Rabu, 15 Juli 2009

Tutup Kue Tart Berbahaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan terhadap 11 jenis kemasan yang terbuat dari plastik polivinil klorida (PVC) dengan kode 03, terdapat satu jenis yang tidak memenuhi syarat.

"Tutup kue tart transparan bentuk silinder dilengkapi alas warna hitam berbentuk lingkaran tidak layak digunakan," ungkap Kepala Badan POM Husniah Rubiana Thamrin saat jumpa pers di kantor Badan POM Jakarta, Selasa ( 14/7 ).

Husniah memaparkan, PVC terbuat dari monomer klorida (VCM) serta ditambahkan senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan PVC. "Kadang-kadang agar lentur ditambahkan senyawa ester ftalat, ester adipat, dsb," ucapnya.

Residu VCM, Pb, Cd, dan ester ftalat tersebut, kata Husniah, sangat berbahaya bagi kesehatan karena akan mengakibatkan kanker hari, kanker paru, ginjal, dsb.

Dari sampel tutup kue tart tersebut, ditemukan kandungan logam berat Pb sebanyak 8,69 ppm, padahal toleransi yang aman untuk logam Pb sebesar 1 ppm. "Kami minta untuk segera ditarik dari peredaran," ujarnya.

Masyarakat, tambahnya, dihimbau agar jangan menggunakan kemasan dengan PVC untuk makanan yang berminyak, berlemak, atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas.

"Karena kalau proses produksi kemasan PVC-nya tidak bagus, monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan yang berlemak, berminyak terlebih dalam keadaan panas dan itu berbahaya untuk kesehatan," ungkapnya.

Plastik polietilen (PE) dan polipropilen (PP) paling aman. Husnia menjelaskan, plastik yang terbuat dari polietilen (PE) dengan kode logo 02 dan 04 serta polipropilen dengan kode 05 paling aman digunakan sebagai kemasan makanan.

"Kedua jenis plastik tersebut sifatnya sangat mirip dan paling banyak digunakan sebagai kemasan makanan," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Featured