Jumat, 04 Desember 2009

Biaya Tes Hepatitis Makin Murah

Republika Newsroom - JAKARTA--Kini puskesmas kelurahan maupun kecamatan di Indonesia sudah bisa melakukan tes penyakit hepatitis B dan C dengan biaya yang terjangkau semua kalangan. Tes penyakit ini menggunakan alat uji sederhana mirip tes kehamilan dengan harga hanya Rp 5-10 ribu.

Diharapkan dengan adanya alat ini di puskesmas, maka penyakit hepatitis B dan C dapat dideteksi sejak dini. Menurut Prof Dr Ali Sulaiman SpPD-KGEH penderita hepatitis B dan C di Indonesia mayoritas terdeteksi saat kondisinya masuk stadium kronis. Dengan demikian pengobatannya pun menjadi amat mahal dan kompleks.

Bahkan 70 persen penderita penyakit hepatitis B dan 90 persen penderita penyakit hepatitis C tidak memiliki keluhan dan gejala hingga penyakit mereka telanjur parah. Saat ini di Indonesia terdapat sebanyak 12 juta pengidap he[atitis B dan 5 juta pengidap hepatitis C. "Sebagian besar pengidap hepatitis berada di ibukota Jakarta," ujar Prof Ali dalam pembukaan simposium Hepatitis B dan C dalam Praktik Klinis Sehari-hari di Jakarta, Kamis (3/12).

Dari total jumlah pengidap hepatitis, sebanyak 25-40 persen diantaranya beriisko mengalami kematian akibat kanker hati atau gagal hati. Di seluruh dunia saat ini tedrapat sebanyak 350 juta orang yang terinfeksi virus hepatitis. virus menular ini menyebabkan 1 juta kematian setiap tahunnya.

"Dokter di puskesmas merupakan ujung tombak dalam penangannan dini penyakit hepatitis," tutur prof Ali. Untuk itu para dokter di lini terdepan, yakni puskesmas kelurahan dan kecamatan harus dibekali dengan pengetahuan untuk bisa mendeteksi dini penyakit ini. Diagnosis sejak dini akan jauh lebih memudahkan penatalaksanaan hepatitis B dan C.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Dr Dien Emawati mengakui pengidap hepatitis mayoritas berada di DKI Jakarta. Untuk itu sangat dibutuhkan penanganan yang bersifat preventif untuk dapat megurangi beban masyarakat dan juga pemerintah. "Selama ini tidak terdeteksi karena untuk mendeteksinya relatif mahal. Kini bisa pakai reagensederhana," tutur dia.

Ia berharap, masyarakat yang merasakan gejala penyakit jepatitis seperti penyakit kuning, mual dan lesu untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas. Dengan demikian sirosis (penyakit hati kronik) bisa dicegah dan penularannya bisa ditahan dengan memberikan vaksin kepada orang-orang disekitarnya yang belum diimunisasi hepatitis. una/rin


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mudah-mudahan biaya murah yang cukup terjangkau ini dapat smapai di tangan masyarakat jangan sampai dibengkakkan biaya hepatitis ini di tingkat puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lain

lala.zabet@rocketmail.com mengatakan...

Betul, Selama biaya tes hepatitis hanya ditangani oleh pihak pemerintah maka akan terjadi monopoli permainan harga biaya oleh pihak puskesmas.

Posting Komentar

 

Featured