Kamis, 17 Desember 2009

Mitos-mitos tentang Vitamin

Kompas.com - Mitos tentang vitamin sangat perlu diketahui agar tak salah langkah. Simak penjelasan berikut.

1. Anak kurus karena kurang vitamin
Orang sering berpikir, anak yang gemuk dan lincah pastilah sehat. Padahal belum tentu, lho. Anak gemuk belum tentu cukup vitamin. Pasalnya, tubuh yang besar relatif butuh makanan lebih banyak. "Bisa jadi, anak yang gemuk tersebut kurang darah alias mengidap anemia."

Biasanya pada saat lahir, anak tersebut mendapat cadangan makanan (baik zat besi maupun vitamin) yang cukup dari ibunya. Namun, seiring pesatnya pertumbuhan, ia ternyata relatif kekurangan vitamin pembentukan darah. Untuk itu harus mendapat tambahan asam folat, zat besi, dan vitamin C.

Sebaliknya, anak yang kurus juga belum tentu kekurangan vitamin. Pemikiran bahwa anak gemuk itu sehat dan anak kurus tidak sehat tidak berlaku lagi sekarang. "Patokannya sekarang adalah tumbuh dan kembang. Untuk mengetahui apakah anak kita cukup ideal, bisa menggunakan alat ukur grafik berat, tinggi, dan umur yang saling dibandingkan," lanjut Ghazali.

Selain itu, faktor genetik pun bisa memengaruhi anak menjadi kurus, gemuk, pendek, tinggi, dan lainnya.

2. Nafsu makan hilang, cekok saja dengan vitamin
Sering, kan, kita lihat orangtua yang sembarangan mencekokkan vitamin pada anaknya yang sulit makan. "Mencekokkan vitamin dianggap bisa mengembalikan nafsu makan anak. Padahal, hilangnya nafsu makan anak disebabkan banyak hal, seperti karena sakit tenggorokan, sariawan, gigi tumbuh, gigi copot, anak flu, atau terkena TBC," ujar Ghazali.

Pemberian vitamin yang berlebihan justru bisa membuat anak kehilangan nafsu makan, terutama jika anak kehilangan vitamin C alias asam askorbat. Asam jika dimakan berlebih akan menyebabkan perut perih. Apalagi, jika anak makan tidak teratur, bisa saja terjadi luka di lambung. Tetapi pada anak kecil hal ini jarang terjadi.

Penyakit mag biasanya diderita orang dewasa. Untuk itu sebaiknya mengonsumsi vitamin sesuai dosis wajarnya 50 mg. Jangan termakan iklan yang menyebutkan bahwa menelan vitamin dosis tinggi (sampai 1.000 mg) bisa membantu stamina tetap kuat dan tidak sakit-sakitan.

3. Vitamin membuat anak lebih cerdas
Vitamin memang bisa membuat anak cerdas, tetapi prosesnya tentu saja tidak langsung. Cerdas itu terjadi karena anak mengalami perkembangan. Misalnya cepat bicara, berjalan, bermain, dan lainnya.

Lagi pula, kecerdasan ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya stimulasi lingkungan dan makanan bergizi. Dalam makanan bergizi, salah satu unsurnya adalah vitamin. "Oleh karenanya, secara tidak langsung, vitamin dapat memengaruhi kecerdasan. Tapi perlu diingat, vitamin hanya dibutuhkan sedikit saja oleh anak."



Editor: Anna

Sumber : www.tabloidnova.com


Baca Selengkapnya..

Kloset Jongkok Lebih Baik buat Kesehatan

KOMPAS.com — Gangguan fungsi kemih sebenarnya bisa dikurangi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, alkohol, serta obat-obatan.

"Kafein memiliki zat yang dapat memacu detak jantung serta meningkatkan produksi urine," kata Mulyadi Tedjapranata, dokter Klinik Medizone di Apartemen Taman Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut Mulyadi, upaya pencegahan gangguan kemih sejatinya bisa dilakukan sedini mungkin. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah membiasakan untuk tidak menahan keinginan untuk buang air kecil. Bagi anak-anak, melakukan latihan buang air kecil atau toileting assistance bahkan sudah harus dilakukan sejak anak-anak berusia di bawah lima tahun atau balita.

Cara lain yang efektif adalah menghindari penggunaan kloset duduk.

Penggunaan kloset duduk dalam jangka panjang akan memperbesar risiko terjadi infeksi saluran kencing yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan berkemih. Pasalnya, permukaan toilet umumnya menjadi perantara penyebaran kuman. Penggunaan toilet jongkok justru lebih baik.

Pasalnya, ini akan membuat pengguna tidak bersentuhan langsung dengan permukaan toilet sehingga lebih higienis. "Apalagi, jika kerap memakai fasilitas toilet umum, toilet jongkok lebih baik," ujar dia.

Tak hanya itu, penggunaan kloset duduk juga membuat otot saluran kencing bekerja lebih keras saat mengejang atau mengeluarkan urine. Dalam tahap ringan, infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan anyang-anyangan atau keluarnya air seni yang tak tuntas, sakit perut bagian bawah, serta rasa sakit saat akhir buang air kecil.

Kondisi ini tentu mengganggu aktivitas kita. Bahkan, kalau dibiarkan berlarut, ini bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing, gangguan psikososial seperti depresi dan gangguan tidur. (KONTAN/Herlina Kartika Dewi)



Editor: acandra

Sumber : www.kontan.co.id

Baca Selengkapnya..

Rabu, 16 Desember 2009

Makanan yang Boleh dan Tidak untuk Ibu Hamil Tiap Trimester

Jakarta, detikHealth - Setiap ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang tepat, karena hal ini bisa berdampak terhadap perkembangan bayi yang dikandungnya. Untuk itu ketahui dengan pasti makanan apa saja yang baik dikonsumsi selama hamil.

Terkadang banyak ibu hamil yang berpikir bahwa dirinya harus makan untuk dua porsi yaitu ibu dan anak yang dikandungnya. Padahal pola pemikiran seperti itu tidak benar, karena bisa saja nanti si ibu mengalami obesitas yang justru bisa membahayakannya.

Seperti dikutip dari Pregnancy, Selasa (15/12/2009) ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil berdasarkan usia kandungannya, yaitu:

Trimester pertama (1-3 bulan).
Pada trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat penting pertumbuhan awal janin, sehingga baik bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang idealnya dilakukan sejak sebelum hamil. Terkadang saat trimester pertama ini perempuan mengalami morning sickness yang membuatnya sulit untuk makan dengan benar.

Pada trimester pertama ini hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih. Fokuskan makanan yang mengandung protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu serta lemak sehat. Usahakan mengonsumsi asam folat yang bagus untuk perkembangan otak janin di trimester pertama ini, asam folat bisa didapat dari sayuran hijau, biji-bijian atau dari suplemen.

Trimester kedua (4-6 bulan)
Ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua, ibu hamil harus mulai memfokuskan diri pada upaya untuk menjaga keseimbangan berat badan dan makanan yang sehat. Karenanya saat trimester kedua ini penting untuk mengevaluasi pola makan ibu hamil.

Ketahui apakah sudah memenuhi 60 gram protein setiap hari, sembilan atau lebih porsi biji-bijian, tujuh porsi buah-buahan dan sayuran berwarna hijau, membatasi makanan tinggi lemak, garam dan gula karena bisa berakibat buruk pada janin yang dikandung. Serta hindari mengonsumsi ikan yang mengadung kadar merkuri tinggi seperti ikan pedang, king mackerel. Tapi bisa diganti dengan udang, salmon, lele dan tuna.

Trimester ketiga (7-9 bulan)
Saat memasuki trimester terakhir, pola makan si ibu harus disesuaikan dengan berat badan janin yang dikandungnya. Jika janin sudah memiliki berat cukup normal, maka ibu harus membatasi asupan makannya dan mulai sedikit melakukan diet karena pertumbuhan janin yang dikandung lebih cepat dibanding trimester sebelumnya. Meskipun orang hamil cenderung cepat merasa lapar, tapi lebih baik ibu hamil makan 6 kali dengan porsi kecil dibandingkan 3 kali makan dengan porsi besar.

Pada trimester ini kurangi asupan karbohidrat, karena bisa menambah bobot sang ibu yang nantinya mempersulit proses melahirkan. Namun, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi 8 gelas air putih dan juga 1.000 miligram kalsium setiap harinya untuk membantu pertumbuhan tulang janin yang dikandung.
(ver/ir)

Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Peringatan Bahaya Bikin Perokok Makin Aktif

MI - PERINGATAN kesehatan pada bungkus rokok yang mengingatkan efek fatal merokok justru membuat perokok semakin aktif. Risiko kematian dan ancaman kesehatan yang disampaikan begitu menakutkan sehingga orang berusaha mencari ketenangan dengan merokok.

Efek pesan ini dikaitkan dengan teori yang dikenal dengan Terror Management. Menurut teori ini, beberapa orang yang menderita cemas ekstrim mengenai kemungkinan kematian, secara konstan perlu meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Mereka yang merasa diri mereka lebih berharga dengan merokok (karena membuat mereka merasa seksi dan tenang) akan merokok lebih banyak lagi untuk menghilangkan ketakutan mereka.

Solusinya, menurut peneliti dari New York University dan University of Basel, Switzerland, adalah menggunakan slogan yang menyatakan bahwa merokok akan membuat Anda jelek dan berkulit keriput.

Studi mereka yang melibatkan 39 mahasiswa psikologi (berusia 17-41) yang juga perokok menemukan bahwa cara ini efektif mendorong perokok untuk berhenti.

"Secara umum, saat dihadapkan pada pesan antirokok yang berkaitan dengan kematian, mereka berusaha menghasilkan upaya aktif sebagaimana direfleksikan dengan kemauan mereka meneruskan kebiasan yang berisiko tersebut," terang peneliti, seperti dikutip situs dailymail.

Percaya diri

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Experimental Social Psychology ini, partisipan diminta mengisi kuesioner untuk menentukan seberapa banyak mereka merokok untuk meningkatkan rasa percaya diri. Kemudian mereka ditunjukkan kotak rokok dengan berbagai jenis peringatan di atasnya.

Setelah 15 menit, para mahasiswa ditanyai mengenai kebiasaan merokok mereka, termasuk keinginan mereka untuk berhenti."Pesan-pesan yang tidak berkaitan dengan kematian terbukti efektif mengurangi keinginan mereka untuk merokok."

Penemuan ini, menurut peneliti, bisa menjelaskan dengan fakta mengapa peringatan seperti 'merokok membuat Anda terlihat tidak menarik' cukup menakutkan bagi orang-orang yang merokok untuk meningkatkan rasa percaya diri. (OL-08)

Penulis : Ikarowina Tarigan

Baca Selengkapnya..

Selasa, 15 Desember 2009

Ssttt.. Menguap Bikin Sehat, Lho

KOMPAS.com - Menguap dengan mulut terbuka lebar di tengah suasana formal memang terkesan kurang sopan. Selain tanda kelelahan, bosan atau mengantuk, sebenarnya menguap punya manfaat positif bagi kesehatan.

Ahli neuroscientis, Andrew Newberg, Direktur The Center for Spirituality and the Mind dari Universitas of Pennsylvania, mengatakan, menguap merupakan salah satu rahasia kesehatan.

"Kalau Anda ingin punya otak yang sehat, sangat penting untuk menguap," katanya.

Menguap, menurut Newberg akan menstimulasi irama saraf di bagian tertentu di otak dan mengatur temperatur otak dan metabolisme. Seluruh fungsi ini akan meningkatkan kontrol otot, meningkatkan sensualitas, bahkan mengatasi jet lag. Karena itu dia menyarankan agar kita menguap setidaknya 10 kali setiap hari.

Selain memberi dampak positif bagi otak, menguap juga membuat tubuh jadi lebih rileks. "Menguap lebih efektif dari meditasi untuk meningkatkan fungsi kongnitif," kata Newberg.

Penelitian juga menunjukkan menguap akan merangsang bagian otak yang berfungsi pada rasa empati dan kepedulian sosial.

Menguap juga membantu mengatur jam biologis tubuh. Saat kita sedang lelah, menguap merupakan sinyal agar kita segera beristirahat atau tidur.

AN

Editor: hertanto


Baca Selengkapnya..

Air Susu Ibu, 20 Kali Lebih Hebat

KOMPAS.com - Pemberian ASI secara eksklusif dan optimal akan membuat bayi tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Bagaimana tidak? ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi 20 kali lipat.

Menurut Dr. Utami Rusli, Sp.A. MBA IBCLC, spesialis anak di RS St. Carolus Jakarta, di dalam ASI terkandung lebih dari 200 unsur zat yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon pertumbuhan, berbagai enzim, zat kekebalan, dan lain-lain.

Sayang sekali masih banyak orang yang tidak paham betul bahwa ASI memiliki nilai yang tiada tandingannya dibandingkan dengan susu formula atau makanan tambahan lain. Kenyataan ini mesti disosialisasikan secara lebih gencar dan terus-menerus.

Kelebihan ASI pertama-tama terletak pada kekhususannya. Susu kuda sangat cocok untuk bayi kuda, susu jerapah bagi bayi jerapah. Bayi manusia juga akan jauh lebih baik jika diberi susu yang paling cocok, yakni ASI, bukan susu hewan.

Karena itu, ASI sering kita kenal dengan sebutan ASI eksklusif (exclusive breast feeding). Selain khusus karena berasal dari spesies yang sama, yakni manusia, kandungan ASI bisa menyesuaikan kebutuhan bayi dengan perkembangan usianya.

ASI yang keluar saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 disebut kolostrum. ASI yang keluar di hari ke-7 sampai ke-10 atau ke-14 setelah kelahiran disebut ASI transisi. ASI yang keluar sesudah hari ke-14 kelahiran disebut ASI matang. Komposisi gizi ketiga jenis ASI tersebut masing-masing berbeda.

“Bahkan terdapat perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit,” tutur Ketua Pemasyarakatan Pemberian ASI Eksklusif RS St. Carolus Jakarta ini. Misalnya saja kandungan lemak pada ASI saat bayi berumur 3-5 hari adalah 1,85 g/dl. Pada saat usia bayi 15-18 hari, kandungan lemak itu menjadi 3,06 g/dl.

30 Menit Setelah Lahir
Pada hari pertama setelah melahirkan, kandungan gizi ASI sangat tinggi. Dr. Utami pun selalu menganjurkan agar selambatnya 30 menit atau setengah jam setelah lahir, bayi harus segera disusui ibunya. Pada saat itu susu ibu menghasilkan kolostrum, susu jolong, atau susu awal yang warnanya kekuningan dan encer.

Kolostrum ini kaya zat gizi dan antibodi yang berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi. Kolostrum akan muncul lagi 30 jam kemudian. Itu artinya kalau bayi tidak segera mendapat kolostrum pertama, dia kehilangan zat bergizi tinggi dari ibunya.

Walaupun bayi masih punya kesempatan untuk mendapatkannya, produksi kolostrum selanjutnya hanya 30 mililiter sehari. Itu artinya, kolostrum diproduksi hanya satu mililiter dalam satu jam.

Tentu saja ini sangat kurang. Padahal, kolostrum mengandung protein, mineral, serta vitamin A, E, dan B12. Bahkan kolostrum mengandung lebih sedikit lemak dan gula dibandingkan dengan ASI yang diproduksi pada hari-hari berikutnya.

Secara fungsional, kolostrum berperan membersihkan air empedu dan mucus (meconium) pada saluran pencernaan bayi. Ini sangat penting karena pada masa sesudah kelahiran, bayi sangat rentan terhadap infeksi dan lingkungan yang sangat baru baginya. Kolostrum juga akan menghilangkan rasa lapar pada bayi baru lahir tanpa harus disertai asupan gula atau susu formula.

Menurut Dr. Utami, ASI yang keluar pada lima menit pertama dinamakan foremilk. Komposisinya berbeda dengan ASI yang keluar kemudian atau hindmilk. Foremilk lebih encer, mengandung protein tinggi dan karbohidrat rendah.

Sementara hindmilk mengandung karbohidrat tinggi, protein rendah, dan kandungan lemaknya 4-5 kali lebih banyak dibandingkan dengan foremilk. Hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.

Warisan Zat Kebal
Selain mengenyangkan, kolostrum mengandung zat immunoglobulin atau kekebalan. Jenis protein yang bertugas memerangi infeksi dalam tubuh itu tidak dimiliki oleh susu hewan. Kandungan zat ini dalam kolostrum sekitar 10 hingga17 kali lebih banyak daripada di dalam ASI matang. Itu sebabkan bayi yang mendapat ASI secara optimal memiliki kekebalan tubuh 15 sampai 20 kali lebih baik.

Sebenarnya tubuh bayi sudah mulai membuat antibodi sendiri segera setelah dilahirkan. Namun, antibodi itu baru akan mencapai puncak kekuatannya pada usia bayi sembilan sampai 12 bulan.

Karena itu, ASI merupakan antibodi bantuan yang paling kuat bagi pertumbuhan awal si bayi. Terlebih lagi karena ASI ternyata mengandung berjuta-juta sel darah putih yang bermanfaat untuk membunuh kuman jahat dalam usus bayi.

Kandungan zat kekebalan ini benar-benar menakjubkan. Kekebalan tubuh ibu-ibu terhadap berbagai penyakit akan diturunkan pada bayinya lewat ASI. Seandainya ada seorang ibu mempunyai zat kekebalan terhadap lima penyakit, bayinya juga akan memperoleh warisan yang sama.

Efektivitas pemanfaatan ASI akan terasa sekali bila yang menyusui bayi itu adalah ibunya sendiri. Bila dua orang ibu melahirkan dan bayinya tertukar, ASI yang diberikan oleh keduanya tidak akan cocok walaupun tak memiliki efek samping pada bayi.

Enam Bulan Pertama
Mengingat ASI adalah makanan yang paling cocok bagi bayi, WHO menganjurkan agar selama usia 0 sampai enam bulan bayi hanya diberi ASI sebagai menu utama dan satu-satunya. Anjuran ini sangat beralasan karena selain setipe dan memiliki zat kekebalan, kandungan ASI juga bisa mencerdaskan bayi.

Di dalam ASI terdapat taurine yang sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel otak, sel-sel saraf, dan retina. Taurine adalah asam amino yang digunakan untuk membantu penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Taurine juga membantu mengatur detakan jantung, menstabilkan membran sel, dan memelihara kelangsungan sel-sel otak.

Selain itu, taurine juga mengandung lemak rantai panjang. Lemak inilah cikal bakal pembentuk Arachidonic Acid (ARA) atau asam linoleat (omega-6) dan Docosa Hexaenoic Acid (DHA) atau asam alfa-linolenat (omega-3). Kedua bahan ini diketahui amat berguna dalam perkembangan sistem saraf otak dan indra penglihatan. Dr. Utami menegaskan bahwa DHA dan ARA ini tidak terdapat dalam susu sapi atau susu hewan lain.

Walaupun dalam susu formula (susu sapi yang dibuat dengan tambahan bahan lain) dikatakan dilengkapi DHA dan ARA, penyerapan pencernaan bayi tidak akan optimal, hanya sekitar 20 persen. Padahal, DHA dan ARA yang terdapat dalam ASI bisa diserap oleh pencernaan bayi sebanyak 100 persen dengan bantuan enzim lipase.

Optimalnya penyerapan DHA dan ARA itu membuat perkembangan otak bayi semakin maksimal. Kecerdasannya akan terus meningkat, apalagi bila sampai usia 12 bulan ia masih diberi ASI, selain makanan tambahan lain yang bemanfaat.

Sehat Jiwa Raga
Manfaat ASI tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik. Efek pada kesehatan jiwa juga ada. Dr. Utami menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan bagian dari pendidikan anak. ASI tidak hanya mencerdaskan anak dari segi otak, tetapi juga hati dan spiritualitas.
Walaupun masih perlu penelitian lanjut terhadap kesimpulan itu, uraian sementara ini bisa membantu menjelaskan konsep tersebut. Saat berada dalam kandungan, bayi seolah berada dalam surga yang sungguh menyejukkan dan menenteramkan.

Air ketuban yang silih berganti karena selalu mengalami siklus bagaikan usapan lembut, rahim tempat bayi tidur melindunginya dari bahaya, detak jantung ibu bagaikan senandung merdu yang meninabobokan dia, dan napas ibu seolah ayunan yang menimangnya. Suasana ini benar-benar nyaman dan tiada duanya bagi bayi.

Sewaktu lahir, bayi benar-benar merasa terkejut dengan dunia yang lain sama sekali dengan yang ia rasakan sebelumnya. Banyak hal asing harus dihadapinya. Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah sang ibu. Karena itu, menyusui menjadi terapi yang sangat tepat untuk mengembalikan suasana yang dirasakan bayi selama ada dalam kandungan.

Dekapan dan elusan lembut sang ibu saat menyusui membuat bayi merasa aman dan tenteram. Ketenteraman itu ikut mendukung pertumbuhan sang bayi dengan lebih baik.

“Apalagi bila sang ibu membacakan kata-kata bijak seperti dari kitab suci. Bayi akan semakin bertumbuh sesuai harapan sang ibu, menjadi anak baik dan saleh,” tutur Dr. Utami. @ Abd

Editor: acandra

Sumber : www.gayahidupsehatonline.com

Baca Selengkapnya..

Minggu, 13 Desember 2009

Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun

Depkes.go.id - Tembakau/rokok membunuh separuh dari masa hidup perokok dan separuh perokok mati pada usia 35 – 69 tahun. Data epidemi tembakau di dunia menjunjukkan tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini berlanjut terus, pada tahun 2020 diperkirakan terjadi sepuluh juta kematian dengan 70 persen terjadi di negara sedang berkembang.

Hal itu dikatakan Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, dalam sambutan yang dibacakan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen P2PL Depkes ketika membuka Temu Karya Peringatan Kesehatan akan Bahaya Rokok di Jakarta tanggal 12 Desember 2009.

Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005.

Padahal rokok/tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung dan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Di samping itu, rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil diluar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal.

Rokok mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk 43 bahan penyebab kanker yang telah diketahui, sehingga lingkungan yang terpapar dengan asap tembakau juga dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius, ujar Menkes.

Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu, 50 persen orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkonsumsi alkohol, kata Menkes.

Lebih 43 juta anak Indonesia serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau. Padahal anak-anak yang terpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksi saluran pernapasan dan telinga serta asma. ”Kesehatan yang buruk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk di saat dewasa”, imbuh Menkes.

Dengan mengutip data The Global Youth Survey Tahun 2006, Menkes menambahkan, 6 dari 10 pelajar (64,2%) yang disurvei terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih dari sepertiga (37,3%) merokok, bahkan 3 diantara 10 pelajar atau 30,9% pertama kali merokok pada umur dibawah 10 tahun.

Menurut Menkes meningkatnya jumlah perokok di kalangan anak-anak dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi iklan rokok, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar.

Konsumsi rokok menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih bagi keluarga miskin. Rata-rata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Alih-alih untuk perbaikan gizi keluarga dan pendidikan anak, justru pendapatan yang terbatas dibelanjakan untuk rokok, ujar Menkes.

Padahal dengan mengurangi konsumsi rokok di kalangan keluarga miskin, maka subsidi pemerintah untuk pelayanan kesehatan yang menderita penyakit-penyakit akibat rokok dapat dikurangi, ujar Menkes.

Dalam pengendalian masalah tembakau, terdapat polemik bahwa cukai rokok dianggap sebagai pendapatan utama Pemerintah Pusat dan Daerah, disamping citra positif yang ditonjolkan industri rokok kepada masyarakat melalui tanggung jawab sosial seperti pemberian bea siswa, penghargaan bagi kelompok usaha kecil dan sponsorship acara olahraga bergengsi, pagelaran musik dan lain-lain. ”Inilah tantangan yang harus dihadapi dalam melindungi generasi muda dari bahaya rokok”, ujar Menkes.

Pada kesempatan itu Menkes mengajak dan menghimbau seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya asap rokok. ”Marilah kita ciptakan lingkungan yang bersih dan bebas asap rokok, sehingga generasi muda kita dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh, berkualitas dan siap membangun negara kita”, imbuh Menkes.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, secara jelas menyatakan pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif ( yang meliputi tembakau & produk yang mengandung tembakau ) harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang ditetapkan. Selain itu, setiap orang yang memproduksi dan atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Dalam UU itu juga mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok guna melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok.

Temu karya diikuti sekitar 600 orang dari berbagai unsur yaitu Depdiknas, Depkes, PGRI, mahasiswa Universitas Negeri dan Swasta dan BEM se Jabodetabek, Siswa SMA dan SMK beserta para guru, organisasi keagamaan, organisasi internasional, LSM pemerhati masalah tembakau dan media massa.

Tujuan pertemuan adalah untuk meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat, media massa, para petugas kesehatan, para pendidik dan generasi muda untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari bahaya rokok.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 52907416-9, 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Baca Selengkapnya..

Waspada Kanker Mulut akibat Obat Kumur Beralkohol

MI - OBAT kumur yang mengandung alkohol berisiko menyebabkan kanker mulut dan dokter gigi sebaiknya menganjurkan pasien untuk tidak menggunakannya. Klaim ini dikeluarkan oleh para ilmuwan dari Newcastle University. Selain itu, Kandungan alkohol di dalam obat kumur dinyatakan juga bisa menyebabkan kulit mulut kering, terbakar dan sakit.

Kandungan alkohol, menurut studi yang dipublikasikan di British Dental Journal ini, tidak menawarkan manfaat pada konsumen. Karena itu, terang peneliti Profesor Robin Seymour dan Dr Carlos Werner, para dokter gigi sebaiknya menganjurkan pilihan obat kumur yang bebas alkohol.

Seymour mengatakan bahwa mereka telah memeriksa bukti yang saling bertentangan dari studi-studi yang mempelajari hubungan antara penggunaan obat kumur beralkohol secara teratur dan kanker mulut.

"Bukti menunjukkan adanya hubungan, dan kita perlu memperhatikan secara serius karena kanker mulut merupakan penyakit signifikan yang telah meningkat selama 10 tahun terakhir, khususnya di kalangan generasi muda," tutur Seymour, seperti dikutip situs dailymail.

"Selain kemungkinan menyebabkan kanker mulut, obat kumur yang mengandung alkohol juga dilaporkan mempunyai efek negatif terhadap struktur dan fungsi mulut."

Alkohol yang ditambahkan ke dalam obat kumur, terang Seymour, tidak merusak bakteri, tapi berperan sebagai agen pembawa komponen aktif esensial seperti menthol, eucalyptol dan thymol (yang berfungsi menembus plak).

"Kami tidak melarang penggunaan obat kumur, kami hanya ingin menyatakan bahwa ada alternatif lain dan para dokter gigi sebaiknya bersikap bijaksana dalam menganjurkan penggunaan obat kumur."

Perokok

Penggunaan obat kumur jenis ini secara teratur, lanjut Seymour, akan menambah faktor risiko pada perokok dan peminum berat. Studi-studi laboratorium, terang Seymour, menunjukkan bahwa alkohol memfasilitasi masuknya substansi penyebab kanker pada tembakau ke dalam jaringan lunak di mulut.

Sebuah review di Dental Journal of Australia menyebutkan bahwa tersedia bukti cukup yang menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan obat kumur beralkohol dengan kanker mulut. Sehingga obat kumur ini sebaiknya hanya digunakan dengan resep dokter.

Tapi, penemuan ini bertentangan dengan review kedua yang menyatakan bahwa hubungan ini tidak didukung oleh bukti epidemiologi. The British Dental Association's Health and Science Committee menyimpulkan tidak ada bukti kuat yang membenarkan hubungan antara keduanya. (OL-08)

Penulis : Ikarowina Tarigan

Baca Selengkapnya..

Jumat, 11 Desember 2009

Bebaskan Anak Bermain Kotor Cegah Penyakit Saat Dewasa

Jakarta, detikHealth - Pernah mendengar istilah kotor itu baik? Ternyata sebuah penelitian di Amerika Serikat membuktikan orangtua yang membiarkan anaknya bermain di lumpur atau makan makanan yang jatuh ke lantai bisa melindungi anak dari penyakit jantung di kemudian hari.

"Penelitian kami menunjukkan lingkungan yang terlalu bersih di awal kehidupan bisa menyebabkan seseorang lebih mudah terkena peradangan saat dewasa nanti yang pada akhirnya meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit termasuk jantung," ujar Thomas McDade ketua penelitian, seperti dikutip dari MSNNews, Kamis (10/12/2009).

Para peneliti dari Northwestern University, Illinois melihat data dari sebuah penelitian di Filipina yang melibatkan anak baru lahir hingga usianya mencapai 22 tahun. Data yang dikumpulkan merupakan 3.327 anak yang lahir pada tahun 1980-an di Filipina.

Anak-anak tersebut setiap dua bulan sekali selama dua tahun pertama kehidupannya dikontrol, lalu dilanjutkan setiap empat atau lima tahun hingga anak tersebut mencapai usia 20-an tahun. Beberapa hal yang diteliti adalah kebersihan dari lingkungan rumah dan juga sosial ekonomi keluarganya.

Tes darah yang dilakukan saat anak tersebut mencapai dewasa menunjukkan bahwa meskipun di Filipina banyak balita terkena penyakit infeksi dibandingkan anak-anak di Amerika, tapi kadar dari C-reactive protein (CRP) saat anak tersebut dewasa didapatkan 80 persen lebih rendah daripada Amerika. Di Filipina rata-rata konsentrasi CRP sebesar 0,2 mg/L sedangkan di Amerika 1-1,5 mg/L.

Penelitian yang diterbitkan Proceedings of the Royal Society adalah orang dewasa yang memiliki nilai CRP tinggi lebih banyak mengalami peradangan, hal ini berhubungan dengan terlalu bersihnya lingkungan bermain saat masih anak-anak. CRP adalah protein patologik yang ditemukan dalam darah jika terjadi peradangan akut atau adanya jaringan yang rusak.

"Pesan yang dibawa dari penelitian ini adalah pentingnya mengekspos mikroba dan bakteri umum sejak masih anak-anak, sehingga kekebalan tubuhnya sudah terbentuk," ungkap profesor antropolagi di Northwestern University.

Bakteri dan mikroba ini mungkin tidak mengakibatkan penyakit klinis langsung, tetapi memainkan peranan yang penting dalam mendukung pembangunan sistem kekebalan tubuh.
(ver/ir)

Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Kebiasaan Membuka Jendela yang Mulai Dilupakan

Jakarta, detikHealth - Kebiasaan kecil membuka jendela sudah mulai dilupakan banyak orang. Padahal kebiasaan kecil itu punya efek yang besar untuk kesehatan. Masyarakat mampu misalnya lebih sering menggunakan pendingin ruangan (AC), sedangkan yang tak memiliki AC pun malas membuka jendela karena khawatir masalah keamanan.

"Rumah dan lingkungan sehat berperan besar dalam mewujudkan masyarakat Indonesia sehat, kuat dan cerdas agar mampu meraih masa depan yang lebih baik," ujar Apsara Herman, Head of Group Marketing & Branding Holcim Indonesia dalam acara seminar Bangun Kepedulian dan Pengetahuan Masyarakat akan Rumah Sehat di Pancious Pancake House, Jakarta, Kamis (10/12/2009).

Setiap orang pastinya ingin memiliki rumah ideal dan sehat. Tak perlu terlalu jauh berkhayal punya rumah besar dan taman yang asri, cukup dengan memiliki konsep sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.

"Minimal ada 30 persen bukaan dalam suatu ruangan," kata Nina M Pelawi, Brand Development Manager PT Holcim Indonesia Tbk.

Fungsi bukaan atau jendela adalah membiarkan cahaya dan udara masuk ke dalam ruangan agar bakteri-bakteri mati terkena sinar matahari.

"Sinar matahari kan bagus juga untuk tubuh kita. Semakin banyak sinar matahari yang masuk ke rumah, makin sehat orang yang tinggal di rumah itu," kata Nina.

Sebuah studi pernah dilakukan oleh peneliti dari University of Alabama, Birmingham yang mengatakan bahwa kurang terkena sinar matahari bisa membuat kemampuan otak menurun (lemot).

Selain itu, bukaan juga akan membuat udara dalam rumah tidak pengap dan sumpek. Namun sayangnya, meski ada jendela di rumah, namun banyak masyarakat yang lupa membuka jendela.

"Harusnya tiap pagi jendela dibuka, jangan takut ada maling yang masuk. Rumah juga kan butuh bernafas," ujar Nina.

Satu tips agar rumah terasa dingin dan sejuk, sebaiknya buatlah lubang-lubang di bagian bawah dan atas dinding rumah.

"Udara dan tekanan dingin itu kan datangnya dari bawah, makanya perlu ada lubang di bagian bawah dinding untuk masuknya udara dingin dari luar. Sedangkan untuk mengeluarkan udara panas dari dalam rumah bisa dengan membuat ventilasi lubang di bagian atas dinding karena udara panas itu berkumpul di atas ruangan. Itulah manfaat lubang di bawah dan atas, yaitu untuk menjalankan sirkulasi udara dingin dan panas dengan baik," jelas Nina.

Kesehatan berawal dari lingkungan yang paling kecil dulu, yaitu rumah. Mulailah melihat lagi apakah kondisi di rumah sudah sehat. Jangan lupa lakukan kebiasaan kecil membuka jendela tiap hari untuk hidup yang lebih baik.(fah/ir)

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Kamis, 10 Desember 2009

ASI dari Pompa Tidak Aman untuk Bayi?

KOMPAS.com - ASI yang diperah dengan pompa sebenarnya tak direkomendasikan atau tak dianjurkan diberikan kepada bayi. Kenapa? Karena banyak pompa ASI di pasaran yang tak memenuhi standar.

Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam ternyata tak bisa disterilkan. Bahkan bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba. Lantaran itu, ASI hasil pompa dianjurkan hanya sebatas untuk mengatasi pembengkakan payudara.

Memang, ada pula pompa ASI yang memenuhi standar, seperti pompa elektrik dan pompa berbentuk piston. Namun harganya relatif mahal. Jadi, yang dianjurkan tetaplah teknik memerah dengan tangan. Selain mudah, tak merepotkan serta tak perlu mengeluarkan uang untuk membelikan peralatan itu. Modalnya cuma satu, yaitu ketrampilan Anda memerah ASI dengan tepat yang dapat dipelajari dan dipraktekkan lebih sering. Semakin Anda terampil, diharapkan semakin banyak ASI yang keluar.


Editor: din

Sumber : www.tabloid-nakita.com

Baca Selengkapnya..

Pilah-Pilih Pengobatan Alternatif yang Aman

KOMPAS.com - Belakangan kehadiran pengobatan alternatif semakin marak. Ada yang menawarkan pengobatan pijat refleksi, akupunktur sampai pengobatan herbal. Belum lagi yang melakukan promosi melalui media-media cetak, radio, dan televisi. Bahkan ada yang mencantumkan pengakuan pasien yang telah berhasil lewat pengobatan tersebut. Wow... pasti menggiurkan sekali!

Klasifikasi
Asal tahu saja, pengobatan tradisional sangat beragam. Anda bebas memilih sesuai kebutuhan. Departemen Kesehatan mengklasifikasikannya menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Pengobatan tradisional keterampilan
Pengobatan tradisional pijat urut, patah tulang, sunat, dukun bayi, refleksi, akupresur, akupunktur, chiropractor dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

2. Pengobatan tradisional ramuan
Pengobatan tradisional ramuan Indonesia (jamu), gurah, tabib, sinse, homoeopati, aromaterapi dan pengobatan tradisional lainnya yang meto-denya sejenis.

3. Pengobatan tradisional pendekatan agama
Pengobatan tradisional dengan pendekatan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Buddha.

4. Pengobatan tradisional supranatural
Pengobatan tradisional tenaga dalam (prana), paranormal, reiki master, qigong, dukun kebatinan dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

Yang Mesti Diperhatikan
Pilihan yang tepat dapat mengatasi keluhan yang dirasakan. Inilah beberapa hal yang penting dijadikan acuan dalam memilih pengobatan tradisional yang tepat.

1. Kantongi Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT) atau Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT)
Semua pengobat tradisional yang menjalankan pekerjaan pengobatan tradisional wajib mendaftarkan diri kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh STPT. Selain itu, pengobat tradisional dengan cara supranatural harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari Kejaksaan Kabupaten/Kota setempat. Sementara pengobat tradisional dengan cara pendekatan agama harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota setempat.

Akan halnya SIPT, khusus diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada pengobat tradisional yang metodenya telah memenuhi persyaratan penapisan, pengkajian, penelitian dan pengujian, serta terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini, yang memperoleh SIPT baru akupunktur karena sudah ada pengkajian dan penelitiannya secara formal di Indonesia. Mungkin bidang yang lain akan menyusul setelah dilakukan penapisan, pengkajian dan penelitian. Memang ada beberapa seperti homoeopati yang kalau di luar negeri sudah ada jurusan khusus yang mempelajari, tapi di Indonesia belum.

2. Mencantumkan STPT atau SIPT pada papan nama
Pengobat tradisional yang mencantumkan STPT/SIPT pada papan namanya, pertanda telah mendaftarkan secara resmi ke Dinas Kesehatan. Yang berarti juga berada di bawah pembinaan Dinas Kesehatan yang bersangkutan.

3. Mintalah keterangan yang jelas kepada pengobat tradisional
Sebelum melakukan pengobatan, konsumen hendaknya minta informasi kepada pengobat tentang tindak pengobatan yang akan dilakukan. Setiap pengobat wajib memberikan informasi pengobatan yang akan dilakukan. Informasi ini dapat diberikan secara lisan dan mencakup keuntungan maupun kerugian dari tindakan pengobatan yang akan dilakukan.

4. Pengobat wajib minta persetujuan
Semua tindakan pengobatan tradisional yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan pasien dan/atau keluarganya. Persetujuan ini dapat diberikan secara tertulis maupun lisan. Bila tindakan pengobatan itu berisiko tinggi bagi pasien, diperlukan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

5. Wajib membuat catatan status pasien
Pengobat tradisional dalam memberikan pelayanan wajib membuat catatan status pasien. Sehingga pengobat memiliki data tentang obat-obatan yang telah diberikan, yang bisa jadi bermanfaat untuk pengobatan selanjutnya.

6. Biaya layak
Biaya pengobatan yang dibebankan kepada konsumen hendaknya layak. Dalam arti, sebanding dengan tindakan pengobatan yang dilakukan serta obatan-obatan yang diberikan. Misal, jamu, alat yang harus dipakai, dan lain-lain. Bila biaya yang diberikan tidak masuk akal sebaiknya hindari. (Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

Editor: acandra

Sumber : www.tabloid-nakita.com

Baca Selengkapnya..

Rabu, 09 Desember 2009

Tidur Cukup, Lambung pun Sehat

KOMPAS.com- Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 12 organ yang fungsinya saling mendukung dan saling terkait. Dari ke-12 organ tersebut, lambung adalah organ yang terus bekerja, seperti halnya jantung dan hati.

Lambung hampir tidak pernah beristirahat karena merupakan organ tubuh yang sifatnya aktif. Proses mencerna makanan berlangsung antara enam sampai delapan jam dalam sehari. Karena itu, organ ini harus dijaga agar selalu sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebugaran tubuh.

Menjaga kebugaran tubuh dapat kita lakukan dengan tidur cukup. Ketika tidur, sel-sel tubuh tebihrtraksimal melakukan regenerasi. Selain itu, pada saat tidur, tubuh juga mengeluarkan senyawa yang berfungsi menetralisir stres saat kita terjaga. Stres bisa memicu produksi asam lambung berlebih.

Itulah sebabnya tidur dipercaya sebagai obat berbagai macam penyakit, tidak terkecuali asam lambung. Tidur yang cukup juga bisa menimbulkan pengaruh positif pada kesehatan psikologis dan fisik kita. (Sanny Cicilia Simbolon/Kontan)



Editor: Anna

Sumber : www.kontan.co.id

Baca Selengkapnya..

Inisiasi Menyusu Dini Tekan Kematian Bayi

Republika Newsroom - JAKARTA--Air Susu Ibu (ASI) sejak dahulu kala dipercaya sebagai satu-satunya nutrisi utama bagi bayi baru lahir. Keberadaan ASI menjamin bayi mendapatkan sumber gizi sebelum bayi mendapatkan mencerna makanan padat. Ironisnya, masih banyak Ibu yang menanggap remeh pemberian ASI pada anaknya.

Berdasarkan data terbaru Departemen Kesehatan, angka kematian bayi dan balita di Indonesia semakin meningkat. Setidaknya, tiap 6 menit bayi baru lahir di Indonesia meninggal.

Dr. Utami Roesli SpA, dokter spesialis anak dari RS. St Carolus mengatakan angka kematian bayi dan balita yang tinggi itu, dapat ditekan dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan memberikan ASI ekslusif. Pasalnya, ASI memiliki kandungan "ajaib" yang tidak ada pada susu atau makanan apapun.

"ASI adalah hadiah sangat berharga yang dapat diberikan orang tua pada bayinya. Pada keadaan miskin seklaipun, mungkin merupakan hadiah satu-satunya yang dapat diberikan, dan pada keadaan sakit, dapat merupakan pemberian yang menyelamatkan jiwanya," tegasnya dihadapan para peserta seminar "Inisiasi Menyusui Dini dan ASI menyelamatkan kehidupan bayi dan Balita" di Jakarta Convention Center, akhir pekan lalu.

Ia menambahkan, hingga kini belum ada temuan yang dapat menggantikan posisi ASI. Kandungan ajaib itulah yang berguna menekan angka kematian bayi dan balita.

Saat bayi terlahir, menurutnya dengan mengutip hasil penelitian di Inggris tahun 2006, bayi harus segera disusui dengan alasan, kontak kulit bayi dengan ibu selama satu jam, dapat mengurangi 22 persen kematian pada bayi. Sedangkan menyusu hari pertama, 16% bayi baru lahir dapat terselamatkan dan sebaliknya, penangguhan hari permulaan menyusu meningkatkan potensi kematian pada bayi baru lahir.

Sementara itu, tambah Utami,pemberian ASI ekslusif sampai 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak umur 2 tahun, dapat meningkatkan IQ anak dan menurunkan angka kesakitan. Utami mencontohkan, anak yang mendapat IMD dan ASI Esklusif 6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak (Leukemia limphositik, Neuroblastoma, Lympoma Maligna), 16,7 kali lebih jarang terserang Pneumonia, dan resiko dirawat dengan sakit saluran pernafasan 3 kali lebih jarang dari bayi yang diberikan susu formula.

Kemiskinan

Minimnya perhatian terhadap kesehatan bayi baru lahir bertalian erat dengan kemiskinan. Persoalan tersebut dirasa klasik, dan hingga kini masih menjadi ganjalan utama terkait dari upaya menekan kematian bayi baru lahir di tanah air.

Padahal untuk mendapatkan gizi yang seimbang membutuhkan asupan yang berkualitas, dengan memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dapat meringankan belanja yang harus dipenuhi oleh keluarga.

Seperti diutarakan sebelumnya, dengan Inisiasi menyusu dini (IMD)pada 1 jam pertama dapat meningkatkan potensi keberhasilan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI sampai bayi berumur 2 tahun. ASI saja sudah dapat mencukupi semua kebutuhan bayi.

Dengan pemberian ASI juga dapat mengurani kemiskinan, karena ASI sangat Ekonomis. "Bayangkan, harga 1 kaleng susu formula Rp. 60.000, sedangkan bayi lahir di indonesia 5,5 juta pertahun, maka, biaya untuk 6 bulan formula untuk bayi-bayi ini dibutuhkan 5,5 juta bayi x kurang lebih 55 kaleng kebutuhan bayi selama 6 bulan x 60 ribu = 18.120 Triliun Rupiah," ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, tiap bayi memerlukan sekitar 3.3 juta rupiah dalam 6 bulan. Angka ini melebihi 100% pendapatan buruh perbulannya yang hanya mencapai 500 ribu rupiah.

Utami menilai, perhitungan Itu hanya dari kebutuhan asupannya, dari biaya pemeliharaan kesehatan, bayi yang diberikan nurtrisi diluar ASI 16 kali lebih sering sakit dari bayi ASI. Bisa diperhitungkan berapa biaya bayar dokter, biaya perawatan di rumah sakit, dan ongkos menuju rumah sakit. cr2/rin


Baca Selengkapnya..

Selasa, 08 Desember 2009

Bahaya Pengharum Ruangan

KOMPAS.com - Tak semua pengharum ruangan ternyata aman bagi kesehatan. Ada yang bisa membuat pusing, mual, hingga muntah. Bahkan pewangi tertentu bisa mengganggu pertumbuhan janin!

Pemakaian produk apa pun yang merupakan zat-zat kimia, bila berlebihan atau berkontak langsung melalui sistem pernapasan, akan menimbulkan gangguan pada fungsi sistem saraf. Demikian dikemukakan Dr. rer. Nat. Budiawan dari Puska RKL (Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan).

Contohnya, pingsan dan gangguan sistem pernapasan. Begitu juga jika kontak dengan kulit. Bahan pewangi organik dapat dengan mudah terserap melalui kulit dan menyebabkan efek pada kulit seperti iritasi dan dermatitis.

Meskipun komponen zat kimia aktif yang dikandung tiap pewangi berbeda-beda. Itulah mengapa efek bahayanya bisa berbeda-beda tergantung pada komposisi dan bahan aktif aromanya.

Di pasaran ada berbagai jenis pewangi. Ada yang padat (biasanya pewangi yang diperuntukkan untuk toilet dan lemari), ada yang cair, gel dan ada juga yang semprot. Sementara penggunaannya, ada yang digantungkan, ada yang diletakkan begitu saja, atau ditempatkan di bibir AC maupun kipas angin.

Menurut Budiawan, bahaya pewangi umumnya tergantung pada jenis/bentuknya maupun pewangi dan komponen-komponen kimia aktif yang terkandung di dalamnya, disamping faktor pengaruh lain, seperti jalur paparannya. Dari segi bentuk, sediaan yang mudah menguap (aerosol) lebih berisiko bagi tubuh, terutama jika terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Namun demikian kontak yang terjadi melalui kulit pun bukan tak berisiko mengingat zat pewangi akan begitu mudah memasuki tubuh.

Asal tahu saja, di pasaran ada 2 jenis zat pewangi, yakni yang berbahan dasar air dan berbahan dasar minyak. Pewangi berbahan dasar air umumnya memiliki kestabilan aroma (wangi) relatif singkat (sekitar 3-5 jam). Itulah mengapa pewangi berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi berbahan dasar minyak. Memang, pewangi berbahan dasar minyak lebih tahan lama sehingga harga jualnya bisa lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa bahan pelarut/cairan pembawa, di antaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya.

Sementara jenis pewangi yang disemprotkan umumnya mengandung isobutane, n-butane, propane atau campurannya. Untuk bentuk gel disertai kandungan bahan gum. Adapun zat aktif aroma bentuk ini umumnya berupa campuran zat pewangi, seperti limonene, benzyl acetate, linalool, citronellol, ocimene, dan sebagainya.

Menurut Budi, bagi prinsipnya semua zat pewangi tersebut berisiko terhadap kesehatan. Terutama pada mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, dan anak, ataupun orang yang sangat sensitif terhadap zat-zat pewangi. Sayangnya, baru sekitar 80% zat pewangi belum teruji keamanannya terhadap manusia. Di sinilah kewaspadaan konsumen betul-betul dituntut. Ada pun pewangi yang sudah dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya pewangi yang mengandung musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin. Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat-zat pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone. Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan. Artinya, kita masih bisa menggunakan pewangi yang beredar di pasaran.

Hindari Sinar Matahari

Secara kasat mata mungkin sulit untuk mengetahui mana pewangi yang aman dan mana yang berbahaya. Sebagai tindak pencegahannya, konsumen harus cerdik memilih pewangi dengan merek terdaftar/teregistrasi. Dengan demikian keamanannya minimal cukup terjamin di bawah lembaga pengawas/pemberi izin. Tentu saja demi keamanan konsumen, badan pengawas harus benar-benar mengontrol peredaran pewangi ini. Terlebih terhadap pewangi dengan kandungan zat-zat tertentu yang memang diketahui berisiko bagi kesehatan. Mengapa hal ini perlu ditekankan? Tak lain, tegas Budi, pihak produsen kerap tidak mau mencantumkan pada kemasan mengenai komposisi bahan-bahan dalam pewangi yang diproduksinya.

Padahal semestinya produsen pewangi menyadari pentingnya keamanan bagi konsumen. Produsen yang seperti ini tentu akan menggunakan zat-zat yang benar-benar sesuai dengan mengikuti aturan lembaga pengawas dan perizinan terkait, dalam hal ini BPOM/Depkes. Atau sekurang-kurangnya mengikuti apa yang ditetapkan lembaga Internasional IFRA. Dengan begitu, pewangi yang mereka produksi dan edarkan pastilah memiliki kompetensi terhadap zat pewangi yang diizinkan.

Untuk konsumen awam, Budi menganjurkan agar senantiasa cermat membaca label atau registrasi produk. Selain itu, gunakan pewangi seperlunya saja sesuai kebutuhan. Menggunakannya pun jangan berlebihan sambil selalu mengedepankan kehati-hatian dalam memilih produk. Jangan lupa untuk menyimpannya jauh dari jangkauan anak-anak, terutama balita. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan, hindari produk pewangi dari kontak langsung dengan sinar matahari guna mencegah terjadinya perubahan kimiawi. Itulah mengapa hindari area yang langsung terpapar sinar matahari sebagai tempat penyimpanan pengharum.

Ganggu Pertumbuhan Janin

Pewangi dapat saja memicu gangguan pernapasan ataupun asma, sakit kepala hingga kemungkinan gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil. Tapi hal ini akan terjadi jika memakai zat pewangi yang sudah dilarang penggunaannya sebagaimana yang direkomendasikan.

Hindari Pemakaian Kamper dari Kebutuhan Bayi

Menurut Budi, berdasarkan hasil studi terdahulu (WHO), jika zat kamper (naftalen) kontak langsung pada bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering serta berlebihan dalam penggunaaannya, dapat menyebabkan peningkatan kadar billirubin dalam darah yang dapat mengganggu sistem saraf pusat.

Lebih Aman "si Penyerap"

Sebenarnya, tegas Budiawan, asalkan komponen zatnya sesuai fungsinya, maka antibau sebenarnya sudah memadai untuk dimanfaatkan. Antibau ini biasa kita lantaran kemampuannya menyerap bau dan kelembapan udara di kamar, mobil, maupun kulkas. Pada prinsipnya, zat antibau bekerja dengan cara menyerap zat-zat penyebab bau dan kandungan air di dalam udara. Kandungan zat antibau ini biasanya berupa karbon aktif, silika gel atau bahan sejenis polimer dan kadang ditambahkan pula zat pewangi. Itulah sebabnya, dilihat dari segi keamanannya, produk jenis ini lebih aman daripada pengharum/pewangi.

"Produk ini mekanisme kerjanya hanya menyerap. Sedangkan pewangi mekanisme kerja zatnya melepaskan zat pewangi." Hanya saja agar penggunaannya efektif, perhatikan benar masa pakainya. Soalnya, zat antibau bekerja berdasarkan penyerapan dan memiliki kapasitas terbatas. Artinya, bisa mencapai tingkat kejenuhan.

Beberapa produk memberi indikator khusus tanda sudah jenuh. Misalnya ada perubahan warna dari warna asalnya atau menunjukkan indikasi lainnya. Jika sudah jenuh mau tidak mau harus diganti. Meski tidak tertutup kemungkinan ada beberapa produk zat penyerap yang tetap masih bisa digunakan sekalipun sudah jenuh. Caranya? Lebih dulu dengan mengaktifkannya kembali lewat pemanasan oven dengan suhu mencapai sekitar 105 derajat Celcius hingga kembali ke keadaan semula. (Gazali Solahuddin/ Tabloid Nakita)



Editor: acandra

Sumber : www.tabloid-nakita.com

Baca Selengkapnya..

Senin, 07 Desember 2009

Berat Badan Saat Lahir Tentukan Kapan Anak Puber

Dortmund, detikHealth - Berat badan seorang anak saat dilahirkan ternyata bisa menjadi penentu kapan anak tersebut akan mengalami puber. Bayi yang lahir dengan berat badan 2,5-3 kg akan mengalami puber lebih cepat dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan lebih besar.

Para ahli telah mengumpulkan banyak bukti mengenai hubungan antara berat badan yang tidak terlalu besar saat lahir dengan waktu anak tersebut mengalami pubertas lebih dini. Bayi yang mengalami penambahan berat badan dengan cepat dalam dua tahun pertama kelahiran lebih memungkinkan untuk mencapai puber lebih cepat.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Research Institute of Child Nutrition di Dortmund, Jerman melibatkan 215 anak laki-laki dan perempuan. Peneliti melakukan riset sejak masih bayi hingga anak tersebut berusia 13 tahun. Hasil yang didapatkan anak-anak yang lahir dengan berat badan tidak terlalu besar yaitu sekitar 2,5-3 kg mengalami puber lebih cepat 7 bulan dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan lebih besar.

Selain itu, anak-anak yang berat badannya naik lebih cepat dalam 2 tahun pertama kehidupannya cenderung mengalami pertumbuhan yang empat kali lebih cepat dibanding anak yang berat badannya naik secara normal. Hubungan antara berat badan saat lahir, kenaikan berat badan serta masa puber tetap berlaku terlepas dari apakah anak tersebut akan menjadi kelebihan berat badan atau tidak.

Anak-anak yang mengalami masa puber lebih cepat diperkirakan karena dalam dua tahun pertama kehidupannya mengalami kenaikan berat badan yang cepat. Kenaikan berat badan ini akan mempengaruhi perubahan hormonal dalam tubuhnya yang bisa membuatnya lebih cepat puber.

Selain bisa membuat anak mengalami puber lebih cepat, perubahan hormonal ini juga bisa memicu perkembangan kanker seperti kanker payudara atau kanker testis. Penelitian ini sendiri didanai oleh World Cancer Research Fund (WCRF) yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

"Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai mengapa pubertas dini bisa meningkatkan risiko kanker, kita dapat meningkatkan pemahaman tentang penyebab kanker dan pencegahan kemungkinan kasus kanker di masa depan," ujar Profesor Anja Kroke, ketua penelitian, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (7/12/2009).

Sementara itu Dr Panagiota Mitrou, manager dari progran science untuk WCRF mengungkapkan penelitian ini telah mengidentifikasi faktor-faktor kehidupan awal dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami puber lebih awal. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi di dalam rahim dapat mempengaruhi timbulnya beberapa penyakit di masa datang.

Namun, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan agar dapat memahami lebih baik hubungan tersebut dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Sehingga bisa dilakukan bagaimana cara mencegah bayi lahir dengan berat badan kecil atau bagaimana memantau berat badannya sejak masih bayi.

Sampai saat ini saran terbaik yang bisa diberikan pada orangtua adalah menjalani pola hidup sehat pada anak-anaknya, mendorong anak terbiasa mengonsumsi nabati, aktif secara fisik serta menjaga berat badan yang sehat dan ideal. Sehingga meskipun anak tersebut mengalami puber lebih cepat tapi bisa mengurangi risiko terkena kankernya.

(ver/ir) Vera Farah Bararah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Baju Ketat Picu Asam Lambung

MI.com - SEBAGIAN besar orang pernah mengalami sensasi terbakar di dada dan rasa asam di mulut akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan yang dinamakan dengan heartburn,. Tapi jika Anda mengalami 2 kali atau lebih seminggu, kemungkinan Anda menderita gastroesophageal reflux disease/GERD (istilah yang digunakan untuk menyatakan heartburn akut).

Bagaimana cara mengatasinya? Anda bisa menggunakan antasida dan obat yang diresepkan lainnya. Tapi, untuk memaksimalkan usaha memerangi heartburn dan naiknya asam lambung, Anda dianjurkan untuk mengubah gaya hidup, mulai dari jenis makanan dan pakaian yang Anda kenakan. Jika dijalankan secara rutin, kebiasaan berikut diyakini bisa meminimalkan heartburn dan gejala-gejala GERD lainnya.

Berhenti merokok

Merokok tidak hanya merusak jantung dan paru-paru tetapi juga mengganggu sistem pencernaan. Nikotin, sama seperti alkohol, akan memperburuk gejala GERD dengan cara mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan. Selain itu, merokok juga menyebabkan air garam berpindah dari usus halus ke lambung dan mengurangi jumlah produksi air liur. Air liur membantu membersihkan asam lambung dari kerongkongan dan mengandung komponen alami yang berfungsi melawan asam.

Hindari baju ketat

Sama seperti kelebihan lemak perut, baju ketat juga menekan perut sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Jins ketat memang terlihat menarik, tapi apakah penampilan tersebut cukup berharga dibandingkan gangguan yang Anda alami? Jika menderita heartburn, hindari ikat pinggang dan pakaian dalam yang terlalu ketat.

Tambah frekuensi makan dengan porsi kecil

Kekenyangan akan membuat katup di antara lambung dan kerongkongan mengendur, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Untuk menghindari hal ini, cobalah makan beberapa kali dalam sehari. Ubahlah pola makan standar 3 kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam). Selain itu, hindari mengonsumsi makanan terakhir saat menjelang tidur (karena hal ini juga bisa memicu heartburn).

Kurangi asupan makanan tertentu

Beberapa makanan dan minum tertentu potensial memperparah kondisi heartburn. Makanan tersebut termasuk makanan pedas, daging merah berlemak, kentang goreng (dan jenis gorengan lainnya), buah sitrus, bawang merah mentah, tomat, mentega, minyak, peppermint, cokelat dan kafein.

Hindari alkohol

Alkohol merupakan ide buruk jika Anda menderita heartburn atau GERD. Alkohol akan mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Medicine menemukan bahwa persentase orang yang melaporkan gejala naiknya asam lambung meningkat seiring dengan penambahan asupan alkohol. Mereka yang mengonsumsi lebih dari 7 takar alkhol per minggu paling berisiko menderita heartburn.

Turunkan berat badan

Berat badan berlebih memicu heartburn. Studi yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology dengan jumlah partisipan lebih dari 10.000 menemukan hubungan yang kuat antara gejala-gejala GERD dan indeks massa tubuh (IMT). Mereka yang obesitas berisiko 3 kali lipat lebih besar mengalami heartburn dibandingkan mereka dengan berat badan normal.

Para pakar belum menemukan alasan pasti. Tapi mereka menyatakan kalau lemak perut yang menekan lambung turut berpengaruh. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh perubahan zat kimia atau hormon.

Naikkan kepala saat tidur

Posisi tidur juga turut mempengaruhi heartburn. Hindari makan sebelum jam tidur dan tinggikan posisi kepala Anda 6-8 inci saat tidur. Posisi ini tidak mengurangi frekuensi naiknya asam lambung, tapi penelitian menunjukkan bahwa cara ini mempercepat hilangnya asam dari kerongkongan. Salah satu studi, seperti dikutip situs health, menunjukkan bahwa cara ini bisa mempercepat pembersihan asam dari kerongkongan hingga 67%.

(OL-08) Penulis : Ikarowina Tarigan

Baca Selengkapnya..

Kenapa Susah Sekali Berhenti Merokok?

Jakarta, detikHealth - Jika saja berhenti merokok semudah mengatakannya, pasti sudah banyak yang bisa berhenti merokok. Tapi kok sulit sekali melakukannya? Meski sadar rokok itu berbahaya, tapi selalu ada alasan yang membuat perokok kembali lagi pada kebiasaan buruknya. Apa saja alasannya?

Ada dua alasan yang membuat perokok sulit lepas dari rokok, yaitu karena kecanduan dan kebiasaan. Candu yang berasal dari nikotin akan membelenggu siapapun yang menghirupnya. Nikotin punya efek candu yang sangat besar sehingga tak heran jika para perokok mengeluh sulit sekali berhenti merokok.

Ketika seseorang merokok, partikel-partikel nikotin akan masuk ke dalam paru-paru. Nikotin kemudian akan diserap oleh darah, sama halnya seperti oksigen yang dihirup saat bernafas. Perjalanan nikotin dalam darah akhirnya sampai pada otak, yang kemudian mengaktifkan hormon dopamin untuk dilepaskan.

Dopamin adalah zat kimia yang membuat seseorang merasakan sensasi enak, nyaman dan tenang. Itulah yang membuat perokok sulit berhenti, karena ia kecanduan rasa enak dan nyaman tersebut. Ia lebih memilih merasakan perasaan senang sesaat daripada efek kesehatan jangka panjangnya.

Ketika pecandu rokok ingin berhenti merokok, ia akan mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, mual-mual, bergetar, batuk, mulut kering, pusing-pusing, lemah, sakit perut, lapar, insomnia bahkan frustasi. Oleh sebab itu, banyak perokok yang sulit berhenti karena menghindari gejala-gejala tersebut.

Selain efek candu yang dihasilkan nikotin, faktor kebiasaan sangat mempengaruhi perokok. Sekali orang mengenal rokok, maka sebagian besar hidupnya akan dihantui perasaan ingin merokok. Awalnya mereka menikmati rasanya memegang rokok, lama kelamaan akan terasa janggal jika tidak ada rokok di tangannya.

Perokok juga sering menyalahkan tangannya dengan mengatakan tidak sadar dengan apa yang diperbuat tangannya. "Tanpa berpikir terlebih dahulu, tangan saya secara otomatis mengambil sebatang rokok dari saku baju atau celana," ujar seorang perokok seperti dikutip dari Disableworld, Jumat (4/12/2009).

Faktor lingkungan juga sangat erat pengaruhnya bagi perokok. Banyak yang percaya bahwa merokok bisa meningkatkan kehidupan sosial seseorang, terutama di lingkungan sesama perokok. Mereka akan lebih diterima dalam suatu kelompok ketika sama-sama merokok.

Langkah yang dilakukan perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok biasanya dengan mencari teman yang punya keinginan sama untuk berhenti merokok, melakukan latihan pernafasan dan mengganti kegiatan merokok dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

Namun jika semua itu tidak berhasil menjauhkan seseorang dari rokok, mungkin Anda bisa menggunakan teknik hypnotherapy, akupunktur, laser terapi, permen karet nikotin, rokok herbal, permen nikotin pelega tenggorokan, dan teknik lainnya.

Dengan kemauan yang kuat dan strategi yang benar, tidak ada yang tidak bisa dilakukan, termasuk berhenti merokok.

(fah/ir) Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Minggu, 06 Desember 2009

Waspada Demam Berdarah Dengue

Depkes.go.id - Musim hujan telah tiba, masyarakat diminta waspada terhadap Demam Berdarah Dengue. Untuk mengindari penyakit yang belum ada obat maupun vaksinnya ini, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan 3M Plus (mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk).

Demikian pesan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama berkaitan peningkatan kasus DBD di berbagai daerah serta datangnya musim hujan di Jakarta, 4 Desember 2009.

Menurut Dirjen P2PL, sejak Januari – Oktober 2009, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menelan 1.013 korban jiwa dari total penderita sebanyak 121.423 orang (CFR: 0,83). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun 2008 yaitu 953 orang meninggal dari 117.830 kasus (CFR: 0,81). Jangan tunggu jatuh banyak korban lagi, lakukan 3 M Plus secara bersama-sama.

Dari kasus yang dilaporkan selama tahun 2009, tercatat 10 provinsi yang menunjukkan kasus terbanyak, yaitu Jawa Barat (29.334 kasus 244 meninggal), DKI Jakarta (26.326 kasus 33 meninggal), Jawa Timur (15.362 kasus 147 meninggal), Jawa Tengah (15.328 kasus, 202 meninggal), Kalimantan Barat (5.619 kasus, 114 meninggal), Bali (5.334 kasus, 8 meninggal), Banten (3.527 kasus, 50 meninggal), Kalimantan Timur (2.758 kasus, 34 meninggal), Sumatera Utara (2.299 kasus, 31 meninggal), dan Sulawesi Selatan (2.296 kasus, 20 meninggal), ujar Prof. Tjandra.

Beberapa provinsi yang mengalami peningkatan kasus dibandingakan tahun 2008 adalah Jambi, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan Papua.

Korban akibat DDB diperkirakan terus bertambah terutama pasca banjir, pergantian musim, dan pada waktu curah hujan jarang terjadi dimana banyak penampungan air seperti vas bunga, tendon air/ water toren, bak mandi, tempayan serta ban bekas, kaleng bekas, botol minuman bekas dan sebagainya yang dekat dengan lingkungan pemukiman penduduk tidak dibersihkan, sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti penular DBD.

Nyamuk ini juga menularkan penyakit Chikungunya yang menyerang otot-otot dan menimbulkan nyeri berat. Menggigit pada siang hari dengan waku efektif 2 jam setelah matahari terbit (pukul 08.00 12.00 dan beberapa jam setelah matahari tenggelam (pukul 15.00 – 17.00). Setelah digigit nyamuk, antara 3 – 14 hari kemudian atau biasanya 4 – 7 hari akan menunjukkan gejala atau tanda-tanda DBD. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yaitu menggunakan obat nyamuk oles (repellent), menggunakan kelambu bila tidur siang, dan usir nyamuk dengan obat nyamuk bakar/ semprot baik di dalam maupun di luar rumah pada pagi dan sore hari.

Tanda atau gejala DBD yang muncul seperti bintik-bintik merah pada kulit. Selain itu suhu badan lebih dari 38OC, badan terasa lemah dan lesu, gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat, nyeri ulu hati, dan muntah. Dapat pula disertai pendarahan seperti mimisan dan buang air besar bercampur darah serta turunnya jumlah trombosit hingga 100.000/mm3. Tidak perlu menunggu semua gejala ini muncul, bila menemukan beberapa tanda segera periksakan ke dokter atau sarana kesehatan terdekat.

Pertolongan pertama pada penderita dapat dilakukan dengan memberikan minum sebanyak-banyaknya (air masak, air dalam kemasan, air teh, dsb), mengompreskan air dingin pada penderita, serta memberikan obat penurun panas. Bila ada riwayat kejang, berikan obat anti kejang.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Baca Selengkapnya..

Jumat, 04 Desember 2009

Biaya Tes Hepatitis Makin Murah

Republika Newsroom - JAKARTA--Kini puskesmas kelurahan maupun kecamatan di Indonesia sudah bisa melakukan tes penyakit hepatitis B dan C dengan biaya yang terjangkau semua kalangan. Tes penyakit ini menggunakan alat uji sederhana mirip tes kehamilan dengan harga hanya Rp 5-10 ribu.

Diharapkan dengan adanya alat ini di puskesmas, maka penyakit hepatitis B dan C dapat dideteksi sejak dini. Menurut Prof Dr Ali Sulaiman SpPD-KGEH penderita hepatitis B dan C di Indonesia mayoritas terdeteksi saat kondisinya masuk stadium kronis. Dengan demikian pengobatannya pun menjadi amat mahal dan kompleks.

Bahkan 70 persen penderita penyakit hepatitis B dan 90 persen penderita penyakit hepatitis C tidak memiliki keluhan dan gejala hingga penyakit mereka telanjur parah. Saat ini di Indonesia terdapat sebanyak 12 juta pengidap he[atitis B dan 5 juta pengidap hepatitis C. "Sebagian besar pengidap hepatitis berada di ibukota Jakarta," ujar Prof Ali dalam pembukaan simposium Hepatitis B dan C dalam Praktik Klinis Sehari-hari di Jakarta, Kamis (3/12).

Dari total jumlah pengidap hepatitis, sebanyak 25-40 persen diantaranya beriisko mengalami kematian akibat kanker hati atau gagal hati. Di seluruh dunia saat ini tedrapat sebanyak 350 juta orang yang terinfeksi virus hepatitis. virus menular ini menyebabkan 1 juta kematian setiap tahunnya.

"Dokter di puskesmas merupakan ujung tombak dalam penangannan dini penyakit hepatitis," tutur prof Ali. Untuk itu para dokter di lini terdepan, yakni puskesmas kelurahan dan kecamatan harus dibekali dengan pengetahuan untuk bisa mendeteksi dini penyakit ini. Diagnosis sejak dini akan jauh lebih memudahkan penatalaksanaan hepatitis B dan C.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Dr Dien Emawati mengakui pengidap hepatitis mayoritas berada di DKI Jakarta. Untuk itu sangat dibutuhkan penanganan yang bersifat preventif untuk dapat megurangi beban masyarakat dan juga pemerintah. "Selama ini tidak terdeteksi karena untuk mendeteksinya relatif mahal. Kini bisa pakai reagensederhana," tutur dia.

Ia berharap, masyarakat yang merasakan gejala penyakit jepatitis seperti penyakit kuning, mual dan lesu untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas. Dengan demikian sirosis (penyakit hati kronik) bisa dicegah dan penularannya bisa ditahan dengan memberikan vaksin kepada orang-orang disekitarnya yang belum diimunisasi hepatitis. una/rin


Baca Selengkapnya..

Kamis, 03 Desember 2009

Kenali Narkoba di Sekitar Anda

KOMPAS.com — Mengenali narkoba penting bagi orangtua yang ingin melindungi anak-anaknya. Karena itu, Yayasan Cinta Anak Bangsa memberi gambaran seperti berikut ini sebagai panduan:

Inhalen, yaitu gas-gas yang bisa dihirup untuk mendapat suatu perasaan seperti melayang yang bisa berlangsung selama 1 jam, termasuk di dalamnya adalah lem, aerosol, gas, dan cairan pembersih.
Efek: perasaan mabuk seperti melayang
Risiko jangka pendek: kecelakaan dan mati karena tercekik atau gagal jantung.
Risiko jangka panjang: rasa capai luar biasa, keadaan mental dan fisik menurun, serta kemungkinan terjadinya kerusakan organ tubuh.

Ganja (Mariyuana), biasanya diisap dalam bentuk rokok.
Efek: timbul perasaan santai, cerewet, serta lebih peka terhadap suara dan warna.

Risiko jangka pendek: sulit konsentrasi dan pemakai susah bereaksi dengan cepat.
Risiko jangka panjang: timbul kerusakan paru-paru, konsentrasi dan kemampuan belajar menurun, serta energi dan koordinasi berkurang.

Ekstasi, berbentuk seperti kapsul ataupun pil dalam aneka bentuk.
Efek: dalam dosis kecil bisa menghasilkan halusinasi ringan.
Risiko jangka pendek: peningkatan panas tubuh, tekanan darah, dan detak jantung; dehidrasi; serta gangguan koordinasi tubuh.
Risiko jangka panjang: timbul paranoid, cepat panik, bingung, dan kerusakan hati.

Amfetamin (sabu), penggunaannya disuntik atau diisap.
Efek: menguatkan badan. pemakai merasa aktif dan segar selama beberapa jam.
Risiko jangka pendek : menyebabkan keletihan.
Risiko jangka panjang: kehilangan selera makan, rasa gelisah, dan paranoia.

Heroin (putau). Berbentuk bubuk, penggunaannya dimakan, disuntik atau dihirup.
Efek: dosis kecil, bisa menyebabkan rilek sedang dalam dosis besar bisa membuat tidur serta menghilangkan rasa nyeri.
Risiko jangka pendek: menghambat konsentrasi dan lambat bereaksi.
Risiko jangka panjang: kerusakan pembuluh darah dan kulit akibat suntikan berulang, risiko terinfeksi HIV/AIDS, hepatitis, serta penyakit lainnya. Ketergantungan akan segera terjadi. Kematian karena overdosis bisa terjadi. @ die



Editor: acandra

Sumber : www.gayahidupsehatonline.com

Baca Selengkapnya..

HIV/AIDS Memasuki Pandemi di Tingkat Global

Depkes.go.id - Dewasa ini HIV/AIDS sudah menjadi pandemi di tingkat global dengan berbagai dampak yang merugikan, baik dampak kesehatan, sosial ekonomi, maupun politik. Di negara yang mengalami dampak berat, seperti di negara-negara Afrika, HIV telah menurunkan harapan hidup lebih dari 20 tahun, menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperberat kemiskinan. Sedangkan di Asia, yang prevalensi HIV-nya jauh dibawah prevalensi di negara-negara Afrika pun penurunan produktifitas akibat HIV tetap lebih besar dibanding dengan penurunan produktifitas akibat penyakit lain.

Hal itu disampaikan Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, pada acara Penggalangan Dana ”Wine, Dine and Charity Auction” Yayasan AIDS Indonesia di Hotel Intercontinental, Jakarta (30/11, 2009 ). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember 2009.

Tema Internasional yang dipilih adalah “Akses Universal dan Hak Asasi Manusia”. Sedangkan tema nasional yang dipilih : Kerjasama masyarakat dan pemerintah mampu mempercepat pemenuhan akses informasi, pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan untuk semua.

Menurut Menkes, HIV dikhawatirkan juga akan menambah jumlah penduduk miskin di dunia menjadi 6 juta kepala keluarga sampai dengan tahun 2015, jika upaya pengendalian oleh masing masing negara tidak segera diperkuat.

Laju infeksi HIV pun masih terus meningkat di beberapa negara, seperti di Jerman, Mozambique, Rusia, Ukraina, dan Inggris. Sementara itu prevalensi HIV juga masih sangat tinggi di Lesotho, Namibia, Afrika Selatan dan Swaziland, ujar dr. Endang R. Sedyaningsih.

Menurut WHO, wilayah Asia-Pasifik memikul beban terberat kedua setelah Afrika, dengan perkiraan jumlah ODHA sebesar 4,9 juta dan 95% di antaranya berada di 9 negara Asia, yaitu: Cambodia, China, India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua New Guinea (PNG), Thailand, dan Vietnam. Sedangkan, laju epidemi HIV di Indonesia saat ini dinyatakan sebagai “the fastest growing epidemic in Asia” oleh WHO dan UNAIDS, kata Menkes.

Walaupun masalah yang ditimbulkan oleh HIV terus meningkat, sebetulnya sejak dideklarasikannya Komitmen Global tentang HIV/AIDS (Declaration of Global Commitment on HIV/AIDS) tahun 2001, telah banyak upaya yang dilakukan masyarakat dunia. Dimulai dengan diluncurkannya program “3 by 5” yang kemudian menjadi Universal Access dan hasilnya adalah menurunkan angka kematian AIDS. Dampak dari meningkatnya akses terhadap pengobatan ARV ini adalah laju infeksi HIV per tahun di dunia telah turun dari 2,2 juta kematian per tahun pada tahun 2005 menjadi 2 juta pada tahun 2007, tambah Menkes.

Dr. Endang R. Sedyaningsih mengatakan, momentum peringatan HAS merupakan suatu kesempatan istimewa untuk menunjukkan komitmen dan kepedulian dalam mewujudkan: Masyarakat Indonesia yang hidup sehat dan rendah risiko penularan HIV, serta menciptakan masyarakat yang berperilaku hidup sehat dan responsif dalam kegiatan pengendalian penularan HIV dan penanganan AIDS.

Untuk meningkatkan akses universal mutlak diperlukan kerjasama yang sinergis antara masyarakat, pemerintah, swasta – termasuk dunia usaha - untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan AIDS yang komprehensif agar mempercepat pencapaian akses informasi, pencegahan dan pengobatan untuk mereka yang membutuhkan. Acara ”Wine, Dine and Charity Auction” ini merupakan contoh yang baik dari usaha bersama berbagai komponen masyarakat dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Tanah Air, kata Menkes.

Upaya pencegahan lebih ke hulu yang lebih cost efficient juga harus lebih digencarkan dengan menggalakkan berbagai upaya pencegahan perilaku berisiko terhadap penularan IMS dan HIV di berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari generasi muda sampai ke pekerja di berbagai tatanan. Seperti tatanan tempat kerja, tatanan umum, tatanan sarana kesehatan, dan tatanan rumah tangga.

Beberapa aktifitas yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan adalah: 1) Upaya meningkatkan nilai-nilai agama dan norma kemasyarakatan untuk mempertahankan dan memperkokoh ketahanan dan kesejahteraan keluarga; 2) Melaksanakan gerakan nasional yang sinergis dan bersifat lintas sektor bersama komponen lain, seperti LSM agama, Ormas, dan Profesi. 3) Memperpadukan promosi perilaku hidup sehat dengan pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan serta dukungan terhadap ODHA, imbuh Menkes.

Berdasarkan laporan Surveilans AIDS Depkes RI hingga September 2009, jumlah kumulatif kasus AIDS sebanyak 18.442 orang dan kumulatif HIV hingga Juni 2009 mencapai 28.260 orang.

Adapun cara penularan kasus AIDS adalah Heteroseks 49,7%, IDU 40,7%, homoseks 3,4%, perinatal 2,5%. Sedangkan penyebab penularan HIV adalah IDU 52,18%, Waria 25,89%, partner risiko tinggi 15,83%.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.


Baca Selengkapnya..

Rabu, 02 Desember 2009

Plus Minus Komputer Bagi Si Batita

KOMPAS.com - Komputer bisa dijadikan sebagai sarana stimulasi. Namun, jaga jangan sampai anak kecanduan olehnya.

Seorang teman bercerita kalau anaknya yang belum genap 3 tahun sudah melek teknologi komputer. Si kecil bukan hanya dapat memainkan program-program sederhana, seperti mewarnai atau menggambar, tapi juga dapat menghidupkan dan mematikan komputer itu tanpa bantuan orang dewasa. "Anakku canggih deh pokoknya," ujarnya dengan bangga.

Komputer memang akrab dengan si kecil jika benda itu hadir di rumah. Bahkan kalau diberi kesempatan, ia pasti antusias mengulik-ulik benda ini; entah dengan menekan-nekan keyboard-nya atau menguncang-guncang mouse di sebelahnya. Ditambah tampilan gambar yang menarik di monitornya, maka kotak ajaib berteknologi tinggi ini sungguh menarik minatnya.

Hardware dan Software

Pertanyaannya, sudah bolehkah si batita dikenalkan pada komputer? Jawabannya, boleh-boleh saja kok. Apalagi teknologi ini sudah tidak bisa dihindari penggunaannya pada saat ini dan masa datang.

Namun, tetap ada yang mesti dicermati orangtua, seperti:

1. Mengenalkan perangkat komputer
Langkah pertama adalah mengenalkan anak pada perangkat keras komputer, seperti yang mana mouse, keyboard, Central Processing Unit (CPU), modem (kalau terlihat), speker, dan monitor. Jelaskan apa fungsinya satu per satu sesuai dengan pemahaman si kecil.

Prinsipnya, anak boleh menyentuh perangkat ini asalkan tidak berhubungan dengan listrik secara langsung. Jaga jangan sampai terjadi korsleting atau kemungkinan tersetrum oleh bagian tertentu dari perangkat komputer. Tak perlu mengajari anak batita bagaimana menghidupkan komputer karena biasanya bersentuhan dengan stabilizer yang berhubungan langsung dengan kabel listrik.

Agar proses pengenalan perangkat komputer terasa nyaman, carikan anak meja atau kursi yang sesuai dengan ukuran tubuhnya (ergonomis). Dengan begitu, si batita dapat memakainya dengan mudah. Misalnya, jangan sampai letak mouse dan monitornya terlalu tinggi sehingga kepala harus mendongak yang dapat menyebabkan kelelahan. Asal tahu saja, alat kerja yang tidak ergonomis tidak baik bagi anatomi anak untuk jangka panjang.

2. Mengenal program edutainment
Awalnya komputer dititikberatkan pada proses pengolahan data. Akan tetapi karena teknologi makin pesat, saat ini komputer sudah menjadi sarana informasi dan pendidikan. Nah, hal kedua yang dapat dicoba adalah mengenalkan anak pada program-program aplikasi (software) yang bersifat mendidik dan menghibur yaitu perpaduan antara education (pendidikan) dan entertainment (hiburan). Program aplikasi ini mampu menumbuhkembangkan kreativitas, imajinasi, serta melatih saraf motorik anak. Contohnya, permainan mengenal benda, menyusun pasel sederhana, mencari benda yang sama, mengenal huruf, mengenal warna, lagu-lagu, dan sebagainya. Biasanya, untuk batita yang ditekankan adalah pengenalan gambar, warna, dan suara.

Yang patut diperhatikan, pilihlah perangkat lunak yang memang ditujukan untuk anak berusia di bawah tiga tahun. Maksudnya agar materi yang didapat sesuai dengan tingkat kemampuannya. Selanjutnya, orangtua tak perlu khawatir anak akan menerima pengetahuan teknologi terlalu dini karena metode yang digunakan adalah belajar sambil bermain.

Plus Minus Komputer

Kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja bergantung pada bagaimana pemanfaatannya. Yang pasti, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik halus anak.

1. Efek positif

* Program komputer menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Selain belajar memahami teknologi sejak dini, juga merangsang perkembangan kognitif melalui permainan-permainan yang menarik. Dengan begitu, komputer bisa digunakan untuk menstimulasi.

* Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan sehingga dapat merangsangnya belajar lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.

* Sebenarnya, jika diarahkan dengan benar, banyak sekali manfaat yang bisa dipetik. Dengan kata lain, asalkan programnya tepat, maka komputer sebenarnya tak terlalu buruk buat anak.

2. Efek negatif

* Efek radiasi dari monitor mesti diwaspadai, apalagi jika monitor memiliki refresh rate yang rendah, misalnya 60 Hz, maka akan terjadi kedipan (flicker) yang akan melelahkan mata anak. Perhatikan juga masalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu kontras dan jarak pandang terlalu dekat dapat mengganggu indra penglihatan anak.

* Bisa jadi orangtua tak menyeleksi software yang diberikan kepada anak terlebih dulu. Jika materinya memuat unsur kekerasan atau agresivitas, anak bisa saja meniru perilaku buruk itu.

Anak jadi lebih senang mengutak-atik komputer dibandingkan bermain bersama teman jika waktunya tidak dibatasi. Alhasil, anak jadi kecanduan komputer. Oleh karena itu, batasi penggunaan komputer, paling lama satu jam setiap hari untuk si batita. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik.



Editor: acandra

Sumber : www.tabloid-nakita.com

Baca Selengkapnya..

Selasa, 01 Desember 2009

Perjalanan Panjang HIV/AIDS

KOMPAS.com - Situasi epidemi HIV/AIDS di dunia terus mengkhawatirkan. Penyakit ini telah membunuh lebih dari 25 juta manusia sejak tahun 1981. Jumlah tersebut merupakan setengah dari korban tewas dalam Perang Dunia II. Yang perlu dicatat, jumlah ini belum berhenti. Diperkirakan 33 juta orang di dunia hidup dengan HIV. Bagaimana perjalanan penyakit ini?

Sekitar tahun 1900, dari monyet ke manusia
Antara tahun 1884 dan 1924, di sebuah lokasi dekat Kinshasa di sebelah barat Afrika, seorang pemburu menembak simpanse. Sebagian darah hewan itu masuk ke dalam tubuh manusia, diduga melalui luka terbuka. Darah tersebut membawa virus yang tidak berbahaya untuk simpanse namun mematikan bagi manusia, itulah HIV. Virus ini menyebar lewat koloni manusia. Meski telah menimbulkan kematian, namun sebab kematian masih dianggap karena penyebab lain.

1981, kasus pertama dikenali
Pada bulan Juni, Center for Disease Control (CDC), Amerika Serikat, mempublikasikan laporan dari Los Angeles mengenai lima orang pria homoseksual yang sekarat karena PCP pneumonia. Kasus ini sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia yang memiliki sistem imun lengkap. Kini diketahui PCP merupakan infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada orang yang menderita AIDS.

Di bulan Juli, CDC kembali melaporkan penyakit kanker kulit yang tidak biasa, yakni Kaposi sarcoma (KS), yang menyebabkan kematian pria muda yang sehat di New York City dan California.

1982
CDC menyebut penyakit baru itu disease acquired immune deficiency syndrome atau AIDS (sekumpulan gejala penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia). AIDS juga ditemui pada orang yang menderita hemofilia (gangguan pembekuan darah). Hal ini menguatkan dugaan para ilmuwan bahwa penyakit ini menyebar lewat infeksi dari darah yang terkontaminasi. Di tahun ini pula sekelompok pria gay membentuk organisasi pendampingan.

1983
- CDC memperingatkan AIDS menyebar lewat hubungan seks dan bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya.
- Luc Montagnier, peneliti dari Pasteur Institute dan Francoise Bare-Sinoussi mengisolasi virus dari kelenjar limfa yang bengkak dari pasien AIDS. Mereka menyebutnya lymphadenopathy-associated virus atau LAV. Kemudian peneliti Jay Levy mengisolasi ARV yang terkait dengan virus AIDS. Sebelum tahun 1986, semua ilmuwan sepakat menyebut virus ini HIV, human immunodeficiency virus.

1985
Mekanisme pengujian darah untuk menguji HIV diresmikan dan menjadi sarana skrining yang populer. Di tahun ini pula dilakukan konferensi internasional AIDS yang pertama.

1989
Para ilmuwan menemukan bahwa sebelum gejala AIDS timbul, HIV bisa mereplikasi secara luas dalam darah. Oleh karena itu target pengobatan HIV adalah menjaga agar HIV tetap rendah.

1991-1992
- Pita merah pertama kali diperkenalkan sebagai simbol solidaritas AIDS.
- Pemain basket Magic Johnson mengumumkan ia positif HIV.
- Vokalis grup band Queen, Freddy Mercury meninggal karena AIDS.
- AIDS menjadi penyebab utama kematian orang berusia 25-44 tahun di AS.

1996-1997
Sebuah penemuan besar dalam bidang AIDS. Peneliti David Ho, memperkenalkan highly active anti-retroviral therapy atau HAART yang bisa mengurangi jumlah virus HIV pada kadar yang tak bisa dideteksi, bahkan bisa mengusir virus ini dari tubuh. Nyatanya ia salah. Di kemudian hari diketahui bahwa HIV bersembunyi dalam sel dorman.

1998-2000
Para ahli mulai menyadari berbagai efek samping dari HAART. Para ilmuwan pun berusaha menemukan obat AIDS yang lebih kuat, aman, mudah, dan efektif. Namun hingga saat ini masih tetap belum ditemukan obat AIDS.

2003-2005
Pemerintah AS menggunakan industri video porno untuk menyebarluaskan pentingnya penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV.

2006-2007
- Perusahaan vaksin Merck's gagal dalam percobaan vaksin AIDS. Meski begitu kandidat vaksin lain terus diusahakan oleh berbagai perusahaan vaksin.
- UNAIDS merekomendasikan sunat pada pria setelah penelitian menunjukkan hal ini efektif mengurangi penularan HIV khususnya pada daerah yang rawan.

2008
- Infeksi HIV lebih banyak terjadi pada pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis.
- Luc Montagnier dan Francoise Barre-Sinoussi mendapat hadiah Nobel karena usahanya menemukan HIV.
- Lebih dari 33 juta orang hidup dengan HIV, 3 juta di antaranya mendapatkan terapi.

2009
AIDS masih jadi musuh bersama.

Baca Selengkapnya..
 

Featured