Senin, 05 Oktober 2009

Faktor Utama Kekuatan Tulang Adalah Aktivitas dan Olahraga, Bukan Kalsium

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Kalsium hanya memberi pengaruh 10 persen sebagai penentu kekuatan tulang belakang. Faktor utama adalah kebiasaan manusia beraktivitas, apakah menyamankan tulang atau tidak, juga olahraga. Sayangnya, manusia jarang menyamankan tulang dan jarang berolahraga.

Hal itu disampaikan Tedjo Rukmoyo, dokter spesialis orthopedi (bedah tulang belakang), di sela-sela Seminar Penangangan Terkini Nyeri Tulang Belakang, di Gedung University Club, Universitas Gadjah Mada.

"Jangan percaya pada iklan yang memaparkan bahwa dengan cukup minum susu, maka tulang dan tulang belakang kita akan kuat. Kekuatan tulang ditentukan akitivitas manusia sejak kecil yang dampaknya baru kelihatan ketika tua," kata Tedjo.

Aktivitas dan kebiasaan yang salah sehingga tidak menyamankan tulang, terutama tulang belakang, gampang diamati dari posisi tidur. Posisi tulang belakang yang tidak lurus dan tidak sejajar dengan tulang leher, jelas bukan posisi ideal.

"Hal itu karena busa atau kasur tidak rata, memakai bantal terlalu tebal atau terlalu tipis. Dengan kata lain, nggak apa-apa kok kita punya kebiasaan tidur telentang, tengkurap, atau miring. Tapi jangan sampai tulang belakang tersiksa," ucapnya.

Selain contoh tersebut, banyak aktivitas lain yang salah. Misalnya kebiasaan membungkuk saat naik kendaraan dan membungkuk saat duduk. Terlalu membungkuk dan memaksa diri kala mengangkat benda berat di lantai, juga aktivitas yang salah.

"Ketika mengangkat benda berat dari lantai, ya jangan langsung angkat. Tapi luruskan dulu posisi tubuh sampai tegak, baru angkat. Jika kelewat berat, ya jangan dipaksa. Tulang belakang, ligamen (pengikat tulang), atau otot, bisa putus," kata dia.

Tedjo menambahkan, muara penyelesaian masalah tulang, ialah mengubah kebiasaan aktivitas sehingga tulang belakang tak tersiksa, ditambah berolahraga secara rutin. Jika itu dilakukan sejak dini, maka manusia menabung investasi kesehatan masa depan.

Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kalau iklan susu tersebut tidak sesuai dengan teori dalam ilmu kesehatan kena tidak dihentikan atau dilarang iklan susu tersebut. Karena itukan sama ssaja dengan membodohi dan menyesatkan konsumen.

Unknown mengatakan...

memang iklan susu kalsium 100% sungguh meyakinkan tapi ternyata pengaruh kalsiumnya untuk tulang belakang hanya 10%.

Posting Komentar

 

Featured