Senin, 07 Desember 2009

Kenapa Susah Sekali Berhenti Merokok?

Jakarta, detikHealth - Jika saja berhenti merokok semudah mengatakannya, pasti sudah banyak yang bisa berhenti merokok. Tapi kok sulit sekali melakukannya? Meski sadar rokok itu berbahaya, tapi selalu ada alasan yang membuat perokok kembali lagi pada kebiasaan buruknya. Apa saja alasannya?

Ada dua alasan yang membuat perokok sulit lepas dari rokok, yaitu karena kecanduan dan kebiasaan. Candu yang berasal dari nikotin akan membelenggu siapapun yang menghirupnya. Nikotin punya efek candu yang sangat besar sehingga tak heran jika para perokok mengeluh sulit sekali berhenti merokok.

Ketika seseorang merokok, partikel-partikel nikotin akan masuk ke dalam paru-paru. Nikotin kemudian akan diserap oleh darah, sama halnya seperti oksigen yang dihirup saat bernafas. Perjalanan nikotin dalam darah akhirnya sampai pada otak, yang kemudian mengaktifkan hormon dopamin untuk dilepaskan.

Dopamin adalah zat kimia yang membuat seseorang merasakan sensasi enak, nyaman dan tenang. Itulah yang membuat perokok sulit berhenti, karena ia kecanduan rasa enak dan nyaman tersebut. Ia lebih memilih merasakan perasaan senang sesaat daripada efek kesehatan jangka panjangnya.

Ketika pecandu rokok ingin berhenti merokok, ia akan mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, mual-mual, bergetar, batuk, mulut kering, pusing-pusing, lemah, sakit perut, lapar, insomnia bahkan frustasi. Oleh sebab itu, banyak perokok yang sulit berhenti karena menghindari gejala-gejala tersebut.

Selain efek candu yang dihasilkan nikotin, faktor kebiasaan sangat mempengaruhi perokok. Sekali orang mengenal rokok, maka sebagian besar hidupnya akan dihantui perasaan ingin merokok. Awalnya mereka menikmati rasanya memegang rokok, lama kelamaan akan terasa janggal jika tidak ada rokok di tangannya.

Perokok juga sering menyalahkan tangannya dengan mengatakan tidak sadar dengan apa yang diperbuat tangannya. "Tanpa berpikir terlebih dahulu, tangan saya secara otomatis mengambil sebatang rokok dari saku baju atau celana," ujar seorang perokok seperti dikutip dari Disableworld, Jumat (4/12/2009).

Faktor lingkungan juga sangat erat pengaruhnya bagi perokok. Banyak yang percaya bahwa merokok bisa meningkatkan kehidupan sosial seseorang, terutama di lingkungan sesama perokok. Mereka akan lebih diterima dalam suatu kelompok ketika sama-sama merokok.

Langkah yang dilakukan perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok biasanya dengan mencari teman yang punya keinginan sama untuk berhenti merokok, melakukan latihan pernafasan dan mengganti kegiatan merokok dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

Namun jika semua itu tidak berhasil menjauhkan seseorang dari rokok, mungkin Anda bisa menggunakan teknik hypnotherapy, akupunktur, laser terapi, permen karet nikotin, rokok herbal, permen nikotin pelega tenggorokan, dan teknik lainnya.

Dengan kemauan yang kuat dan strategi yang benar, tidak ada yang tidak bisa dilakukan, termasuk berhenti merokok.

(fah/ir) Nurul Ulfah - detikHealth

0 komentar:

Posting Komentar

 

Featured