit jantung.

"Sejak lama sudah ada hipotesa yang menyatakan bahwa ukuran pakaian kita merupakan tanda yang nyata terjadinya obesitas dan lemak di bagian dalam perut," kata Dr Laura AE Hughes, dari Maastricht University, Belanda.

Menggunakan informasi dari 2.500 pria dan wanita yang terlibat dalam studi mengenai diet dan kanker, para peneliti mencoba membenarkan kaitan antara ukuran pakaian dan ukuran pinggang serta paha, dengan indeks massa tubuh. Menurut para peneliti, ukuran rok atau celana panjang seseorang di masa kini berkaitan dengan risiko kanker di masa depan.

Selama 13 tahun masa penelitian, para peneliti menemukan bahwa pada wanita, ukuran rok yang besar bisa meramalkan risiko terjadinya kanker endometrium. Sementara pada pria, ukuran celana panjang yang besar bisa dipakai untuk memprediksi risiko kanker ginjal.

Pada laki-laki, ukuran lingkar pinggang perlu diwaspadai bila lebih dari 90 cm, sedangkan untuk wanita, lebih dari 80 cm.

"Di masa depan hal ini bisa membantu studi epidemiologi untuk mengumpulkan data ukuran pakaian selain juga berat dan tinggi badan, terutama pada populasi masyarakat yang rawan obesitas," kata Hughes.

Baca Selengkapnya..

Rabu, 07 Oktober 2009

Salmon Bantu Cerdaskan Otak

KOMPAS.com - Salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3, DHA dan juga EPA. Ketiganya sangat penting untuk membantu pertumbuhan dan fungsi otak. EPA (Eicosapentaenoic acid) diyakini memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit jantung, sedangkan DHA (docosahezaenoic acid) diperlukan untuk perkembangan otak dan syaraf.

Studi penelitian akhir - akhir ini menyatakan bahwa pada individu yang mengkonsumsi asam lemak ini pada diet mereka mempunyai pikiran yang jauh lebih tajam. Penelitian yang diterbitkan di International Journal of Cancer menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 yang yang mengandung DHA dan EPA membantu melindungi terhadap terjadinya kanker payudara.

Selain salmon, dari data-data yang telah dikeluarkan oleh Lembaga Gizi Departeman Kesehatan RI, beberapa jenis ikan laut Indonesia memiliki kandungan/kadar asam lemak omega-3 tinggi (ada yang sampai 10,9 g/100 g) seperti ikan lemuru, sidat, terubuk, tenggiri, kembung, layang, bawal, seren, slengseng, dan tuna.

Namun, perlu diingat, asam lemak ini mudah menguap bila ikan dimasak dengan cara digoreng atau dibakar. Cara terbaik yang dianjurkan adalah dengan ditim, karena asam lemaknya tidak hilang. Beberapa tips untuk variasi menu makanan Anda dengan salmon :

1. Sandwich
Buatlah sandwich isi salmon, dibadingkan dengan tuna, campurkanlah dengan mayonaise, mustard, tomat, wortel potong kecil, selada air dan seledri. Tambahkan yogurt strawberi sebagai pasangan makanan Anda. Jika mau, Anda dapat mengganti roti tawar putih dengan roti gandum.

2. Sup ikan
Masukkan potongan ikan salmon yang sudah direbus ke dalam sup krim brokoli yang Anda buat, tambahkan sedikit potongan brokoli untuk nutrisi ekstra sehingga didapatkan cita rasa yang pas. Selain mudah, makanan ini tidak banyak mengandung lemak dan kalori. Jika mau, Anda dapat memvariasikan makanan ini dengan membuat sup biasa dan dengan campuran sedikit tomat hijau yang sedikit terasa asam manis.

3. Burger salmon
Cincang salmon secukupnya, kombinasikan dengan bayam, bawang bombay, bawang putih yang dicincang halus. Aduk jadi satu dan bentuk bola - bola daging berukuran sedang. Panaskan wajan, masukkan minyak sedikit, masukan bola daging dan gepengkan dengan spatula. Sajikan dengan nasi dari beras merah.

dr. Intan Airlina Febiliawanti

Baca Selengkapnya..

Makanan Perlu Dihindari Saat Hamil

Republika Newsroom - Ketika anda mulai hamil, makan untuk dua orang bisa berarti banyak hal. Mengonsumi makanan bergizi maka bayi anda pun akan mendapat asupan nutrisi baik pula. Namun di antara peran makan bagi ibu hamil (bumil), makanan pun ada yang memiliki potensi mengganggu anda, dan tentu bagi si jabang bayi

Bisa jadi makanan dan minuman favorit anda terlihat aman sekilas. Saran bijak, jangan segan untuk memeriksa lagi siapa tahu ada potensi bahaya. berikut adalah makanan yang sebaiknya dihindari atau paling tidak dikurangi saat anda hamil dan alasannya.

Berbagai ikan laut seperti ikan pedang, hiu, raja makarel, juga ikan tuna kalengan. Jenis-jenis ikan laut di pelabuhan penangkapan ikan biasanya mengandung metilmerkuri tinggi, logam yang masuk ke dalam otak dan sistem syaraf anak jelas mengganggu pertumbuhan janin. Wanita hamil dan menyusui, menurut Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) dapat mengonsumsi tuna putih dalam batas aman yakni 6 ons dalam total batasan asupan makanan laut 12 ons perminggu. Selain ikan di atas yang juga harus dibatasi adalah salmon, udang, patin, tengiri, kakap laut dan bawal.

[Sushi dan Sashimi Mengandung Ikan Mentah] Daging merah, unggas, makanan laut (sushi, sashimi, kerang), telur mentah atau setengah matang. Makanan dari sumber hewani setengah matang akan mengandung variasi bakteri dan virus. Jika perlu gunakan termometer khusus daging untuk menentukan kematangan daging merah dan unggas, serta masak telur hingga tidak lagi lengket dan berbusa.

Daging olahan yang dikemas. Jangan konsumsi daging seperti deli, turki, salami, sosis, dan sejenis kecuali telah dipanaskan ulang hingga benar-benar beruap. Makanan sejenis ini beresiko terpapar Listeria Monocitogen, satu restrain bakteri yang menyebabkan listerosis yang memicu keguguran, kematian bayi saat lahir, dan masalah kesehatan serius lain.

Makanan olahan susu dan turunannya tanpa pasteurisasi. Ini termasuk susu dan jenis keju-kejuan. Jenis makanan ini sangat mungkin mengandung bakter listeria berbahaya.

Jus tanpa pateurisasi. Jus seperti yang dibeli dipinggir-pinggir jalan sangat berbahaya, karena sangat mungkin terpapar bakteri. Jika anda menyukai jus sangat disarankan membuat sendiri. Tentu anda dapat membeli buah yang tepat, mencuci dan membersihkan dengan benar dan memproses dalam peralatan bersih. Ini jelas lebih aman dan menyehatkan..

Sayur-sayuran dan kecambah mentah. Sayur segar mungkin bisa menyehatkan, tapi bagi ibu hamil, kemungkinan bakteri yang mati saat proses pencucian bisa berbahaya bagi si jabang bayi. Sebaiknya saat hamil jangan makan sayur-sayuran mental

Herbal dan jenis-jenis teh herbal. Herbal memang alami, namun produk-produk herbal apa yang diperbolehkan dan direkomendasikan selama kehamilan belum pernah dikaji secara dalam. Ada beberapa herbal yang bersifat dieuretik justru berbahaya bila dikonsumis bumil. Konsumi herbal dengan bijaksana, jika anda tidak tahu pasti kegunaannya lebih baik hindari.

Segala jenis minuman bersoda apalagi beralkohol. Sangat dianjurkan untuk dijauhi saat hamil, lagipula alkohol tidak halal dikonsumsi. Jenis minuman ini mengambil oksigen saat pertumbuhan sel. Efeknya akan mempengaruhi kecerdasan bayi dan tidak bisa diperbaiki.

Beberapa makanan yang mengandung alergen. Ini tergantung kepada riwayat alergi keluarga anda, dan anak anda mungkin membawa resiko alergi yang sama. Untuk itu cek benar alergi yang pernah anda atau keluarga alami dan hindarilah saat hamil dan menyusui. Menghindari makanan beralergi akan mengurangi resiko alergi bagi si bocah nantinya.//webmd.com/itz


Baca Selengkapnya..

Selasa, 06 Oktober 2009

Lima Manfaat Tempe

KOMPAS.com - Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa tempe adalah makanan sehat. Dibanding makanan lain yang terbuat dari kedelai, tempe dibuat dari kedelai utuh. Itu yang membuat tempe jadi unik dengan manfaat sebagai berikut:

1. Tinggi serat
Satu sajian tempe mengandung serat yang sangat tinggi. Serat ini dibutuhkan untuk kesehatan saluran pencernaan sekaligus mencegah aneka penyakit kronis di masa depan.

2. Mudah dicerna
Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan mencerna makanan berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat kacang kedelai dalam tempe menjadi lebih lembut karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya sudah mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai.

Jamur Rhizopus dalam tempe memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi oligosakarida yang membuat kacang kedelai susah dicerna. Penelitian membuktikan, tempe tidak menyebabkan kembung.

3. Bagus untuk pola makan rendah garam
Tidak seperti makanan produk kedelai yang difermentasi seperti miso yang cenderung sangat asin, tempe sangat rendah garam, sehingga aman dikonsumsi orang yang harus mengurangi garam.

4. Mengandung antibiotika alami
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan. Zat antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi obat untuk disentri bila dikonsumsi setiap hari.

5. Bagus untuk diabetesi
Protein dalam tempe bagus untuk pasien diabetes yang sering bermasalah dengan sumber protein hewani. Protein dan serat dalam tempe juga dapat mencegah kenaikan gula darah dan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. (GHS/diy)

Baca Selengkapnya..

Senin, 05 Oktober 2009

Faktor Utama Kekuatan Tulang Adalah Aktivitas dan Olahraga, Bukan Kalsium

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Kalsium hanya memberi pengaruh 10 persen sebagai penentu kekuatan tulang belakang. Faktor utama adalah kebiasaan manusia beraktivitas, apakah menyamankan tulang atau tidak, juga olahraga. Sayangnya, manusia jarang menyamankan tulang dan jarang berolahraga.

Hal itu disampaikan Tedjo Rukmoyo, dokter spesialis orthopedi (bedah tulang belakang), di sela-sela Seminar Penangangan Terkini Nyeri Tulang Belakang, di Gedung University Club, Universitas Gadjah Mada.

"Jangan percaya pada iklan yang memaparkan bahwa dengan cukup minum susu, maka tulang dan tulang belakang kita akan kuat. Kekuatan tulang ditentukan akitivitas manusia sejak kecil yang dampaknya baru kelihatan ketika tua," kata Tedjo.

Aktivitas dan kebiasaan yang salah sehingga tidak menyamankan tulang, terutama tulang belakang, gampang diamati dari posisi tidur. Posisi tulang belakang yang tidak lurus dan tidak sejajar dengan tulang leher, jelas bukan posisi ideal.

"Hal itu karena busa atau kasur tidak rata, memakai bantal terlalu tebal atau terlalu tipis. Dengan kata lain, nggak apa-apa kok kita punya kebiasaan tidur telentang, tengkurap, atau miring. Tapi jangan sampai tulang belakang tersiksa," ucapnya.

Selain contoh tersebut, banyak aktivitas lain yang salah. Misalnya kebiasaan membungkuk saat naik kendaraan dan membungkuk saat duduk. Terlalu membungkuk dan memaksa diri kala mengangkat benda berat di lantai, juga aktivitas yang salah.

"Ketika mengangkat benda berat dari lantai, ya jangan langsung angkat. Tapi luruskan dulu posisi tubuh sampai tegak, baru angkat. Jika kelewat berat, ya jangan dipaksa. Tulang belakang, ligamen (pengikat tulang), atau otot, bisa putus," kata dia.

Tedjo menambahkan, muara penyelesaian masalah tulang, ialah mengubah kebiasaan aktivitas sehingga tulang belakang tak tersiksa, ditambah berolahraga secara rutin. Jika itu dilakukan sejak dini, maka manusia menabung investasi kesehatan masa depan.

Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya

Baca Selengkapnya..

Sabtu, 03 Oktober 2009

Gorengan Memicu Kanker?

KOMPAS.com - Indonesia jauh lebih kaya daripada China dalam keanekaragaman hayati termasuk tanaman berkhasiat antikanker. Tapi mengapa angka kejadian kanker di Indonesia lebih tinggi dari China?

Perngakuan dan pertanyaan Prof. Dr. Li Peiwen, ahli kanker dan obat tradisional senior China ini dijawabnya sendiri dengan tegas, yakni karena masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi makanan yang digoreng. Apa hubungan gorengan dan kanker?

Berdasar penelitian pada tikus percobaan yang dilakukan Eden Tareke dkk dari Universitas Stockholm, Swedia, menemukan adanya akrilamida, bahan karsinogen (pemicu kanker) yang timbul bukan hanya dari makanan kaya karbohidrat yang dipanaskan seperti kentang, ubi, singkong, nasi, tapi juga pada makanan yang dipanggang.

Akrilamida ini merusak sel - sel tubuh dan memicu timbulnya tumor, merusak DNA, saraf, mengganggu tingkat kesuburan dan mengakibatkan keguguran.

Seporsi kentang goreng yang dimasak pada suhu 220c dikatakan mengandung akrilamida sekitar 2.500 mikrogram, jumlah yang cukup banyak untuk menimbulkan mutasi gen.

oleh dr. Intan Airlina Febiliawanti


Sumber : rumahkanker

Baca Selengkapnya..

Jumat, 02 Oktober 2009

Anak Terkena Flek Paru-paru Belum Tentu TBC

DetikHealth - Jakarta, Seringkali saat anak menderita flek paru-paru langsung dikaitkan dengan penyakit tuberculosis (TB/TBC). Padahal tidak semua flek yang terlihat pada paru-paru adalah TB.

Istilah flek paru-paru sering kali digunakan, meski dalam dunia kedokteran sendiri tidak ada penyakit bernama flek paru-paru. Hampir semua penyakit yang menyerang atau berhubungan dengan paru-paru akan menimbulkan flek di paru-parunya. Flek itu sendiri berasal dari bahasa belanda yang artinya noda.

Biasanya anak yang mengalami batuk berkepanjangan serta tidak kunjung berhenti disarankan untuk melakukan rontgen. Rontgen ini berguna untuk melihat apakah ada flek atau tidak, serta melihat ukuran dan bentuk dari flek itu sendiri. Namun untuk mengetahui penyebab pastinya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Dr Aditya Suryansyah SpA, Jumat (2/10/2009) batuk yang dialami oleh anak-anak itu penyebabnya karena adanya benda asing yang masuk ke saluran pernafasan termasuk dalam paru-paru. Benda asing tersebut dapat berupa alergen (bahan pencetus alergi) atau mikroorganisme (virus atau bakteri) dan dengan adanya batuk diharapkan lendir akan keluar.

Pada anak, gejala utama terkena penyakit TB bukanlah batuk yang terus menerus terjadi. Untuk mengetahui anak tekena TB atau bukan harus dilakukan pemeriksaan Mantoux Test yang berguna untuk melihat ada atau tidaknya bakteri penyebab TB. Serta melakukan pemeriksaan darah untuk melihat laju endap darah (LED) dan jenis limfositnya, seperti dikutip dari Mayoclinic, Jumat (2/10/2009).

Rata-rata anak yang menderita flek paru-paru akan diberikan obat yang harus diminum selama beberapa bulan dan biasanya tidak boleh berhenti. Tapi sebaiknya orangtua mencari tahu terlebih dahulu apa penyebab flek tersebut. Karena tidak sedikit dokter yang langsung memberikan obat TB pada anak, padahal bisa saja si anak hanya mengalami alergi.

Jika anaknya memiliki flek di paru-paru, jangan langsung memvonisnya dengan penyakit TB. Karena banyak penyakit paru yang memiliki gejala seperti batuk terus menerus dan terdapat flek pada paru-parunya.

Sebaiknya jangan memberikan perlakuan yang berbeda pada anak yang memiliki flek paru-paru. Misalkan si anak menderita TB maka tidak akan menularkan ke orang dewasa, sebaliknya kemungkinan anak tertular dari orang dewasa.

Vera Farah Bararah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Pangan Darurat untuk Korban Bencana Alam

KOMPAS.com — Saat terjadi bencana alam sering kali para korban mendapat bantuan mi instan. Padahal, dalam kondisi darurat, makanan ini tidak praktis dan sangat merepotkan. Selain dibutuhkan air bersih untuk memasaknya, korban juga membutuhkan kompor yang belum tentu tersedia.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah lama memikirkan perlunya makanan darurat yang praktis, tetapi bergizi dan memenuhi kebutuhan pangan korban bencana alam.

”Selain itu, bahan baku makanan haruslah kandungan lokal sehingga mudah didapatkan,” kata Esti Wijayanti, Kepala Bidang Teknologi Pangan Fungsional Pusat Teknologi Bioindustri pada BPPT, Kamis (1/10) di Jakarta.

Esti bersama timnya di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang, baru-baru ini meracik formula pangan darurat bencana yang diberi nama ImunoYoi. Seluruh komponennya berasal dari bahan baku lokal.

Makanan darurat ini menjadi sumber karbohidrat dan protein bagi korban bencana alam. Kelebihan lainnya, makanan darurat ini mengandung zat aktif yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, misalnya supaya terhindar dari diare, influenza, dan gangguan kesehatan lainnya.

ImunoYoi dalam skala percobaan telah diproduksi dengan berat 100 gram mampu memenuhi kebutuhan energi sekitar 500 kilokalori (kkal). Nilai gizinya meliputi karbohidrat 56 persen, lemak 21 persen, protein 13 persen, dan mineral 3 persen. Setiap orang dewasa diperkirakan memiliki kebutuhan 2.100 kkal sehingga setiap hari cukup mengonsumsi empat kemasan ImunoYoi.

Untuk mengonsumsinya, tidak perlu memasak. Harga produksi ImunoYoi 100 gram dalam kemasan siap didistribusikan, menurut Esti, saat ini masih berkisar Rp 4.000. Bahan makanan ini dalam kemasan yang tertutup bisa tahan sampai enam bulan.

”Sayang, makanan yang sangat praktis ini belum dilirik pemerintah untuk diproduksi secara massal,” kata Esti. Padahal, dengan banyaknya bencana alam di Tanah Air, makanan darurat ini sangat membantu korban bencana alam.

Toilet jinjing

Selain pangan, korban bencana juga membutuhkan toilet darurat. Sayangnya, kebutuhan korban bencana ini sering kali dilupakan atau diabaikan pemerintah.

Di lokasi pengungsian sering kali toilet tidak tersedia atau jumlahnya tidak memadai dibandingkan dengan jumlah pengungsi. Kalaupun toilet ada, sering kali airnya tidak tersedia.

Mengatasi masalah itu, Neni Sintawardani, peneliti dari Pusat Penelitian Fisika Terapan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bersama timnya sejak 10 tahun lalu mengembangkan jamban kering berwawasan lingkungan yang disebut biotoilet. Riset ini melibatkan peneliti dari Hokkaido University dan Tokyo Institute of Technology.

Mereka telah memperoleh paten dari karya inovasi ini dan membuat beberapa prototipe biotoilet termasuk yang portabel. Setiap jamban jinjing ini dapat melayani lima hingga enam orang. Sarana ini masih berupa prototipe, tetapi telah teruji layak digunakan.

Uji coba tiga tahun terakhir dilakukan di Bandung, yaitu di Pusat Penelitian Fisika Terapan LIPI, Pesantren Daarut Tauhid, dan di Kiara Condong. Dari hasil uji coba ini, biotoilet sangat cocok digunakan untuk daerah permukiman padat dan untuk keadaan darurat, seperti untuk korban bencana alam.

”Biotoilet sudah siap untuk dikembangkan dan diproduksi secara massal. Kami menunggu kalangan industri untuk memproduksinya secara massal,” kata Neni.

Biotoilet buatan LIPI merupakan modifikasi model dari negara subtropis. Pada biotoilet ini penggunaan air dimungkinkan untuk membersihkan diri. Di negara Barat hanya digunakan kertas tisu.

Meski masih menggunakan air, biotoilet dapat menghemat air hingga 80 persen. Biotoilet hanya membutuhkan 5 liter air per hari.

Sebagai pengurai kotoran, digunakan serbuk gergaji yang mengurainya menjadi kompos. Serbuk gergaji kayu digunakan karena bersifat menyerap bau dan memiliki porositas tinggi (85-90 persen ruang udara), penahan air (35-40 persen), ringan, tidak mudah rusak bentuknya, serta mudah diurai secara alami.

Dalam lima bulan, kotoran yang bercampur serbuk gergaji itu telah terurai sempurna hingga menjadi pupuk kompos, yang dapat digunakan sebagai penyubur tanah. Pupuk ini mengandung unsur mineral, seperti natrium, kalium, fosfor, dan nitrogen.

Pengolah air bersih

Keterbatasan air bersih di lokasi bencana diatasi dengan menyediakan alat pengolah air limbah menjadi air bersih hingga air siap minum. Sistem pengolah ini dikembangkan Arie Herlambang dan tim peneliti teknologi penyehatan lingkungan dari BPPT sejak tahun 1996.

Instalasi penghasil air bersih dilengkapi dengan ultrafiltrasi yang berukuran pori 0,01 mikron hingga 0,1 mikron dan pompa bertekanan di bawah 4 bar. ”Adapun untuk menghasilkan air minum, alat tersebut harus dilengkapi dengan disinfektan atau pembunuh kuman dengan sinar ultraviolet,” kata Arie, yang kini menjadi Kepala Bidang Teknologi Pengendalian Pencemaran BPPT.

Untuk menyediakan air bersih yang bersumber dari air sungai yang keruh, Arie dan timnya merancang bangunan instalasi pengolah yang mobile dapat dimuat di kendaraan pikap. Alat tersebut berukuran 1,5 x 1,5 x 2 meter, lengkap dengan unit generator listriknya.

Di dalam instalasi penyaring itu terdapat saringan pasir dengan ukuran pori sebesar 0,5 mikron yang dikombinasikan dengan cartridge atau saringan kain. Fasilitas ini dapat menghasilkan air bersih 50 meter kubik-100 meter kubik per hari. Air sebanyak ini dapat memasok 50 hingga 150 kepala keluarga.

Alat ini sudah digunakan untuk korban gempa di Bantul, Yogyakarta, tiga tahun lalu. Tidak menutup kemungkinan, alat ini dikembangkan untuk membantu korban bencana di daerah lain.

Nawa Tunggal/Yuni Ikawati

Baca Selengkapnya..
 

Featured