Kamis, 03 September 2009

Aroma Rumput Ampuh Redakan Stres

AROMA parfum diciptakan dengan cita rasa sekaligus pertimbangan untuk memberikan efek tertentu. Namun pernahkah Anda mencium aroma rumput yang baru dipotong atau menghirup aroma tumbuhan saat berjalan di daerah pegunungan dan sesaat kemudian merasa nyaman? Menurut para peneliti dari University of Queensland, Brisbane, Australia, potongan rumput melepaskan zat kimia yang membuat Anda merasa gembira dan rilek. Lebih jauh, zat kimia ini mampu mencegah penurunan kemampuan mental di usia tua.

Setelah 7 tahun melakukan penelitian, para ilmuwan dari Australia ini menemukan kalau aroma rumput tersebut bekerja langsung pada otak, khususnya area yang berkaitan dengan emosi dan memori (yang dikenal dengan nama amygdala dan hippocampus). Kedua area ini, menurut peneliti Dr Nick Lavidis, betanggung jawab dalam respon pertahanan dan sistem endokrin, yang mengontrol pelepasan hormon stres seperti corticosteroid.

Stres, lanjut Lavidis,dikategorikan menjadi dua. Stres pertama terjadi saat Anda akan melakukan sesuatu atau saat Anda tahu harus berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Stres akut jenis ini, menurut Lavidis, bisa dikatakan bentuk stres yang baik. Sedang stres yang kedua merupakan stres kronis yang bisa memicu peningkatan tekanan darah, sifat pelupa dan memperlemah sistem kekebalan.

" Stres kronis ini terbukti merusak hippocampus dengan cara mengurangi jumlah hubungan antara sel-sel yang berkomunikasi, sehingga memicu hilang ingatan," terang Lavidis, seperti dikutip situs dailymail. Dan, salah satu cara memperbaikinya, menurut Lavidis, adalah dengan menghirup zat kimia dari rumput segar atau pepohonan yang rimbun.

Bagimana jika tinggal di area dengan lapangan rumput terbatas? Lavidis dan teman-temannya telah mengembangkan parfum yang beraroma sama dengan rumput yang baru dipotong. Parfum yang diberi nama SerenaScent yang diproduksi oleh NeuroAroma Laboratories ini merupakan hasil kombinasi dari 3 zat kimia yang dilepaskan saat daun hijau dipotong. Dalam percobaan yang dilakukan pada hewan, terang Lavidis, aroma ini efektif memperbaiki kerusakan pada hippocampus.

Parfum beraroma rumput segar atau aroam pohon saat berjalan di area dengan tumbuhan yang rimbun ini, menurut Lavidis, akan mulai diproduksi bulan depan dan akan dipasarkan dengan harga sekitar 4 euro. (OL-08)

Penulis : Ikarowina Tarigan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Pantas aja di Jakarta banyak orang stress bagaimana tidak, karna alam hijau di Jakarta masih minim apalagi rumput yang sudah ada banyak yang kering.

Posting Komentar

 

Featured