Rabu, 26 Agustus 2009

5 Penyakit yang Bikin Anak Izin Sekolah

KOMPAS.com — Anda merasa si kecil jadi sering sakit-sakitan sejak ia kembali sekolah? Bisa jadi, karena sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak dari latar belakang dan kondisi kesehatan yang berbeda. Ada baiknya Anda mewaspadai penyakit-penyakit yang bisa menyerang si kecil dan bisa menulari anak-anak lain.

1. Flu
Flu adalah penyakit yang paling umum menular. Biasanya terjadi lewat perantara udara, atau si kecil menyentuh cairan ingus atau bersin dari anak yang sakit secara sengaja maupun tidak. Gejalanya bisa terlihat dari hidung gatal, tersumbat, tenggorokan sakit atau radang, batuk, bersin, dan demam tak terlalu tinggi. Sebenarnya penyakit ini tak ada obatnya, yang bisa dilakukan adalah memperkuat imun tubuh si kecil yang kemudian melawan penyakit ini. Anda bisa membantu si kecil melawan penyakit ini dengan:
* Memberikan banyak minuman dan cairan, seperti air minum, jus, dan sup ayam.
* Ajak si kecil untuk beristirahat sebanyak mungkin.
* Jika si kecil sulit bernapas karena hidung mampet, coba gunakan obat tetes hidung.
* Letakkan pelembap udara di kamar si kecil.
* Untuk anak-anak yang lebih besar, coba tawarkan permen pelega tenggorokan, obat hisap tenggorokan, atau berkumur dengan air garam.
Obat-obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau ibuprofen bisa meredakan demam, radang tenggorokan, atau pusing. Tapi ingat, demam yang tak tinggi tidak perlu obat. Jika Anda memberikan anak Anda pereda sakit, ikuti dosis secara saksama. Jangan berikan aspirin pada anak di bawah usia 18 tahun.

2. Sakit perut
Kadang diartikan dengan flu perut (viral gastroenteritis), yaitu penyakit akibat makanan yang terkontaminasi. Gejalanya adalah muntah-muntah dan diare. Tak ada perawatan efektif untuk flu perut. Mirip flu, yang sakit akan melawan penyakit ini secara perlahan dan sembuh sendirinya. Untuk membantunya sembuh lebih cepat, bantu ia dengan:
* Berikan larutan oralit untuk mengatasi dehidrasi akibat buang-buang air.
* Baringkan si kecil agar ia bisa beristirahat.
* Perlahan-lahan kembalikan ke makanan padat. Tetapi, awali dengan makanan yang mudah dicerna, seperti pisang, kentang, roti, atau biskuit yang dicelup. Hindari produk dairy (olahan susu) karena bisa memperparah diare.
Jangan berikan obat antidiare kecuali diresepkan oleh dokter anak Anda. Obat-obatan untuk dewasa bisa malah mempersulit si kecil melawan virus ini. Jika anak Anda terlihat dehidrasi (selalu haus, mengeluhkan bibir kering, sedikit buang air kecil, atau terlihat sangat lemah), segera hubungi dokter.

3. Infeksi telinga
Umumnya, infeksi telinga dimulai dengan infeksi viral, seperti demam. Telinga bagian tengah meradang akibat infeksi, kemudian cairan mulai terkumpul di bagian belakang gendang telinga. Cairan ini menjadi tempat berkembangnya virus dan bakteri. Anak Anda bisa jadi mengeluhkan sakit pada telinga atau menarik-narik telinganya, mudah marah, atau sering sulit tidur.
Kebanyakan infeksi telinga sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sementara antibiotik tak bisa membantu infeksinya, kecuali terjadi akibat virus. Jika si kecil kurang nyaman, lakukan:
* Letakkan handuk hangat di atas telinga yang terinfeksi.
* Tanyakan dokter anak mengenai kemungkinan pereda sakit. Si dokter mungkin akan merekomendasikan obat tetes telinga atau pereda nyeri yang tersedia di pasaran, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Gunakan obat-obatan tersebut sesuai dosis untuk anak.

4. Sakit mata (conjunctivitis)
Merupakan peradangan atau infeksi di membran jernih di tepi kelopak, dan menutupi sebagian bola mata. Sakit mata bisa jadi karena virus, dan seringkali diasosiasikan dengan demam, meski bakteri atau alergi seringkali disalahkan. Ketika sakit mata ini diakibatkan oleh virus atau bakteri, ini menjadi hal yang sangat menular. Anda mungkin akan melihat kemerahan atau belek di salah satu atau kedua mata si kecil. Ia mungkin akan mengeluhkan matanya gatal atau pandangannya buram.
Jika si kecil memiliki penyakit ini, dokter mungkin akan menyarankan tetes mata antibiotik atau salep mata. Gunakan kompres hangat atau dingin pada mata untuk mengurangi sakit mata si kecil.

5. Radang tenggorokan
Umumnya terjadi karena virus. Biasanya diiringi oleh tanda-tanda di sekitar THT, seperti hidung meler dan batuk. Kebanyakan radang tenggorokan kecil akan mereda tanpa pengobatan. Untuk membantu si kecil lebih nyaman, bantu dengan:
* Memberikan banyak air minum. Coba madu dan lemon di dalam air hangat.
* Usahakan si kecil untuk mengistirahatkan suaranya sebisa mungkin.
* Nyalakan air humidifier di kamar si kecil. Atau biarkan si kecil duduk di dalam kamar mandi beruap air panas.
* Untuk anak yang lebih besar, ajak agar ia mau berkumur dengan air garam, mengunyah permen keras, atau obat batuk.
Jika radang tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu, menyebabkan sakit parah, atau diikuti demam atau kemerahan pada amandel, hubungi dokter. Anak Anda bisa jadi terkena sakit strep throat, infeksi bakteri yang hanya bisa diobati dengan antibiotik.

Kapan harus istirahat di rumah, kapan kembali ke sekolah?
Anak-anak yang tak bisa kembali ke sekolah ketika ia berada dalam kondisi: demam lebih tinggi dari 38 derajat celsius, muntah-muntah, diare, atau masih dalam pengobatan antibiotik. Anak bisa kembali ke sekolah ketika ia sudah tak lagi demam, bisa makan dan minum normal, sudah beristirahat dan bisa berkonsentrasi di kelas.

Pencegahan
* Mengajarkan si kecil untuk selalu menjaga tangannya tetap bersih. Ingatkan si kecil untuk selalu mencuci tangannya sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet, juga setelah membersihkan hidung dari ingus. Sarankan untuk menyabun tangannya selama beberapa detik. Misal, ajarkan ia untuk mencuci tangan sambil bernyanyi ABC atau lagu ulang tahun.
* Ajarkan pula untuk menutup mulut dan hidungnya ketika merasa akan bersin. Lebih baik untuk menggunakan sapu tangan atau tisu. Jika tak ada sapu tangan atau tisu, tundukkan kepala, tutupi mulut dan hidung dengan lengan.
* Pastikan si kecil paham untuk tidak pernah menyentuh mata dan mulutnya dengan tangan. Tangan adalah tempat berkumpulnya kuman. Jika memang harus menyentuhnya, tutup jari dengan tisu atau lap kecil.
* Jangan mendekati teman yang sakit.
Anak akan makin bertumbuh dan mengembangkan imun tubuhnya seiring ia beranjak dewasa.

NAD. Sumber : WebMD

0 komentar:

Posting Komentar

 

Featured