Rabu, 30 September 2009

6 Kebiasaan Sehat yang Bikin Sakit

DetikHealth - Jakarta, Jangan kira semua aktivitas menyehatkan benar-benar membuat Anda sehat. Untuk beberapa kebiasaan, hal itu justru bisa membuat Anda sakit. Apa saja kebiasaan itu?

Menurut Dr. Erika Schwartz, Medical Director of Cinergy Health yang dikutip dari Huffington Post, Rabu (30/9/2009), ada 6 kebiasaan umum yang dianggap orang menyehatkan tapi sebenarnya tidak, bahkan kebiasaan itu akan membuat Anda sakit.

1. Olahraga berlebihan
Tubuh dan pikiran sebenarnya tidak membutuhkan 30-45 menit selama 3-4 hari seminggu untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan. Olahraga atau aerobik sebaiknya tidak dilakukan berlebihan, cukup dilakukan ketika hari libur jika ingin benar-benar berolahraga. Olahraga yang berlebihan hanya akan membuat Anda keletihan dan mudah sakit. Tapi jika ingin berolahrga tiap hari, sebaiknya cukup jalan kaki atau yoga. Olahraga berenang, tenis, golf atau olahraga tim bisa dilakukan sebulan sekali.

2. Menghindari sinar matahari
Mencegah terkena sinar matahari sama saja dengan mencegah masuknya vitamin D ke dalam tubuh. Padahal vitamin D sangat penting untuk tubuh dan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sinar ultraviolet dari matahari memang bisa merusak kulit, tapi sebaiknya jangan menjadi takut berlebihan juga sampai-sampai tidak mau terkena sinar matahari. Penggunaan lotion pelembab juga sebaiknya tidak terlalu berlebihan karena akan menghalangi masuknya sinar matahari ke kulit. Satu-satunya bagian tubuh yang perlu perlindungan hanyalah wajah.

3. Selalu menggunakan gel atau sabun khusus antibakteri
Produk-produk antibakteri memang bisa mencegah seseorang dari kuman, bakteri atau virus. Tapi penggunaan yang terlalu sering justru akan melemahkan antibodi tubuh. Zat antibakteri tidak hanya akan membunuh bakteri jahat tapi juga bakteri baik yang sebenarnya berguna untuk menyeimbangkan flora bakteri dalam tubuh. Gunakanlah produk tersebut dengan wajar dan berhentilah menjadi seseorang yang ingin selalu bersih setiap saat.

4. Kelebihan atau kekurangan tidur
Rata-rata orang butuh sekitar 8 jam per hari untuk tidur. Jika Anda kurang atau terlalu banyak tidur dari jam seharusnya, tubuh tidak akan bisa berpikir, berproses dan berfungsi secara optimal. Bahkan beberapa studi menyebutkan bahwa jam tidur yang kurang atau lebih tidak baik untuk kulit, menyebabkan pusing, depresi dan nafsu makan bertambah.

5. Berada di ruangan AC terus menerus
Meskipun AC baik untuk mencegah seseorang dari gejala pusing atau pingsan akibat kepanasan, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak menghirup udara AC. Kandungan udara dingin yang terdapat pada AC mungkin mengandung banyak bakteri dan partikel kotor lainnya. Setiap jamnya sebaiknya matikan AC, buka jendela, jalan ke luar ruangan dan hiruplah udara segar. Jangan lupa bersihkan penyaring AC dengan air hangat dan sabun setiap bulannya. Jika Anda berada di ruangan kantor yang full AC, bawalah jaket untuk menjaga suhu tubuh jika udaranya terlalu dingin, keluarlah dari kantor setidaknya untuk makan siang atau jajan sore.

6. Mengonsumi makanan organik
Tidak semua makanan yang berlabel organik ternyata benar-benar organik, karena banyak yang masih menggunakan pestisida. Bukan hanya harus mengeluarkan uang lebih banyak, tapi Anda juga berisiko tertipu dengan label tersebut. Makanan tidak perlu organik untuk disebut sebagai makanan sehat. Dengan penanganan dan pengolahan yang tepat, risiko makanan terkontaminasi zat asing pun diatasi.

Nurul Ulfah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Jangan Sering-sering Sentuh Wajah Jika Ingin Hindari Flu

DetikHealth - Illinois, Jika Anda sering terkena flu, mungkin itu karena kebiasaan buruk Anda yang sering memegang wajah. Peneliti dari Amerika menemukan fakta terkini yang menunjukkan bahwa mereka yang sering memegang wajah lebih gampang terserang influenza.

Dikutip dari Fit Sugar, Rabu (30/9/2009), para peneliti dari UC Berkeley and the University of Illinois menyebutkan bahwa risiko terkena influenza akibat memegang wajah adalah sekitar 50 persen. Area di sekitar wajah adalah area yang paling dekat dengan saluran pernafasan.

Meningkatnya risiko terkena flu akibat memegang wajah bukan berarti virus influenza bisa menembus kulit di wajah. Virus Infuenza memang tidak bisa menembus kulit, tapi bisa tumbuh dan berkembang di area atau cairan basah yang ada di sekitar hidung, mulut dan mata seperti ingus, lendir atau air mata.

Dalam sebuah studi, peneliti mengobservasi kegiatan memegang wajah para responden setiap satu jam sekali selama 16 kali. Hasil survei pun menunjukkan bahwa mereka yang lebih sering memegang wajah ternyata lebih sering juga terkena influenza.

Tapi sepertinya saran peneliti untuk tidak memegang wajah guna menghindari flu tidak bisa diikuti karena berdasarkan hasil survei, ternyata para responden hampir setiap saat memegang wajahnya, bahkan dalam keadaan tidak sadar sekalipun.

Virus influenza bisa bertahan di permukaan keras seperti tangan hingga 24-48 jam setelah kontak dengan virus. Pertahanan terbaik terhadap segala jenis virus influenza adalah dengan mencuci tangan dan usahakan menghindari menyentuh bagian wajah jika tidak terlalu penting.

Nurul Ulfah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 26 September 2009

Penggunaan Dini Antivirus Kunci Hadapi Flu Babi

Republika Newsroom - JENEWA--Penggunaan dini obat anti-virus efektif dalam mengobati pasien flu babi H1N1 dan dinas kesehatan harus berjaga-jaga guna mengawasi tanda kebal obat, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat. Virus flu yang kebal obat sejauh ini telah jarang terjadi dan tak ada bukti bahwa virus itu menyebar, tapi kasus lebih lanjut mungkin terjadi, kata WHO di laman Internetnya.

Pengalaman internasional yang berkembang memperlihatkan pentingnya penggunaan dini "oseltamivir", yang dibuat dengan nama "Tamiflu" oleh Roche Holding dan Gilead Sciences, atau "zanamivir", obat hirup yang dibuat dengan nama "Relenza" oleh GlaxoSmithKline dalam kasus flu babi A/H1N1, kata WHO.

"Pengalaman para staf klinik, termasuk mereka yang telah menangani kasus parah wabah influenza, dan pemerintah nasional, menyatakan bahwa pemberian tepat waktu semua obat ini menyusul munculnya gejala mengurangi resiko komplikasi dan juga dapat meningkatkan hasil klinis pada pasien dengan penyakit parah," kata badan PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss, tersebut."Pengalaman ini lebih menegaskan perlunya melindungi keefektifan semua obat ini dengan memperkecil kemunculan dampak kebal obat," katanya.

Sebagian besar orang yang terinfeksi wabah influenza hanya menderita gejala ringan sebelum pulih tanpa perawatan, tapi anak-anak, perempuan hamil dan mereka yang sudah menghadapi gangguan kesehatan rentan terhadap serangan yang lebih parah bahkan kematian.

WHO, yang mengumumkan wabah global H1N1 pada Juni, menyatakan sepertiga penduduk dunia --hampir tujuh miliar orang-- dapat terinfeksi viru flu tersebut. Risiko kebal obat lebih tinggi pada pasien yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sudah dirawat dengan menggunakan "oseltamivir", katanya.

Risiko itu juga tinggi pada orang yang dirawat dengan obat anti-virus seperti "prophylactic" --sebagai pencegahan setelah pajanan (exposure) terhadap seseorang yang terserang influenza, tapi tetap mengembangkan penyakit tersebut.
Dalam kasus semacam itu, WHO memperingatkan staf medis mesti menyelidiki apakah perlawanan terhadap obat telah berkembang dan melakukan tindakan pencegahan guna mencegah penyebaran virus yang kebal obat.

Dinas kesehatan juga mesti menyelidiki apakah virus yang kebal obat menyebar di kalangan masyarakat dari orang ke orang. WHO mengulangi panduan bahwa badan dunia itu tak menyarankan penggunaan obat anti-virus seperti "prophylactic". Orang yang terpajan pada korban wabah flu mesti dipantau secara seksama dan dirawat secara layak dengan obat anti-virus jika gejala berkembang, katanya.

Pemantauan global sejauh ini telah mendeteksi 28 virus yang menunjukkan perlawanan terhadap obat. Pada masing-masing kasus, virus itu kebal terhadap pengobatan dengan "oseltamivir" tapi tidak terhadap "zanamivir", yang mesti digunakan untuk membantu pasien yang menderita sakit parah akibat virus yang kebal terhadap "oseltamivir", katanya. ant/rtr/kpo


Baca Selengkapnya..

Jumat, 25 September 2009

Tidur, Obat Paling Mujarab untuk Influenza

DetikHealth - Jakarta, Ketika terkena flu, biasanya konsumsi obat flu dan vitamin C adalah hal pertama yang terlintas dalam benak seseorang. Tapi tahukah Anda, obat yang paling efektif untuk mencegah dan mengobati flu ternyata adalah tidur cukup.

Sebuah studi telah membuktikan bahwa mereka yang kurang tidur lebih gampang terkena flu, Para peneliti menduga bahwa itu adalah akumulasi dari kurangnya tidur. Tidur yang tidak cukup menyebabkan sistem imun tubuh berkurang dan virus pun mudah masuk.

Dalam studi baru-baru ini yang terdapat di Archives of Internal Medicine, peneliti melakukan studi terhadap 153 pria dan wanita selama 2 minggu. Peneliti mengecek kualitas dan kuantitas responden setiap hari. Setiap 5 hari sekali, peneliti mengkarantina responden dalam ruangan bervirus influenza.

Responden yang tidur dengan jumlah jam kurang dari 7 atau 8 jam seharinya ternyata 3 kali lipat lebih sering terkena flu dibanding mereka yang tidur rata-rata 8 jam sehari.

Tidur dan sistem kekebalan tubuh memang berkaitan erat. Tubuh yang kurang istirahat tidak akan memiliki sistem imun yang baik karena tidak diberi kesempatan untuk istirahat dan memproduksinya sel-sel pertahanan yang berfungsi melawan virus.

Sebelumnya peneliti juga menemukan fakta bahwa mamalia yang tidur cukup ternyata memproduksi kadar sel darah putih yang berfungsi melawan penyakit. Sel darah putih akan meningkat, tapi tidak dengan sel darah merah.

"Spesies dengan durasi tidur yang cukup akan meningkatkan sistem imun dan tubuhnya akan terlindungi dengan baik," ujar peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology seperti dikutip dari New York Times, Jumat (25/9/2009).

Tidur yang cukup ternyata bukan hanya mencegah seseorang dari penyakit influenza, tapi juga dapat mengobatinya. Jika terkena influenza, sistem metabolisme tubuh sedang terganggu, oleh karena itu tubuh perlu beradaptasi kembali, dan tidur yang cukup bisa mengatasi hal tersebut.

Mulai sekarang, jangan sepelekan masalah tidur dan atur jam tidur Anda agar tubuh selalu fit dan bisa bekerja maksimal.

Nurul Ulfah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Teh Hijau Membuat Tulang Sehat

DetikHealth - Hong Kong, Selama ini orang hanya mengetahui manfaat teh hijau sebagai antioksidan saja. Tapi peneliti di Hongkong menemukan bahwa teh hijau bermanfaat bagi tulang, sebagai pencegah dan mengobati osteoporosis serta penyakit tulang lainnya.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Ping Chung Leung dan koleganya dari Institute of Chinese Medicine di Chinese University of Hong Kong, serta telah dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada bulan Agustus lalu.

Tulang bukanlah sebuah jaringan yang mati, tapi hidup dinamis dalam sistem metabolik yang harus dijaga keseimbangannya antara proses pembentukan tulang dan penyerapan tulang. Sel yang berfungsi membuat tulang disebut dengan osteoblast sedangkan sel yang berfungsi menyerap tulang disebut dengan osteoclast.

Pada penelitian ini peneliti membudidayakan sel osteoblast dari tikus dan mengamati 3 zat kimia katekin selama beberapa hari. Ketiga zat tersebut adalah epigallocatechin (EGC), gallocatechin (GC) dan gallocatechin gallate (GCG) yang semuanya merupakan komponen utama teh hijau.

Peneliti menemukan bahwa salah satu zat katekin yaitu EGC, dapat menstimulasi aksi dari enzim kunci yang membantu proses pertumbuhan tulang hingga mencapai 79 persen. Efek dari tingginya jumlah EGC akan meningkatkan kadar dari mineralisasi tulang dalam sel, yang membuat tulang menjadi kuat. Selain itu EGC juga bisa melemahkan aktivitas dari osteoclast yang bisa menghambat penyerapan tulang serta katekin tidak menyebabkan efek beracun dalam sel tulang.

"Zat kimia katekin terutama EGC dalam teh, memiliki efek positif pada proses metabolisme tulang dengan meningkatkan kerja osteoblast dan menghambat osteoclast. Sehingga membantu mencegah terjadinya osteoporosis," ujar Dr. Ping Chung Leung, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (25/9/2009).

Osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan dan kualitas tulang berkurang, sehingga meningkatkan risiko tulang patah dan keropos. Berdasarkan data dari Yayasan Osteoporosis Internasional, pada tahun 2000 terdapat 9 juta orang yang mengalami patah tulang osteoporosis dimana 1,6 juta mengalami patah di pinggul, 1,7 juta mengalami patah di lengan bawah dan 1,4 juta mengalami patah tulang belakang.

Mulai sekarang tidak ada salahnya untuk memasukkan teh hijau sebagai minuman yang patut dikonsumsi secara teratur. Selain mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker, teh hijau juga mengandung senyawa katekin yang dapat menguatkan tulang dan bisa dijadikan sebagai pengganti susu kalsium pada orang yang alergi terhadap susu.

Nurul Ulfah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Kamis, 24 September 2009

Menghindari Kontaminasi Makanan di Supermarket

DetikHealth - Jakarta, Berbelanja di supermarket belum tentu terjamin 100 persen kebersihannya karena supermarket juga bisa menjadi penyebab terkontaminasinya makanan dengan bakteri yang ada disekitarnya. Telitilah dalam membeli makanan di supermarket.

Banyak kerugian yang bisa ditimbulkan jika manusia mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi, diantaranya bisa menyebabkan sakit seperti pusing, muntah-muntah dan gangguan pada sistem pencernaannya.

Berikut beberapa tips untuk menghindari kontaminasi makanan saat berbelanja di supermarket, seperti dikutip dari Health, Kamis (24/9/2009):

1. Pilihlah supermarket yang bersih. Rata-rata supermarket melakukan pemeriksaan sebanyak dua sampai tiga kali dalam setahun oleh departemen kesehatan setempat. Jangan memilih supermarket yang banyak paket rusak atau robek disekitar lorongnya.
2. Buatlah daftar belanjaan. Sebaiknya mulailah dengan mengambil barang-barang yang tidak mudah rusak, lalu mengambil makanan yang melalui proses produksi, makanan beku, daging dan makanan yang sudah siap saji. Tujuannya agar makanan tersebut tidak punya waktu untuk mencair atau meminimalkan terjadinya kontaminasi makanan.
3. Periksa label dengan teliti. Biasakan untuk selalu memeriksa tanggal kadaluarsa dari makanan tersebut, karena kadang-kadang makanan yang segar berada pada bagian belakang. Untuk produk sayuran, periksa apakah daunnya masih terlihat segar atau tidak. Karena bakteri E.coli dapat tumbuh lebih cepat pada daun hijau yang sudah tua dan membusuk.
4. Jangan memilih makanan yang sudah rusak. Sebaiknya hindari produk makanan yang sudah rusak atau plastiknya sudah robek, karena sama saja dengan mengundang bakteri masuk ke dalam makanan.
5. Pehatikan kemasan plastik makanan. Sampai saat ini mayoritas penyakit yang dibawa dari makanan kebanyakan berasal dari kemasannya. Mungkin karena telah melewati berbagai proses seperti memotong, mencuci dan pengemasan sehingga lebih banyak risiko kontaminasinya.
6. Perhatikan suhunya. Ada beberapa produk yang sangat tergantung dengan suhu tertentu, seperti susu dan daging harus disimpan di bawah suhu 35 derajat celcius. Jika produk tersebut berada pada tumpukan yang tinggi, maka tidak akan terlalu dingin sehingga kesegarannya tidak maksimal.


Untuk itu jika ingin berbelanja kebutuhan makanan di supermarket, perhatikan label dan kemasannya serta berapa lama waktu penyimpanan makanan tersebut di rumah.

Vera Farah Bararah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 19 September 2009

Hindari Sikat Gigi Langsung Usai Minum Cola dan Jus

DetikHealth - Jakarta, Bagi penggemar minuman cola atau jus jeruk perhatikan himbauan ini. Asosiasi apoteker Jerman merekomendasikan untuk menunggu waktu 30 menit jika ingin sikat sehabis minum cola dan orange juice.

Kandungan asam yang tinggi di dua minuman tersebut bisa memicu kerusakan enamel gigi. Menunggu waktu setengah jam sangat ideal karena enamel gigi sudah cukup keras ketimbang baru saja mengonsumsi dua minuman itu seperti dilansir Chinadaily, Sabtu (19/9/2009).

Aturan sikat gigi setelah 30 menit minum jus atau cola sebaiknya jangan diabaikan. Minuman jus kecuali jus buah persik sangat asam dibandingkan dengan minuman kopi, teh, bir atau anggur yang tingkat keasamannya lebih rendah.

Sebelumnya peneliti NYU College of Dentistry telah melansir penemuannya bahwa minuman olahraga yang banyak dijual juga mengandung asam sitrat bisa merusak gigi.

Penelitian ini dilakukan dengan merendam gigi selama 90 menit, sebagai simulasi bagi orang yang suka meminum minuman olahraga sepanjang hari. Ternyata lapisan enamel gigi sebagian sudah hilang.

Hal ini karena minuman olahraga tersebut bocor hingga ke lapisan bawah enamel, sehingga menyebabkan gigi menjadi lunak dan lemah. Kondisi ini disebut dengan erosi gigi yang bisa mengakibatkan kerusakan dan mudah lepasnya gigi jika tidak segera diobati.


Irna Gustia - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Jumat, 18 September 2009

Beri Ginjal Waktu Istirahat dengan Mengurangi Berat Badan

DetikHealth - Ohio, AS, Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang bekerja berat untuk menyaring sampah serta racun dan mengeluarkannya melalui urin. Mengurangi berat badan yang berlebih bisa membantu ginjal istirahat dari kerja beratnya.

Peneliti di AS menemukan menurunkan berat badan melalui diet, olahraga atau operasi lemak bisa membantu penderita obesitas mencegah penurunan fungsi ginjalnya.

Lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika mengalami kelebihan berat bedan. Obesitas yang dialami orang-orang tersebut telah membuat mereka berisiko tinggi mengalami gangguan fungsi ginjal. Belum lagi ancaman penyakit lain seperti jantung atau diabetes.

Mengurangi berat badan telah terbukti bisa mengontrol risiko diabetes, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta mengurangi risiko penyakit jantung.

Dr Sankar Navaneethan dari Ohio's Cleveland Clinic melakukan penelitian dampak penurunan berat badan melalui diet, olahraga atau operasi. Temuan itu akan dipublikasikan dalam Clinical Journal of the American Society Nephrology.

Hasil penelitian menemukan penderita obesitas yang menurunkan berat badannya ternyata bisa mengurangi kerusakan ginjalnya dan bisa memberikan waktu ginjal istirahat karena memangkas kelebihan buangan protein dalam urinenya.

Saat ini lebih dari 20 juta orang Amerika mengalami penyakit ginjal kronis dan diperkirakan pada 2015 akan ada tambahan 700 ribu orang penderita baru yang mengalami gangguan ginjal stadium akhir.

"Pelihara ginjalmu, karena biaya perawatan ginjal sangat tinggi, jika Anda sudah terkena gangguan ginjal," kata Navaneethan seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/9/2009).

Irna Gustia - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Kamis, 17 September 2009

Olahraga Apa yang Bikin Pintar?

DetikHealth - Jakarta, Selain belajar dan makan makanan bergizi, olahraga juga ternyata membuat otak lebih cerdas. Itulah kesimpulan yang ditarik beberapa peneliti dari Taiwan dan Amerika. Tapi olahraga seperti apa yang membuat otak encer?

Peneliti dari National Cheng Kung University, Taiwan membandingkan olahraga lari di treadmill dan lari dalam labirin air pada tikus percobaan. Setelah dilihat di bawah mikroskop, otak tikus yang berlari dengan treadmil lebih banyak yang aktif ketimbang tikus berlari dalam labirin. Tapi tikus yang berlari dalam labirin memiliki satu bagian otak yang lebih aktif yaitu bagian kognitif.

"Hal itu menunjukkan bahwa beda jenis olahraga memicu perubahan neuroplastisitas yang berbeda pula," ujar Chauying J. Jen, profesor physiology yang memimpin studi tersebut, seperti dilansir New York Times, Kamis (17/9/2009).

Sepuluh tahun yang lalu, peneliti dari Salk Institute in California mempublikasikan bahwa olahraga akan menstimulasi dan menciptakan sel-sel baru di otak yang memungkinkan seseorang lebih cerdas. Tapi olahraga seperti apa yang bisa berefek seperti itu? apakah aerobik, angkat beban, lari, berenang atau apa?

Studi lainnya yang dimuat dalam American College of Sports Medicine menganalisis kemampuan memori 21 mahasiswa University of Illinois dengan membandingkan olahraga lari, aerobik dan angkat beban selama 30 menit. Responden diminta mengingat beberapa kata sebelum dan sesudah olahraga.

Dari tes tersebut diketahuilah bahwa olahraga lari paling banyak mengaktifkan sel-sel di otak dibanding kedua jenis olahraga lainnya. Mengapa? Peneliti mengatakan hal itu karena sel-sel tubuh yang diaktifkan dengan olahraga akan mentransfer zat-zat molekul atau growth factors yang membuat saraf-saraf baru dan jaringan di otak.

"Seseorang butuh aliran darah yang cepat untuk mentransfer zat pengaktif otak tersebut dan olahraga seperti lari, bersepeda atau berenang membuat aliran darah lebih cepat sehingga growth factor sampai ke otak dan membuat seseorang memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik sedangkan olahraga angkat beban hanya akan mentransfer growth factors sampai ke otot saja," ujar Henriette van Praag, seorang investigator dari Laboratory of Neurosciences at the National Institute on Agin.

Jadi mulai sekarang perbanyak olahraga lari, berenang atau aerobik kalau ingin pintar.

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Peningkatan Jumlah Pasien Penyakit Kronis Akibat Minim Info

Republika Newsroom - JAKARTA--Kurangnya informasi tentang kesehatan diyakini masih menjadi faktor utama peningkatan jumlah pasien penyakit kronis di tanah air. Ironisnya, kondisi demikian masih juga terjadi disaat keterbukaan informasi dicanangkan masyarakat.

Hal itu diakui Bambang Sardjono, Direktur Bina Kesehatan Komunitas, Departemen Kesehatan saat meresmikan peluncuran situs Azicare di Jakarta, Rabu (16/9). Dia juga mengakui, minimnya informasi masih didominasi warga pedesaan dan terkategori miskin.

Hal itu, kata dia, secara logis berkaitan erat dengan peningkatan jumlah pasien kronis berkarakteristik penduduk desa dan miskin. "Berbeda dengan masyarakat tergolong kaya yang begitu mudah mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan guna menunjang kesehatannya," papar dia.

Sebaliknya, lanjut Sarjono, masyarakat marjinal begitu terbatas. Dia menyebut pada kecenderungan masyarakat tradisional yang lebih memilih pengobatan tradisional yang tidak bisa dipertanggung jawabkan alias tidak aman dan diragukan manfaatnya.

"Kecenderungan itu, tidak bisa dipungkiri mengakar dari minimnya informasi. Sebabnya, penyebaran informasi mutlak diperlukan," tegasnya.

Keterkaitan itu diperkuat lagi dengan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 yang menyebutkan bahwa penyakit kronis tidak lagi menjadi milik masyarakat kota dan tergolong kaya tapi juga masyarakat desa dan tergolong miskin.

Media Internet

Permasalahan minimnya informasi sewajarnya tidak perlu terjadi. Mengingat, dunia informasi begitu terbentang luas. Mulai dari berbentuk cetak hingga maya.

Khusus informasi yang berasal dari dunia maya, memang perlu dicermati. Beribu-ribu informasi ada termasuk kesehatan tersedia tanpa berbatas. Masalahnya, tidak semua golongan masyarakat melek internet.

Namun, hal itu tidak menghalangi niat AstraZaneca nelurkan situs referensi akan informasi kesehatan. Sebagai langkah strategis, perusahaan farmasi tersebut menggandeng empat yayasan yang peduli terhadap penangan penyakit kronis.

Yayasan-yayasan yang terlibat antara lain, Yayasan Jantung Indonesia, Yayasan Asma Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia dan Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia.

Presiden Direktur PT. AstraZaneca, Rick Gouw menyatakan situs Azicare merupakan salah satu bentuk usaha pihaknya guna meningkatkan pelayanan kesehatan di tanah air. "Kami bangga dapat meluncurkan program Azicare di Indonesia. Selain melalui obat-obatan, kami berharap program ini bisa menjadi nilai tambah terhadap dukungan atas kesembuhan pasien," tukasnya.

Situs dengan alamat www.azicare.co.id dapat diakses oleh masyarakat umum, khususnya pasien guna mencaritahu informasi dan edukasi mengenai penyakit macam asma, kanker paru, kanker payudara, kolesterol, jantung dan informasi lainya.

Tak hanya mengandalkan media Internet, program ini juga memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan secara langsung kepada narasumber yang disediakan 4 yayasan dengan nomor telepon 0804-1-292273 atau 021-79178100.

Program ini, juga menyediakan kartu yang memiliki fasilitias Electronik Data Capture. Dengan fasilitas ini, pasien bisa dipantau secara langsung oleh Patient Support Center. Pantauan itu diperoleh dari diagnosa pertama oleh dokter, membeli obat di apotek dan memulai terapi pengobatannya.

Namun, untuk mendapatkan fasilitas tersebut, pasien harus mendaftarkan keanggotaan. Prosesnya dijamin oleh pihak AstraZaneca tidak berbelit. cr2/rin


Baca Selengkapnya..

Rabu, 16 September 2009

Kafein, antara Bahaya dan Manfaat

KOMPAS.com — Bila dikonsumsi berlebihan, kafein bisa menyebabkan masalah jantung. Namun, dengan takaran yang pas, kafein efektif meningkatkan kewaspadaan, bahkan menyehatkan.

Kafein merupakan senyawa alkaloid, utamanya terdapat dalam teh (1-4,8 persen), kopi (1-1,5 persen), dan biji kola (2,7-3,6 persen). Selain terkandung dalam bahan alami, kafein juga bisa dibuat secara semisintetis.

Meski aman dikonsumsi, kafein dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki, seperti insomnia, gelisah, pernapasan meningkat, tremor otot, dan diuresis (sering kencing). Kafein juga dapat menimbulkan ketagihan ringan. Orang yang biasa minum kopi akan menderita sakit kepala di pagi hari atau setelah 12 jam sejak mengonsumsi kopi.

Penelitian juga menunjukkan, orang yang terbiasa minum kopi lebih dari 5 cangkir sehari berisiko mengalami gangguan jantung. Konsumsi kafein selama hamil juga bisa menyebabkan bayi lahir abnormal.

Di lain pihak, manfaat kopi bagi kesehatan juga bukannya tidak ada. Studi terbaru yang dilaporkan dalam the American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi 2 cangkir minuman berkafein, termasuk kopi, akan mengurangi risiko serangan jantung hingga 31 persen. Kopi juga secara signifikan menurunkan risiko terbentuknya kanker kolon.

Menurut Profesor Peter Rogers dan Dr Lindsay St Claire dari Universitas Bristol, Inggris, efek negatif kafein lebih kuat pada laki-laki dibanding perempuan. Pada perempuan, kafein justru menurunkan stres, terutama pada pekerja kantoran. Kopi juga efektif meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan bersosialisasi di kantor.

Untuk mendapatkan manfaat positif dari kopi, para ahli menyarankan konsumsi kopi organik serta kopi Arabica dari Jawa. Setiap 8 ons kopi Arabica diketahui mengandung kadar protein yang lebih tinggi dibanding kopi biasa serta memiliki kadar kafein yang lebih rendah. Kopi organik ini juga mengandung zat antioksidan 40 persen lebih tinggi dibanding kopi jenis lain.
Baca Selengkapnya..

Waspadai Shower Penebar Bakteri

Republika Newsroom - COLORADO--Bagi Anda yang sering menggunakan shower atau pancuran setiap mandi patut waspada. Pasalnya, penelitian terbaru menyebutkan bila Anda mandi menggunakannya saat sistem imunitas tubuh sedang tidak bagus dikhawatirkan menjadi sumber bakteri masuk menuju tubuh.

Penelitian juga mencatat beberapa jenis kuman berpotensi penyebab penyakit paru serta menyebabkan masa sakit menjadi 100 hari lebih ketimbang di air sebelum menuju pucuk pancuran.

"Bakteri yang keluar dari mulut shower dan dihisap oleh orang yang sedang mandi," tukas Leah M Feazel, Ketua Tim Peneliti asal Departemen Molekuler, Sel dan Perkembangan Biologi, Universitas Colorado, As, seperti yang dikutip dari Healthday, Selasa (15/9) waktu setempat.

Akan tetapi, Feazel mengggarisbawahi, hasil penelitian menunjuk pada individu dengan sistem imunitas lemah saja. Sedangkan, individu dengan sistem imunitas yang normal tidak perlu khawatir.

Meski sebagian besar pakar kesehatan menyatakan tidaklah benar bila pucuk pancuran merupakan tempat bersahabat terbaik bagi bakteri dan kuman ketimbang tempat lainnya, Feazel dan Koleganya memutuskan untuk fokus pada penelitian pucuk pancuran dengan asumsi tempat ideal bagi mahluk mikroorganis untuk berkembang.

"Karakternya yang basah, lembab, terlindungi dari gangguan serta mudahnya bakteri mendapatkan makanan melalui letupan air. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah jarang sekali individu yang membersihkan pucuk shower mereka," tukasnya.

Para peneliti lantas menganalisis kuman yang ditemukan dalam 45 pucuk shower dari 9 kota di Amerika Serikat. Mereka menemukan variasi bakteri dari setiap pucuk Shower. Kebanyakan dari jenisnya tidak membuat sakit masyarakat. Tetapi mereka juga menemukan jenis bakteri macam mycobacteria yang diyakini menyebabkan penyakit paru.

"Jika ada individu yang merasa khawatir terkena penyakit paru usai mandi dengan shower, ada beberapa opsi pilihan. Ada baiknya dia mandi tanpa menggunakan shower, karena itu merupakan kemungkinan terbaik menghindari resiko," tukasnya.

Disebutkan Feazel, volume air saat menggunakan mandi biasa lebih besar ketimbang volume air yang dikeluarkan pada pancuran. Sebabnya, bakteri tidak akan masuk ketubuh manusia saat mandi biasa.

Selain itu, ganti pucuk pancuran yang terbuat dari plastik dengan pucuk shower yang terbuat dari bahan metal. Alternatif lainya, Feazel menyarankan agar menganti pucuk pancuran secara berkala. "Membersihkan bagian dalam pucuk shower memang sulit tapi justru efektif membersihkan bakteri," katanya.

Sementara itu,George A. O'Toole, Professor dari Departmen Mikrobiologi dan Imunologi di Dartmouth Medical School mengatakan bahwa bakteri bisa bersembunyi dimana saja. Dia membayangkan bila individu berada dalam dapur, kamar mandi dan tempat lainnya. Disitulah, sumber penyakit mungkin bisa ditemukan.

"Individu dengan sistem imunitas baik tidak perlu khawatir soal ini. Sementara, individu dengan sistem imunitas buruk patut waspada. Tapi, mereka tidak perlu khawatir setiap orang bisa melawannya," tegasnya.

Individu yang terinfeksi HIV, pasien kanker, pasien yang sedang menjalani kemaouterapi serta pasien penerima transplantasi, kata George, berpotensi mudah terinfeksi bakteri. Sebab itu, harus lebih waspada.

Meski penelitian ini terbilang unik, beberapa kalangan berpendapat tidak mungkin bakteri yang berasal dari air bisa dihisap manusia. terkecuali, bakteri yang berasal dari penyejuk udara. cr2/rin


Baca Selengkapnya..

Senin, 14 September 2009

RUU Kesehatan Disahkan, Rumah Sakit Tak Boleh Tolak Pasien

Jakarta, DPR akhirnya mengesahkan UU Kesehatan setelah terkatung-katung selama dua periode sejak tahun 2000. Dalam UU itu rumah sakit dilarang menolak pasiennya dengan alasan tidak ada biaya.

Pengesahan UU Kesehatan cukup cepat tanpa ada interupsi dan penolakan dari fraksi sehingga tidak ada pandangan fraksi. Dua fraksi yang semula menolak yakni Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) ikut menyetujui.

Ketua DPR Agung Laksono langsung mengetok palu mengesahkan UU Kesehatan dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/9/2009).

Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning dari PDIP mengaku bersyukur RUU Kesehatan disahkan karena sudah sangat panjang pembahasannya selama dua periode.

Ribka mengatakan hal paling krusial dalam UU Kesehatan ini adalah perlindungan pasien dan mengatur pelayanan maksimal pada pasien. Rumah Sakit tidak boleh menolak pasien dengan alasan apapun.

"Karena dalam pandangan UU ini setiap orang yang datang ke rumah sakit adalah orang yang sakit yang harus dilayani kebutuhan medisnya bukan dilihat dari masalah dana," kata Ribka.

Rumah Sakit juga tidak diperbolehkan mengkomersialisasi segala hal kecuali untuk kepentingan donor.

Dalam UU ini juga akan ada pembentukan badan pengawas rumah sakit independen yang anggotanya dari kalangan masyarakat, dokter, agamawan, yang pembentukannya sepengetahuan DPR. Dengan adanya badan pengawas ini, pengaduan masyarakat mengenai keluhan terhadap layanan rumah sakit diharapkan dapat diserap. Badan-badan inilah yang akan melaporkan pelanggaran rumah sakit terkait UU Kesehatan.

"Misalnya rumah sakit tidak boleh menolak pasien, tidak boleh melakukan komersialisasi aset, mengaku-ngaku kamar III nya kosong jadi pasien harus memilih kamar 1. Apabila pasien meninggal gara-gara ulah rumah sakit nakal minimal izin rumah sakit bisa dicabut. Pidana maksimal apabila sampai ada kematian akibat kelalaian dengan denda Rp 1 miliar dan 10 tahun penjara untuk masing-masing yang terlibat membahayakan pasien," tutur Ribka.

Sementara untuk masalah aborsi, kesehatan reproduksi dan susu formula yang semula mendapat kritikan tajam dinilai Ribka sudah tepat porsinya.

"Aborsi tetap dilarang tapi ada pengecualian misalnya ada rekam medis berbahaya atau perkosaan," katanya.

Namun pada intinya, lanjut Ribka, aborsi tidak boleh, walaupun akan dilakukan aborsi tetap harus melalui badan konseling yang akan mengecek boleh tidaknya aborsi serta melihat rekam medis seperti apa kesehatannya sebelumnya.

Dalam UU ini kata Ribka, tidak dibahas lagi masalah susu formula tapi keharusan menggunakan ASI di rumah sakit untuk bayi di bawah 6 bulan.

"Selama 6 bulan rumah sakit wajib memberikan informasi dan memastikan bayi yang baru lahir mengonsumsi ASI baru setelah 6 bulan baru boleh mendapat susu formula untuk tambahan gizinya," ujar Ribka.

Ribka menilai UU Kesehatan ini adalah yang paling reformis. "Saya hingga hari ini masih ditentang sama dokter-dokter karena mereka merasa rugi, padahal saya dokter juga," katanya.

Elvan Dany Sutrisno - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Air Kelapa, Isotonik Alami

KOMPAS.com - Selama bulan puasa, air kelapa merupakan minuman penyegar yang paling banyak dicari untuk berbuka puasa. Selain menyegarkan, ternyata air kelapa merupakan minuman isotonik alami.

Menurut Badan Pertanian Dunia (FAO), air kelapa muda bisa digunakan sebagai minuman penambah energi alami. Hal ini karena air kelapa kaya akan potasium (kalium), gula, dan protein. Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna, sehingga mirip dengan cairan tubuh manusia.

Berbeda dengan minuman isotonik dalam kemasan yang berbahaya bila dikonsumsi sembarangan, air kelapa relatif aman untuk dikonsumsi.

Karena itu, jika Anda banyak melakukan kegiatan yang menguras keringat, minumlah air kelapa muda secukupnya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Namun, perlu diketahui bahwa sekali dibuka dan dikeluarkan dari tempurungnya, air kelapa mudah sekali mengalami perubahan cita rasa dan penurunan nilai gizi.

Agar khasiat dari air kelapa tak hilang, lebih baik minum air kelapa segar yang baru dibuka dari tempurung. Minumlah tanpa campuran apa pun, seperti sirop. Tambahkan saja es batu dan sedikit gula agar kesegarannya semakin terasa.

Baca Selengkapnya..

Kamis, 10 September 2009

Cegah Infeksi dengan Vaksinasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Imunisasi tidak hanya penting untuk mencegah infeksi bagi bayi atau anak-anak. Pemberian vaksin itu juga terbukti efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan bakteri atau virus ke anak-anak lain dan orang dewasa di lingkungan sekitar sehingga wabah penyakit berat yang mematikan bisa dihindari.

Demikian disampaikan Ketua Satuan Tugas Imunisasi Prof Sri Rezeki S Hadinegoro, dalam seminar yang diprakarsai Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (3/8) di aula FKUI, Jakarta.

Apabila seorang anak tidak diimunisasi, maka anak itu tidak mempunyai kekebalan terhadap mikroorganisme ganas yang dapat menyebabkan penyakit. Akibatnya, anak itu berisiko untuk meninggal atau cacat sebelum mencapai usia dewasa. Anak yang sakit akan menularkan penyakit ke anak atau orang dewasa di sekitarnya sehingga penyakit menular itu tetap berada di lingkungan masyarakat yang akan jadi ancaman dunia.

Melihat hubungan antarnegara hingga antarbenua saat ini begitu dekat, dengan terciptanya teknologi modern di bidang transportasi, maka penularan antarnegara tidak dapat dihindarkan. Hal itu dikatakan Sri Rezeki. Untuk meningkatkan keinginan orangtua memberikan imunisasi kepada anaknya, hal itu tidak terlepas dari bagaimana memberi sosialisasi tentang imunisasi kepada masyarakat, tersedianya sarana pelayanan imunisasi yang baik dan ramah, dan cara pemberian imunisasi yang aman.

Di lain pihak, dampak negatif dari imunisasi dapat disebabkan reaksi dari zat-zat yang terkandung dalam vaksin. Ia mengatakan, di dalam vaksin terdapat mikroorganisme atau komponennya, zat pelarut, ajuvan, zat pengawet, dan zat untuk mencegah infeksi yang terdapat di dalam vaksin. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, diperlukan perhatian pada penyimpanan, cara pemberian, dosis vaksin, jadwal pemberian, dan pencatatan pelaporan kejadian ikutan pascaimunisasi.

Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956 dengan pemberian vaksin cacar. Kini, ada lima imunisasi yang wajib diberikan sesuai program imunisasi pemerintah, yaitu polio, BCG, hepatitis B, DPT, dan campak. Adapun jenis imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan kepada bayi dan balita meliputi MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, varisela, vaksin pneumokokus.

Menurut Sri Rezeki, imunisasi memberi manfaat secara individu (untuk anak yang diimunisasi), sosial (untuk anak yang tak diimunisasi), dan menunjang sistem kesehatan nasional. Imunisasi, kata dia, paling ampuh dalam mencegah penularan penyakit infeksi ganas antar-manusia.

"Bila anak mendapat vaksinasi, 80-95 persen akan terhindar dari infeksi berat dan ganas," ujarnya. Makin banyak bayi atau anak mendapat vaksinasi, maka kian berkurang penularan penyakit sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kekebalan individu ini akan memutus rantai penularan penyakit dari anak ke anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup bersamanya.

Hal ini akan menurunkan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit, mencegah kematian dan kecacatan yang jadi beban masyarakat seumur hidup. Sebagai contoh, anak yang menderita radang selaput otak karena infeksi kuman Haemophyllis influenzae tipe b (Hib), 35-50 persen dari mereka yang hidup akan cacat, berupa tuli, penurunan kecerdasan, dan epilepsi.

"Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh," kata dr Soedjatmiko, dokter spesialis anak dari FKUI-RSCM. Dalam tubuh ada 2 komponen kekebalan, yaitu Limfosit T sebagai kekebalan selular dan Limfosit B yang menghasilkan antibodi dan mengingat antigen vaksin. Bila terjadi infeksi, Limfosit T dan Limfosit B bekerja sama. Sel pengingat merangsang pembentukan antibodi yang mengikat bakteri/virus, Limfosit T aktif menyerang bakteri atau virus itu.

Laporan wartawan KOMPAS Evy Rachmawati

Baca Selengkapnya..

Malaria Baru 'Ancam Manusia'

Republika Newsroom - Satu penelitian baru menemukan bahwa satu jenis baru penyakit malaria berpotensi mengancam manusia. Sebelumnya parasit Plasmodium knowlesi diperkirakan hanya menjangkiti kera.Namun ternyata parasit itu menyebar secara luas pada manusia di malaysia, dan penyelidikan paling baru membenarkan bahwa parasit itu bisa menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan cepat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh satu tim internasional ini diterbitkan dalam jurnal Penyakit klinis menular. Meski jenis baru penyakit ini hanya menyebar di Asia Tenggara, para peneliti memperingatkan bahwa akibat sektor pariwisata ke wilayah ini kasus di negara barat akan segera muncul. Setiap tahun penyakit malaria menewaskan lebih juta lebih orang.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang masuk ke dalam aliran darah manusia oleh nyamuk yang terjangkit parasit itu.Dari empat parasit malaria yang sering menyebabkan penyakit itu pada manusia, P. falciparum yang lebih umum ditemukan di Afrika adalah yang paling ganas.

Parasit lain, P. malariae yang berkembang di wilayah sub tropis dunia, memiliki gejala yang biasanya tidak begitu membahayakan. P. knowlesi sebelumnya diduga hanya menjangkiti kera, khususnya makaka berekor panjang dan pendek yang ditemukan di hutan Asia Tenggara.

Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Univeritas Sarawak Malaysia menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar kasus penyakit akibat parasit jenis itu pada manusia.penelitian itu menemukan bahwa di bawah mikroskop P. knowlesi dengan mudah dikira P. malariae.

Berkembang biak dengan cepat

Akan tetapi tidak seperti parasit itu, P. knowlesi memiliki kemampuan berkembang biak di dalam darah setiap 24 jam - artinya berpotensi membahayakan.Salah satu peneliti tim itu, Profesor Balbir Singh, mengatakan dengan kemampuan itu berarti diagnosa dan pengobatan cepat sangat penting.

Para peneliti memeriksa 150 pasien malaria yang masuk rumah sakit Sarawak, Malaysia, antara bulan Juli 2006 dan Januari 2008.Mereka menemukan bahwa P. knowlesi menjadi penyebab dari dua pertiga kasus, dan menyebabkan spektrum penyakit yang luas.

Sebagian besar penyakit itu tidak menyebabkan komplikasi dan dengan mudah diatasi dengan obat seperti clhoroquine dan primaquine.Akan tetapi, satu daru sepuluh pasien akhirnya menderita komplikasi seperti kesulitan pernapasan dan ginjal dan dua pasien meninggal.

Meski tingkat kematiannya dibawah 2%, P. knowlesi menjadi sama mematikannya dengan P. falciparum malaria.Para peneliti itu menegaskan bahwa sangat sulit untuk mengukur akurasi tingkat kematian karena kecilnya jumlah kasus yang diteliti.

Jumlah platelet rendah

Seluruh pasien dengan P. knowlesi memiliki tingkat platelet darah yang rendah, jauh lebih kecil dibandingkan penderita penyakit malaria jenis lain.Akan tetapi, meski platelet darah penting untuk pengentalan darah, tidak ada pasien yang mengalami pendarahan luar biasa atau memiliki masalah dengan kekentalan darah.

Para peneliti yakin tingkat platelet darah yang rendah ini bisa digunakan sebagai jalan untuk mendiagnosa penyakit malaria P. knowlesi.Profesor Singh mengatakan: "Peningkatan sektor pariwisata ke Asia Tenggara bisa membuat jumlah kasus penyakit ini bertambah di masa depan, termasuk di negara-negara Barat.

"Petugas kesehatan yang memeriksa pasien yang baru datang dari satu wilayah yang diketahui atau kemungkinan memiliki kasus penyakit P. knowlesi harus mengetahui tingkat keseriusan penyakit malaria P. knowlesi."bbc/kpo


Baca Selengkapnya..

Tradisi Cium Pipi Rawan Tularkan Flu Babi

Guilvinec, Tradisi cium pipi di Prancis yang dikenal dengan nama La bise sudah begitu mendarahdaging. Meski tidak bisa melarang, pemerintah kota Guilvinec, di Prancis barat meminta warganya untuk menghindari La bise.

La bise adalah ciuman pipi untuk menyapa halo atau selamat tinggal. Pemerintah setempat khawatir tradisi cium pipi tersebut bisa menjadi ciuman kematian di tengah ancaman flu babi yang masih belum bisa dijinakkan.

Walau jumlah kematian akibat flu babi di Prancis sangat sedikit hanya 3 kasus, namun pemerintah cemas penularan flu babi akan semakin marak apalagi menjelang musim dingin nanti.

"Saya minta anak-anak untuk tidak ciuman lagi," kata walikota Guilvinec Helene Tanguy seperti dilansir dari aolnews, Kamis (10/9/2009).

Tanguy mengaku pencegahan flu babi dengan cara rajin mencuci tangan, menutup mulut ketika bersin tidak ada artinya jika tetap membiarkan anak-anak tetap berciuman La bise.

"Bisa jadi kami adalah kota pertama yang melakukannya, ini hanya upaya terbaru untuk kepentingan sanitasi. Tidak ada hukuman bagi mereka yang melakukan la bise," katanya.

Sementara pemerintah Prancis sendiri melalui telepon hotline mengingatkan agar warga menghindari kontak tubuh terlalu dekat termasuk berjabat tangan dan melakukan la bise atau membelai wajah orang yang sedang sakit.

"Ini cuma rekomendasi bukan kewajiban jadi orang-orang bebas melakukan apa yang mereka suka," kata seorang operator telepon hotline.

Selain Prancis negara lain seperti Lebanon dan Meksiko juga telah menghimbau warganya untuk menghindari kebiasaan cium pipi. Data WHO per 4 September 2009 menyebutkan virus H1N1 ini telah merenggut nyawa 2.837 orang di dunia sejak pertama kali kemunculannya di Meksiko dan AS. Selain itu juga lebih dari 250 ribu kasus di seluruh dunia terkonfirmasi virus ini.

Kebanyakan kasus flu babi yang berjangkit adalah kasus ringan sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.

Irna Gustia - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Selasa, 08 September 2009

6 Penyebab Kelelahan Yang Tidak Disangka-sangka

Jakarta, Malas bangun pagi, kerja bahkan malas bergerak pasti ada sebabnya. Mungkin Anda pikir itu semua karena stres, kurang tidur atau anemia? Tapi jangan salah, Anda mungkin terkejut dengan penyebab kelelahan lainnya berikut ini.

Memang benar, kurang tidur adalah faktor yang menyebabkan kelelahan dan mengantuk. Namun sebenarnya banyak faktor lainnya yang menyababkan tubuh Anda terasa begitu lelah, sering menguap dan merasa selalu ngantuk.

Dikutip dari Glamour, Selasa (8/9/2009), ada beberapa hal selain kurang tidur yang membuat Anda merasa lelah dan tidak bergairah beraktivitas.

1. Infeksi urin
Pada beberapa kasus, lelah merupakan tanda adanya infeksi air kencing atau istilahnya urinary tract infection (UTI). Jika Anda merasa agak sakit dan perih sewaktu kencing, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti tes UTI.

2. Pengaruh diet
Ketika Anda tidak cukup mengonsumsi makanan, Anda akan mudah lelah. Asupan kalori dari makanan adalah energi untuk tubuh. Jadi jangan sepelekan makanan mentang-mentang Anda sedang diet, karena bisa-bisa Anda jatuh pingsan.

3. Alergi makanan
Sebagian dokter percaya bahwa kelelahan adalah tanda adanya alergi makanan tertentu yang belum diketahui dan tersembunyi. Perhatikan dan ingat-ingat selalu apa yang Anda makan sebelumnya ketika alergi datang menyerang.

4. Kelebihan kafein
Biasanya seseorang akan minum kopi atau minuman berkafein lainnya untuk tetap terjaga dan stamina tetap on. Namun para peneliti menyebutkan bahwa kafein justru memicu kelelahan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih.

Semakin banyak kafein, semakin berat kerja organ dalam tubuh untuk membuat organ lainnya tetap aktif, yang hasilnya akan menyebabkan kelelahan organ dan mempengaruhi aktivitas tubuh.

5. Masalah tiroid
Kelelahan juga merupakan tanda adanya gangguan tiroid yang disebut hypothyroidism. Kabar baiknya, gangguan ini bisa diobati dengan mengonsumsi pil tiroid. Para ahli menganjurkan agar tiap orang, terutama wanita untuk mengecek level kelenjar tiroidnya setiap beberapa tahun.

6. Dengkuran pasangan
Memiliki pasangan yang punya kebiasaan mendengkur juga merupakan satu penyebab kelelahan bahkan insomnia. Konsultasikanlah dengan dokter untuk mengatasinya.

Nurul Ulfah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Pelihara Binatang Jangan Asal

Jakarta, Bagi yang suka memelihara binatang atau memiliki usaha peternakan, sebaiknya cari tahu bagaimana merawat binatang dengan benar. Jangan asal memelihara binatang agar si pemilik tidak terkena zoonosis.

Zoonosis adalah penyakit infeksi yang terjadi secara alami dan ditularkan oleh binatang ke manusia, tapi tidak menutup kemungkinan dari manusia ke binatang. Zoonosis dibagi menjadi dua yaitu antropozoonosis infeksi dari hewan ke manusia dan zooantroponosis infeksi dari manusia ke hewan.

"Jadi kalau habis beli binatang peliharaan, mampirlah dulu ke toko buku untuk membeli buku cara merawat hewan yang benar," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) depkes, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K) dalam acara sarasehan bersama perwakilan ormas keagamaan di Gedung Depkes, Jakarta, Senin (7/9/2009).

Dr. Tjandra menambahkan banyak penyakit yang disebabkan oleh binatang dan bisa berbahaya seperti rabies dari binatang anjing, flu burung dari binatang unggas, pes dari binatang tikus, toksoplasma dari binatang yang berbulu seperti anjing atau kucing dan penyakit lainnya.

Zoonosis bisa dihindari dengan mengetahui cara merawat binatang peliharaan tersebut dengan benar dan tepat, serta menjaga kebersihan dari binatang yang ingin dipelihara termasuk kebersihan kandangnya.

"Untuk menghindarinya bisa dilakukan dengan cara kelola binatang tersebut dengan baik, cari tahu penyakit apa yang bisa ditimbulkan oleh binatang tersebut dan tahu bagaimana cara merawat yang benar," ujar Dr. Tjandra.

Penyakit zoonosis kurang lebih ada 150 jenis di dunia, tapi untuk di Indonesia ada sekitar 50 jenis. Untuk penyakit tertentu biasanya akan berkembang saat musim hujan atau setelah adanya banjir biasanya disebut juga dengan penyakit musiman, seperti penyakit pes, leptospirosis dan penyakit lainnya.

Jadi, bagi yang ingin meemlihara binatang jangan hanya senang memelihara untuk diajak bermain saja. Tapi juga harus tahu bagaimana cara merawat yang benar, sehingga terbebas dari penyakit yang mungkin bisa ditimbulkan oleh binatang itu sendiri.

Vera Farah Bararah - detikHealth
Baca Selengkapnya..

Apakah Balita Perlu Susu Formula Lanjutan?

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberian air susu ibu (ASI) selama dua tahun merupakan pondasi terbaik untuk kesehatan bayi. Enzim-enzim yang terdapat dalam air susu ibu (ASI) sangat dibutuhkan bayi, khususnya dalam dua tahun pertama perkembangannya.

Namun, setelah si kecil berusia di atas dua tahun, susu apa yang harus diberikan setelah ASI? Saat ini makin banyak pilihan produk dan merek susu formula lanjutan untuk bayi berusia di atas satu tahun. Meski begitu, sebaiknya orangtua harus ekstra hati-hati saat hendak memutuskan memilih susu formula lanjutan.

Menurut dr Asti Purborini, Sp A, dari Perkumpulan Perinatologi Indonesia Pusat, orangtua sebaiknya meneliti faktor keamanan pangan dari produk susu. "Sebaiknya pilih produk aman, misalnya yang tidak mengandung bahan pengawet. Karena itu, kalau untuk susu, pilihannya adalah susu segar atau susu UHT (ultra high temperature) dan pasteurisasi," katanya. Selain bebas pengawet, produk susu segar juga lebih murah.

Belajar dari kasus pencemaran susu, baik oleh bakteri enterobacter sakazaki maupun melamin, penting dipahami oleh para orangtua bahwa susu formula bayi bukanlah produk yang 100 persen steril. Karena itu, dalam penggunaan dan penyimpanannya diperlukan perhatian khusus.

Untuk anak berusia dua tahun, pemenuhan gizi anak sebenarnya bisa dioptimalkan lewat pemberian makanan seimbang. "Berikan anak makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, dan mineral," kata Ida Ruslita Amir, SKM, M Kes, dari Persatuan Gizi Indonesia saat ditemui di acara peluncuran Silaturahmi Ramadhan yang diadakan oleh Frisian Flag, beberapa waktu lalu.

"Dalam piramida makanan yang dikeluarkan oleh WHO, susu adalah penyempurna. Jumlah yang dibutuhkan pun lebih kecil dibanding sayuran atau karbohidrat," papar Rini saat dihubungi Kompas.com. Karena itu, menurut Rini, orangtua tak perlu khawatir bila anak tak mau minum susu selama kebutuhan nutrisinya sudah terpenuhi dari makanan.

"Ibu-ibu zaman sekarang lebih panik bila anaknya tak mau minum susu, tapi tenang-tenang saja kalau anaknya susah makan sayur," kata Rini. Mengenai pemberian makanan kepada anak, Rini menyarankan agar para ibu membuat makanan sendiri. Selain lebih sehat, bergizi, dan higienis, tentu saja harganya lebih murah ketimbang membeli makanan instan buatan pabrik.

Baca Selengkapnya..

Awas Bahan Berbahaya dalam Parsel Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Idul Fitri, bisnis parsel menjadi tren tahunan. Parsel yang biasanya berisi berbagai produk makanan olahan itu kerap dicurigai masa kedaluarsanya menjelang atau bahkan sudah lewat.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib, selama melakukan pengawasan parsel Idul Fitri, pihaknya telah menemukan beberapa produk makanan olahan dalam parcel mengandung bahan berbahaya.

Bahan-bahan tersebut di antaranya alkohol, formalin, borax, rhodamin B dan methanyl yellow yang adalah pewarna kain yang dipakai untuk makanan.

"Kalau ada makanan dengan warna ngejreng biasanya memakai pewarna pakaian. Bahaya, bisa menyebabkan kanker," kata Husniah sesaat setelah melepas 8 unit mobil laboratorium keliling di Gedung BPOM Jakarta, Senin (7/9).

Husniah menambahkan, sejak bulan puasa pihaknya sudah turun mengawasi produk parcel yang berada di pasaran. Dengan peluncuran 8 armada laboratorium keliling, upaya pengawasan BPOM terhadap produk-produk ini diharapkan lebih mantap.

Sampai saat ini. lanjut Husniah, belum ada makanan olahan seperti kue dan biskuit yang mengandung unsur babi. "Walaupun pada tahun-tahun sebelumnya selalu ada saja kasus seperti ini," tutur Husniah.

Kemudian, pelanggaran lain yang juga perlu dicermati adalah produk yang tidak memiliki ijin edar. Sejauh ini BPOM sudah mengamankan 195 truk produk impor tanpa ijin yang beredar di Jakarta dan Bandung yang siap dimusnahkan.

"Pelakunya diancam penjara 7 tahun dan denda Rp. 140 juta," demikian Husniah.

Baca Selengkapnya..

Senin, 07 September 2009

Lambung Mengecil Saat Berpuasa

Jakarta, Sistem pencernaan ternyata beradaptasi selama seseorang berpuasa. Berkurangnya asupan makanan ke dalam tubuh menyebabkan lambung mengalami perubahan morfologis menjadi kecil.

Lambung manusia ternyata bersifat elastis. Bentuknya akan mengikuti komposisi dan jumlah makanan yang masuk ke dalamnya. Selama berpuasa, makanan lebih sedikit masuk ke dalam lambung, dan hal itu ternyata mempengaruhi ukuran dan morfologis lambung.

"Setelah beberapa lama menjalani puasa, lambung akan mengecil dan enzim-enzim pencernaan berkurang. Itu sebabnya pada saat buka puasa dan makan banyak, perut akan terasa sesak dan berat. Itu karena enzim-enzim pencerna karbohidrat, protein, lemak dan lainnya memang berkurang dan tidak berada dalam jumlah yang cukup banyak untuk mencernanya," ujar dr. Angela C. Ardhianie N dari Healthy Choice Detox Center & Medical Store, Senin (7/9/2009).

Akibat berkurangnya enzim pencernaan membuat lambung akan bekerja lebih keras dan mengeluarkan asam lebih banyak. "Saat makanan masuk dalam jumlah yang banyak, lambung akan shock dan membutuhkan asam lambung yang lebih banyak, sedangkan pencernaan tidak punya itu, jadi kerjanya akan lebih keras dan risiko sakit perut pun lebih tinggi, " ujar Angela.

Oleh karena itulah, mengapa ketika berbuka dianjurkan makan secara bertahap, tidak langsung makan berat. Mulai dari air putih beberapa teguk, sedikit makanan manis, jus buah, dan selang minimal setengah atau 1 jam baru makan besar.

"Kalau bisa minum jus buah diperbanyak, buat 5 sampai 9 kali sajian kecil ketika berbuka, seling-seling saja dari mulai berbuka hingga mau sahur," jelas Angela.

Mengecilnya lambung setelah puasa ternyata ada baiknya untuk mengatur pola makan dan mengurangi nafsu makan seseorang, terutama mereka yang ingin kurus. Meski tidak selalu berkaitan secara langsung antara lambung yang mengecil dengan nafsu makan, namun secara logika dengan lambung yang kecil, perut akan terasa sudah kenyang meski baru makan dalam porsi kecil.

Namun dr. Angela mengatakan pengecilan lambung hanya terjadi sangat sedikit sekali, jadi tidak perlu khawatir akan merubah bentuk utuhnya. "Mengecilnya lambung bukan berarti secara anatomi berubah drastis, tapi ukurannya saja yang sedikit mengecil karena terbiasa mengonsumsi sedikit makanan," tutur Angela.

Ketika berpuasa, tubuh pun tanpa disadari melepaskan toksin melalui berbagai cara yang berbeda-beda pada tiap orang. "Ada yang pusing, bau badan, bau mulut, kulit kering, lebih sensitif, jerawat keluar, rambut rontok, eksim menjadi lebih atau asma kumat. Itu semua adalah proses pengeluaran racun dari tubuh, jadi jangan heran kalau gejala-gejala tersebut terjadi pada saat berpuasa," jelas Angela.

Untuk menjaga lambung tetap bekerja normal dan dan tidak memproduksi asam berlebih yang dapat merusak lambung, Angela pun menganjurkan untuk sering-sering minum jus lemon. "Buah lemon memang terasa asam, tapi diantara semua jenis buah, derajat pH-nya termasuk cukup tinggi yaitu 7,5 yang artinya ia bersifat basa," ujar Angela.

Ketika lemon yang bersifat basa bertemu dengan asam yang berasal dari lambung, maka akan terjadi keseimbangan pH, dan hal itu mencegah lambung dari keadaan terluka akibat asam yang terus diproduksi ketika berpuasa.

"Minum jus lemon paling baik dilakukan ketika perut kosong untuk mempermudah penyerapannya. Jadi ketika sahur sebaiknya minum jus lemon untuk menetralkan asam yang terus diproduksi lambung ketika perut dalam keadaan kosong karena berpuasa," tambah Angela.

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Hati-hati Minuman Serat Instan

KOMPAS.com - Televisi memang memberi pengaruh besar terhadap pola makan dan gaya hidup seseorang. Misalnya, untuk mengatasi kesulitan buang air besar (BAB), orang dianjurkan untuk mengonsumsi minuman berserat instan. Padahal, kebutuhan akan serat seharusnya dapat dipenuhi dari makanan yang kita konsumsi, seperti sayur dan buah-buahan.

Bila dikonsumsi secara sembarangan, minuman berserat semacam ini justru bisa menimbulkan kesulitan BAB.

Berdasarkan pengalamannya berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo, dr Endang Darmo Utomo, MS, SpGK, clinical nutritionist, beberapa kali menemukan kasus sulit BAB pada anak yang diakibatkan mengonsumsi minuman berserat instan. Umumnya karena awalnya anak-anak melihat apa yang dikonsumsi oleh orangtuanya, lalu ingin ikut mencoba.

"Anak-anak tak tahu ibunya minum apa. Yang dia tahu ibunya minum semacam sirup, sehingga dia jadi ikut-ikutan mencoba!" Endang mengungkapkan awal kesalahan ini terjadi.

Padahal, sifat dari serat pada dasarnya menyerap air dari sekelilingnya. Jika intake cairannya cukup, tak akan jadi masalah. Serat instan tadi akan berubah menjadi jeli dan meregang dalam usus bagian bawah, sehingga timbul rangsangan untuk BAB.

Sayangnya, tak demikian pada anak-anak. Mereka kerap kali tak terlalu suka minum terlalu banyak. Akibatnya serat tadi mengambil cairan dari mukosa usus, sehingga mengakibatkan macet di pencernaan.

Perlu Anda ingat, anak mudah mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya. Karena itu, kita pun harus bijak mengonsumsi makanan atau minuman apa pun, supaya anak-anak yang tidak mengetahui efek samping dari makanan-minuman tersebut tidak terkena getahnya.

Baca Selengkapnya..

Jumat, 04 September 2009

Pendapat Pakar dan Ahli Gizi Tak Terpadu

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prasasto Satwiko, profesor, Koordinator Bidang Teknologi Pusat Studi Energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), yang juga guru besar Fakultas Teknik Arsitektur UAJY, kecewa dengan pendapat-pendapat pakar yang sangat jarang berpikir holistik atau terpadu kala menyoroti masalah pangan dan gizi.

"Bukan berarti hanya karena saya vegetarian maka saya menyimpulkan itu. Saya menjadi vegetarian karena saya tahu bahwa masalah pangan dan gizi tak bisa dipandang hanya dari satu dimensi , satu sisi. Ada banyak fakta perlu dilihat dan diresapi secara legowo oleh pakar-pakar itu. Misalnya, sudah banyak laporan dikeluarkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tentang dampak daging dan pelurusan tentang gizi. Apakah laporan-laporan itu sudah mereka baca, atau belum?" kata Prasasto, Rabu malam.

Prasasto tak menyebut siapa pakar yang dimaksud, namun ia mengaku rutin memberi komentar di koran atau situs.

"Boleh kan profesor mengkritik pendapat profesor? Begini maksudnya, saya amati, para ahli pangan banyak yang masih memakai cara pikir kuno, bahwa yang namanya makanan bergizi selalu daging. Itu salah. Sayuran dan buah lah yang lebih komplet kandungan nutrisi dan zat yang diperlukan tubuh. Silahkan membuktikan," katanya.

Apalagi, sebagai ahli nutrisi, lanjut Prasasto, mereka mestinya bisa lebih kreatif mencari cara agar produk nabati semakin lengkap nutrisinya. Jika mereka hanya memikirkan daging dan menggenjot produksinya atau membahas hal tanpa mencatumkan bahwa daging berkontribusi pada kerusakan lingkungan, mereka masih memandang masalah pangan dan gizi dari satu sisi.

Jika pakar pangan dan ahli gizi berpikir bahwa mengatasi gizi tidak peduli bagaimana gizi itu diadakan, itu hal fatal. Akibatnya, mereka hanya berpikir memenuhi protein hewani, tanpa berpikir bahwa justru penekanan pada protein hewani menyebabkan ketimpangan pemerataan protein.

Ini sudah banyak disuarakan oleh PBB. Sepertinya, para ahli nutrisi banyak yang tidak membaca laporan PBB tentang kerusakan lingkungan akibat industri daging, ujarnya.

Selain itu, iklan di TV yang menyesatkan, dibiarkan begitu saja. "Seperti iklan bahwa sosis itu bikin tinggi badan. Itu, luar biasa menyesatkan. Iklan itu sudah dikritik belum?" kata Prasasto.

Jika semua orang dan pakar hanya memikirkan daging-dan melupakan dampaknya, kata Prasasto, maka analoginya menjadi mirip dengan rokok.

Pemerintah tidak dapat berbuat banyak melarang rokok karena takut petani tembakau sengsara. Kalau industri daging ditekan, pemerintah takut kalau peternak sengsara. Ini logika yang fatal. Sebab, rokok lantas dibiarkan walau kerugian akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok amat banyak. "Daging pun justru digalakkan, tanpa peduli kerusakan lingkungan dan pertambahan penyakit," ucap Prasasto.

Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya

Baca Selengkapnya..

Kamis, 03 September 2009

Aroma Rumput Ampuh Redakan Stres

AROMA parfum diciptakan dengan cita rasa sekaligus pertimbangan untuk memberikan efek tertentu. Namun pernahkah Anda mencium aroma rumput yang baru dipotong atau menghirup aroma tumbuhan saat berjalan di daerah pegunungan dan sesaat kemudian merasa nyaman? Menurut para peneliti dari University of Queensland, Brisbane, Australia, potongan rumput melepaskan zat kimia yang membuat Anda merasa gembira dan rilek. Lebih jauh, zat kimia ini mampu mencegah penurunan kemampuan mental di usia tua.

Setelah 7 tahun melakukan penelitian, para ilmuwan dari Australia ini menemukan kalau aroma rumput tersebut bekerja langsung pada otak, khususnya area yang berkaitan dengan emosi dan memori (yang dikenal dengan nama amygdala dan hippocampus). Kedua area ini, menurut peneliti Dr Nick Lavidis, betanggung jawab dalam respon pertahanan dan sistem endokrin, yang mengontrol pelepasan hormon stres seperti corticosteroid.

Stres, lanjut Lavidis,dikategorikan menjadi dua. Stres pertama terjadi saat Anda akan melakukan sesuatu atau saat Anda tahu harus berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Stres akut jenis ini, menurut Lavidis, bisa dikatakan bentuk stres yang baik. Sedang stres yang kedua merupakan stres kronis yang bisa memicu peningkatan tekanan darah, sifat pelupa dan memperlemah sistem kekebalan.

" Stres kronis ini terbukti merusak hippocampus dengan cara mengurangi jumlah hubungan antara sel-sel yang berkomunikasi, sehingga memicu hilang ingatan," terang Lavidis, seperti dikutip situs dailymail. Dan, salah satu cara memperbaikinya, menurut Lavidis, adalah dengan menghirup zat kimia dari rumput segar atau pepohonan yang rimbun.

Bagimana jika tinggal di area dengan lapangan rumput terbatas? Lavidis dan teman-temannya telah mengembangkan parfum yang beraroma sama dengan rumput yang baru dipotong. Parfum yang diberi nama SerenaScent yang diproduksi oleh NeuroAroma Laboratories ini merupakan hasil kombinasi dari 3 zat kimia yang dilepaskan saat daun hijau dipotong. Dalam percobaan yang dilakukan pada hewan, terang Lavidis, aroma ini efektif memperbaiki kerusakan pada hippocampus.

Parfum beraroma rumput segar atau aroam pohon saat berjalan di area dengan tumbuhan yang rimbun ini, menurut Lavidis, akan mulai diproduksi bulan depan dan akan dipasarkan dengan harga sekitar 4 euro. (OL-08)

Penulis : Ikarowina Tarigan

Baca Selengkapnya..

Ponsel Terbukti Picu Tumor Otak

Jakarta, Isu bahaya ponsel bagi otak memang pernah ramai dibicarakan, namun belum ada studi yang membuktikannya kala itu. Kini, para peneliti di Inggris dan Amerika membenarkan hal tersebut. Handphone adalah satu dari penyebab tumor otak.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam beberapa jurnal di Amerika dan Inggris tersebut, diungkapkan bahaya telepon genggam memang terbukti berbahaya untuk otak, terutama anak-anak.

Sebanyak 13 negara telah mendapatkan laporan studi tersebut. Studi yang dipelopori dan didanai oleh Telecom itu sudah berjalan selama bertahun-tahun sejak dimulainya tahun 1999. Tujuannya adalah untuk membuktikan adakah pengaruhnya antara ponsel dan tumor otak.

Dalam laporan Powerwatch and the Radiation Research Trust di Inggris dan EMR Policy Institute di Amerika itu, para peneliti mengatakan bahwa gelombang radiasi yang terpancar dari ponsel memang jadi faktor pemicu tumor otak, terutama anak-anak dan orang dewasa yang rentan terkena penyakit.

"Penelitian tentang pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan manusia adalah studi terlama dan terbesar yang pernah saya jalani yang melibatkan 4 miliar partisipan," ujar Lloyd Morgan, pimpinan studi yang juga anggota Bioelectromagnetics Society, seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu (2/9/2009).

Lamanya studi itu dikarenakan tumor tidak tumbuh dalam waktu singkat, butuh waktu bertahun-tahun hingga seseorang terbukti memiliki tumor.

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa telepon genggam memang faktor penyebab tumor otak. "Masyarakat dan publik harus tahu hal ini. Bahkan tidak hanya tumor otak, kanker mata, kelenjar ludah, kanker testis dan leukimia pun menjadi ancaman selanjutnya dari ponsel," ujar Morgan.

Para ilmuwan dari berbagai universitas dan institusi kesehatan yang berkumpul dalam seminar "Cellphones and Brain Tumors: 15 Reasons for Concern" pun akhirnya setuju bahwa ponsel memang terbukti memicu tumor otak dan sebaiknya seseorang mengurangi intensitas yang berhubungan dengan ponsel, tidak berlama-lama menelepon dan menjauhkannya ketika sedang tidur.

Namun saat ini, di zaman serba teknologi dan cepat ini, ponsel sudah menjadi barang wajib yang harus dimiliki setiap orang, bahkan anak-anak sekalipun. Mungkinkah menjauhkan ponsel dari kehidupan sehari-hari?

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Menkes: Orang Indonesia Pendek-Pendek Karena Jarang Minum Susu

Jakarta, Jika dibandingkan negara-negara Eropa, masyarakat Indonesia memang lebih pendek dan kecil-kecil. Selain karena faktor ras, kebiasaan minum susu yang jarang adalah pemicu mengapa generasi Indonesia pendek-pendek.

Konsumsi susu memang menjadi masalah bagi sebagian rakyat Indonesia. Mereka lebih memilih membeli kebutuhan pokok sehari-hari atau rokok ketimbang membeli susu untuk anaknya.

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari pun khawatir jika anak-anak kurang menonsumsi susu, generasi Indonesia akan mengalami stunting (bertubuh pendek) dan tidak dapat bersaing dengan negara-negara maju.

"Kalau diperhatikan, orang Indonesia banyak yang pendek-pendek, maksudnya nggak cocok dengan usianya. Sekitar 38 persen masyarakat Indonesia masih stunting (bertubuh pendek)," ujar Menkes di sela-sela acara buka puasa bersama di kediamannya, Jakarta, Selasa malam (1/9/2009).

Seseorang yang stunting artinya dia mengalami malnutrisi yang kronis. "Secara logika, kalau badannya saja kurang gizi, apalagi otaknya. Tapi jangan dianggap juga kalau orang pendek bodoh-bodoh, banyak juga orang pendek tapi pintar," ucap Siti.

"Saya tuh pengennya 15 tahun mendatang, bangsa kita jadi bangsa yang berdaya saing, berotak cerdas, dan ototnya kuat. Dan itu semua harus dimulai sejak ibu hamil," ujarnya.

Untuk itu, Menkes pun selalu menyarankan agar anak diberi ASI sejak lahir dan membiasakan minum susu sampai usia sekolah. "Berikan ASI sejak lahir hingga 2 tahun dan susu tidak boleh lepas sampai usia sekolah. Kalau ini dijalankan, saya yakin kita akan punya generasi-generasi yang berdaya saing. Seperti Jepang yang saat ini sedang menggencarkan minum susu biar masyarakatnya tinggi-tinggi," jelasnya.

Namun Menkes menyayangkan produk-produk susu yang ada saat ini masih didominasi negara asing. "Sayangnya kita tidak punya pabrik susu, petani-petani susu kita ditolak dan menangislah mereka. Kalau kita sudah punya program minum susu, kita bisa menghidupi para petani susu itu. Saya pengen sekali menghidupkan pabrik susu domestik untuk anak-anak sehingga generasi-generasi kita bisa tinggi-tinggi dan bisa berdaya saing dengan negara maju lainnya," tutur Siti.

Nurul Ulfah - detikHealth

Baca Selengkapnya..

Rabu, 02 September 2009

Berikan ASI sampai Dua Tahun

KOMPAS.com - Gencarnya iklan susu formula lanjutan ditengarai melemahkan tekad para ibu untuk terus memberikan ASI. Padahal, ASI seharusnya diberikan sampai bayi berusia dua tahun.

Meski susu formula dibuat dengan komponen semirip mungkin dengan air susu ibu (ASI), ASI tetap tak tergantikan. "Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, ASI memenuhi 100 persen kebutuhan bayi," papar dr.Asti Praborini, Sp.A, dari Perkumpulan Perinatologi Indonesia Pusat.

Menurut Rini, komponen dalam ASI sangat spesifik, disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi. "ASI memberikan imunitasi bagi bayi karena di dalamnya sudah terkandung anti virus dan anti kanker. Bayi juga tidak mudah infeksi. Itu sebabnya angka kematian bayi yang mendapat ASI lebih rendah," katanya saat dihubungi Kompas.com.

Sementara itu untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, ASI masih memenuhi 70 persen kebutuhan bayi. "30 persennya di dapat dari makanan lain, tapi bukan susu formula," tegasnya. Hal ini karena pada usia 6 bulan bayi sudah diperkenalkan pada makanan padat, karena itu makanan bayi harus mengandung nutrisi dan gizi yang diperlukan.

Ditambahkan oleh Rini, susu sapi baru boleh diberikan saat bayi menginjak usia dua tahun. "Pada usia ini usus bayi sudah bagus dan sistem imunnya sudah kuat," katanya. Anak berusia dua tahun sebaiknya sudah dilatih kemandiriannya dengan cara tidak menyusu lagi.

Pemberian ASI sampai bayi berusia dua tahun ini sejalan dengan kode etik internasional dan anjuran badan kesehatan dunia (WHO). Pada tahun 1981 WHO dan Unicef mengatur pemasaran susu formula berupa Kode Pemasaran Pengganti ASI dan Indonesia hingga saat ini belum meratifikasi kode tersebut. "Iklan susu dan makanan bayi yang gencar menyesatkan ibu-ibu," kata Rini.

Baca Selengkapnya..

Temuan Kesehatan dan Ajaran Puasa

Quod me nutrit me destruit - Apa saja yang memberiku makan juga menghancurkanku.

(Tulisan tato di bawah pusar bintang film Angelina Jolie)

Ungkapan Latin di atas memang banyak pula digunakan sebagai slogan gerakan pro-anoreksia dan bulimia, yang dianut orang-orang yang punya kelainan kebiasaan makan. Anoreksia ditandai dengan tidak doyan makan sehingga badan pun sangat kurus. Bulimia adalah gejala makan dalam jumlah banyak dalam tempo singkat, tetapi lalu yang bersangkutan tidak ingin makanan yang ia makan membuatnya gemuk. Ia pun lalu membuang lagi makanan tersebut, bisa dengan memuntahkannya atau segera mengeluarkannya dengan obat pencahar (laksatif).

Namun, di luar konteks anoreksia dan bulimia, ungkapan tersebut bisa juga ditempatkan dalam konteks kesadaran bahwa makanan—jika tidak dikelola secara bijaksana—betul-betul akan menghancurkan seseorang.

Sekadar catatan, ada orang yang menafsirkan ungkapan Latin di atas dalam konteks lebih luas, dengan mengartikan ”makanan” sebagai serba hal yang terkait dengan kenikmatan duniawi. Namun, dalam kaitan ulasan kali ini, tafsir dibatasi seperti arti harfiahnya.

Laporan kesehatan

Dalam jurnal kedokteran modern, satu hal yang semakin banyak dilaporkan adalah kaitan erat antara kesehatan dan santapan. Satu hal yang ditekankan adalah bahwa semakin banyak makanan yang masuk ke tubuh, semakin besar potensi kehancuran yang akan dialami.

Kebutuhan ideal sebenarnya sudah sering dikemukakan, bahwa untuk mencapai keadaan kesehatan yang baik, dibutuhkan 19 vitamin, mineral, dan nutrien lain. Namun, problem yang dihadapi sekarang ini, seperti dicatat HealthSquare.com, bukan kekurangan, melainkan kelebihan. Bisa disebutkan: terlalu banyak lemak, terlalu banyak garam, terlalu banyak gula, dan lain-lain.

Sebagai akibatnya, satu ciri yang diamati luas adalah kegemukan, di mana berat badan 20 persen melebihi berat ideal. Dengan kegemukan ini pula meningkat risiko untuk terkena serangan jantung, diabetes, stroke, dan sejumlah jenis kanker. Untuk yang terakhir ini, menurut Perhimpunan Kanker Amerika, 50 persen kanker pada wanita dan 30 persen pada pria diduga terkait dengan kebiasaan makan.

Sebagai bangsa yang selama ini dicitrakan sebagai bangsa yang berlebih (affluent), Amerika dilanda kegemukan. Dari 67 juta penduduknya, satu dari empat orang menderita sakit jantung dan punya faktor risiko utama untuk sakit jantung, termasuk kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Solusi untuk problem di atas juga telah luas diketahui, yakni diet sehat berimbang. Namun, untuk ini pun sering kali juga tidak mudah ketika setiap hari ada informasi yang bermacam-macam dan sering kali bertentangan. Meski demikian, sebagai pedoman umum, menu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak (mono tak jenuh), kolesterol rendah, dan vitamin dalam jumlah berimbang banyak dianjurkan.

Namun, makan dalam jumlah berlebih, sementara gaya hidup minus olahraga, tampaknya justru banyak dianut penduduk masa kini. Sebagai akibatnya, fenomena kegemukan pun muncul luas. Sebagaimana disinggung dalam Sensus Kesehatan Nasional, prevalensi obesitas tahun 1999 meningkat jauh dibandingkan dengan angka 10 tahun sebelumnya, dan pada tahun 2004 angka ini adalah 9,16 persen pada pria dan 11,02 persen pada perempuan (Kompas, 27/8/2009).

Kearifan puasa

Dalam ceramah Ramadhan untuk karyawan Kompas Gramedia, Ustaz Amir Faishol Fath menjelaskan, ada satu organ dalam tubuh yang amat ”bergembira” pada bulan puasa, dan itu adalah pencernaan. Sistem ini manakala tidak puasa cenderung bekerja berat karena ada saja makanan yang dimasukkan oleh si empunya pencernaan. Dengan pola makan yang ada, memang tidak heran apabila angka kegemukan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Dalam perspektif perkembangan kesehatan masyarakat yang tampak makin diwarnai gejala obesitas, yang umumnya merupakan produk makan berlebihan, upaya untuk mengganti haluan adalah menegakkan pengendalian.

Nafsu makan itu baik—karena bagaimana bisa makan tanpa ada selera—tetapi kadarnya benar-benar harus dikontrol. Di sini pula bertemu antara temuan ilmiah dan ajaran kearifan, yakni moderasi, atau secukupnya. Memang dibutuhkan pemahaman lebih tajam menyangkut apa yang disebut sebagai prinsip moderasi ini (Lihat situs Best Syndicates, misalnya).

Namun, untuk makan sehari-hari, pemahaman moderasi dapat diwujudkan dalam kebiasaan ”berhenti makan sebelum kenyang” karena—kembali meminjam pernyataan Ustaz Amir Faishol—yang ideal sebenarnya hanya sepertiga dari perut yang untuk makanan. Sepertiga lainnya untuk minum dan sepertiga lainnya untuk udara.

Seperti disinggung di atas, selain jumlah, faktor yang tidak kalah penting selain moderasi adalah keseimbangan dan keragaman. Keragaman dibutuhkan karena tidak ada satu makanan pun yang dapat memasok semua nutrien yang dibutuhkan tubuh. Keseimbangan dibutuhkan agar setiap kelompok dari lima sehat tersedia untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Kearifan Ramadhan

Tampak bahwa makanan sungguh menjadi isu yang kompleks. Dokter ahli stroke atau ahli jantung memperlihatkan dengan gamblang bagaimana pembuluh darah tersumbat oleh plak yang terbangun sebagai produk hidangan nikmat yang selama ini ditimbun oleh si pemilik tubuh.

Kehidupan menggariskan batas, seperti ungkapan Latin yang dikutip pada awal tulisan ini, dan peranan makanan besar dalam menetapkan batas tersebut lebih dini atau lebih kemudian.

Pada bulan Ramadhan, kearifan yang banyak disampaikan Pak Ustaz tampak sinkron dengan apa yang ditemukan oleh ilmu kesehatan. Selain memberikan kesempatan pada pencernaan untuk ”bersantai”, puasa juga mendorong ditegakkannya moderasi.

Penulis: NINOK LEKSONO

Baca Selengkapnya..

Selasa, 01 September 2009

Gangguan Kecil tapi Menjengkelkan

KOMPAS.com - Banyak gangguan aneh yang kerap terjadi pada tubuh kita, misalnya vertigo atau sakit kepala mendadak setelah menyantap es krim. Dan masih banyak lagi. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada tubuh?

Sakit Kepala karena Es Krim
Seringkali sakit kepala mendadak timbul saat kita sedang menikmati es krim. Hal ini terjadi ketika sesuatu yang dingin menyentuh saraf di langit-langit mulut yang akan merangsang pembuluh darah di kepala bagian depan mengerut sehingga menimbulkan rasa sakit. Untuk mengatasinya, tekan lidah ke bagian langit-langit mulut agar saraf di bagian ini kembali hangat.

Vertigo
Kalau serangan vertigo datang, ruangan serasa berputar disertai rasa mual. Penyebabnya bisa karena peradangan yang terjadi di telinga bagian dalam atau turunnya aliran darah ke bagian otak. Vertigo bisa datang mendadak, terjadi selama beberapa menit, tapi bisa juga sejam. Untuk mengobatinya, harus diketahui dulu apa penyebab vertigo.

Cegukan
Cegukan merupakan kontraksi diafragma (otot pernapasan yang berada di bawah paru-paru) yang tidak terkontrol. Makan terlalu cepat, alkohol berlebihan atau menelan udara bisa menyebabkan cegukan. Biasanya cegukan akan hilang dengan sendirinya, tetapi Anda bisa mempercepat hilangnya cegukan dengan cara minum air secara cepat atau menahan napas.

Pengeng
Setelah berkendara jauh, naik pesawat, atau berada di dataran tinggi, seringkali kuping menjadi pengeng. Menguap bisa menghilangkan gangguan ini. Dengan menguap kita menyeimbangkan tekanan antara bagian dalam dan luar gendang telinga dengan perubahan ketinggian. Hal ini terjadi karena tabung yang menghubungkan telinga bagian tengah dan bagian belakang kerongkongan terbuka sehingga udara bisa masuk. Selain menguap, pengeng juga bisa dihilangkan dengan cara mengunyah permen.

Baca Selengkapnya..

Tingkat Penyebaran A-H1N1 Sangat Cepat

PARIS, KOMPAS.com — Penyebaran influenza A-H1N1 empat kali lebih cepat daripada virus-virus lain dan 40 persen kematian terjadi pada orang muda dan sehat.

”Perjalanan virus ini tidak dapat dipercaya, hampir tak terdengar kecepatan penyebarannya,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan kepada France’s Le Monde Daily, Sabtu (29/8) di Paris, Perancis.

”Dalam enam pekan, virus itu menyebar ke berbagai tempat. Padahal, virus-virus lain butuh waktu 6 bulan untuk menjangkau jarak yang sama dengan virus influenza A-H1N1,” kata Chan.

”Sebanyak 60 persen kematian terjadi pada pasien yang sudah memiliki masalah kesehatan,” ujarnya. Hal ini berarti, 40 persen dari kematian terjadi pada kaum muda—dalam kondisi kesehatan bagus—yang meninggal karena demam akibat infeksi virus flu A-H1N1 dalam 5-7 hari.

”Hal ini merupakan fakta yang paling mengkhawatirkan. Lebih dari 30 persen penduduk di negara dengan tingkat kepadatan tinggi berisiko terinfeksi virus flu A-H1N1,” katanya. Virus pandemik flu A-H1N1 kini mendominasi strain flu pada sebagian besar bumi ini.

Pandemi akan tetap berlangsung dalam beberapa bulan ke depan pada populasi rentan terinfeksi. Meski demikian, alokasi sumber daya pelayanan gawat darurat dan perawatan bagi pasien kanker dan penyakit jantung sebaiknya tidak dialihkan. ”Semua negara harus menyiapkan kondisi terburuk menghadapi persoalan ini,” ujarnya.

Data terakhir WHO menunjukkan, lebih dari 2.180 orang di dunia meninggal akibat virus itu sejak April. Di Indonesia, hingga kemarin, Departemen Kesehatan mencatat jumlah kumulatif kasus flu A-H1N1 1.055 orang, 8 pasien meninggal. Sebagai pembanding, Thailand memiliki 13.019 kasus dengan 114 orang meninggal, di Malaysia 68 pasien meninggal.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Tjandra Yoga Aditama menyatakan, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah. Upayanya antara lain menyiapkan rumah sakit rujukan, logistik, memperkuat pelacakan kontak, serta surveilans komunitas. (AFP/EVY)

Baca Selengkapnya..
 

Featured