Rabu, 29 Juli 2009

Makanan yang Mencerdaskan Otak pada Masa "Golden Years"

KOMPAS.com — Penting untuk diketahui setiap orangtua, bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan otak anak dimulai sejak ia masih dalam kandungan, hingga anak berusia 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang amat pesat. Jika pada masa ini bayi tidak mendapatkan kebutuhan gizinya, kekurangannya tak akan bisa dipenuhi lagi di kemudian hari. Karena itu, penting untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang di usia ini.

Perlu diketahui, ada dua tahap masa golden years anak: pertama, sejak konsepsi hingga bayi berusia 9 bulan dalam kandungan. Kesehatan bayi berada dalam kondisi optimal baru bisa terdeteksi langsung setelah kelahiran, yang ditandai dengan berat lahir normal, Inisiasi Menyusu Dini (anak langsung mencari puting ibu), dan anak menangis. Kedua, dihitung sejak kelahiran bayi hingga 2 tahun.

Ketika anak lahir, otaknya baru mencapai perkembangan 60 persen, dan ketika ia mencapai 2 tahun, otaknya baru mencapai 80 persen. Makin ia berkembang hingga 14-15 tahun, otaknya mencapai perkembangan hingga 90 persen. Tentunya ini diketahui dengan membandingkan kemajuan fisik dan kemampuan anak sesuai tabel pertumbuhan anak. Untuk bisa mencapai potensi optimal otak dan pertumbuhan fisiknya, diperlukan nutrisi tepat dan seimbang, juga stimulasi untuk otak.

Asupan anak untuk periode usia emas kedua merupakan hal yang krusial untuk anak. Diperlukan kemauan dan kerja keras orangtua untuk memastikan si kecil mendapat nutrisi tepat dan seimbang tersebut. Apa saja yang dibutuhkan?

Makanan yang terbaik dan tepat untuk bayi berumur 0-6 bulan adalah ASI. Bayi usia 6 bulan bisa diperkenalkan kepada makanan padat sesuai kemampuan dan umurnya. Misal, nasi tim, sari buah, dan lainnya. Makin beragam jenis makanan yang diperkenalkan pada anak, makin variatif menunya, makin baik dampaknya kepada pemenuhan zat gizinya.

Pertumbuhan yang cepat pada usia balita memerlukan penambahan konsumsi zat pembangun (bahan makanan mengandung protein) dan pengatur (bahan makanan mengandung vitamin dan mineral). Bertambahnya aktivitas memerlukan penambahan bahan sumber tenaga (bahan makanan mengandung karbohidrat dan lemak). Pertumbuhan mental memerlukan lebih banyak zat pembangun, terutama untuk pertumbuhan sel-sel otak yang sangat cepat.

Ir Marzuki Iskandar, MTP, dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia mengatakan bahwa karbohidrat harus memenuhi 55-60 persen, sementara protein 15-20 persen, lemak 25-30 persen, dan sisanya vitamin. Karbohidrat bisa didapatkan melalui bahan makanan seperti umbi-umbian, jagung, dan gandum. Sementara protein hewani dan nabati bisa didapat dari ikan, kacang kedelai (tahu dan tempe), susu, dan keju. Lemak yang berasal dari hewani dan nabati juga penting untuk dipenuhi lewat sumber lemak esensial yang juga dikenal sebagai lemak cerdas (DHA, AA, Omega-3, dan Omega-6). Vitamin bisa didapat dari buah dan sayur, juga sinar matahari pagi hari, demikian disampaikan Ir Marzuki dalam seminar "Brain Food untuk Masa Golden Years", Jumat (24/7) di Jakarta.

Makanan apa yang terbaik untuk otak yang harus terpenuhi? Ir Marzuki, yang biasa disapa Pak Uki, menjabarkan, untuk Omega-3, bisa didapat dari labu parang, minyak biji kapas, dan kacang-kacangan. Sementara untuk Omega-6 bisa didapat dari jagung, biji bunga matahari, biji wijen, dan susu pertumbuhan yang diperkaya dengan lemak esensial tadi. Sementara untuk DHA bisa didapatkan melalui salmon, makarel, herring, sardin, tuna, minyak wijen, lemon, minyak biji bunga matahari, kenari, zaitun, dan lain-lainnya.

Makanan terbaik untuk protein otak adalah tyrosine dan tryptophan yang bertugas sebagai penyampai pesan ke otak dan pengolah pesannya. Bahan ini bisa didapatkan dari telur, susu pertumbuhan yang sudah diperkaya kedua hal ini, ikan-ikanan, daging putih (daging unggas), daging merah, dan biji-bijian seperti kacang serta hasil olahannya (tempe, tahu, dan oncom).

Pak Uki juga menyatakan akan pentingnya 9 mineral kunci kekuatan mental, yakni zat besi, magnesium, fosfor, mangan, sodium, potasium, kalsium, seng, dan boron. Zat ini menjamin pesan otak mengalir lancar ke seluruh sistem saraf dan otak. Tujuh vitamin yang juga sangat penting bagi otak adalah; vitamin B1, B2, B3, B5, B6, dan biotin, ditambah vitamin C.

Jangan lupakan juga fungsi sayuran. Warna pada sayuran bisa mengisyaratkan kandungannya. Warna-warni makanan memiliki kandungan zat gizi yang penting bagi kesehatan otak, seperti:
*Paprika merah, kaya akan beta karoten.
*Bawang bombay, warna kuningnya dari antoxantin, pelindung kuat terhadap kerusakan akibat radikal bebas.
*Brokoli, kaya akan beta karoten yang juga ada di dalam wortel.
*Bit, warna ungunya disebabkan karena antosianid, yang melindungi membran otak.
*Tomat, warna oranye kemerahannya menandakan antioksidan likopen yang kuat untuk melindungi membran otak.
*Wortel, warna jingganya berasal dari beta karoten, mineral kalsium, magnesium, dan zat besi.
*Alpukat, mengandung beta karoten, vitamin C, dan vitamin E. Buah ini juga mengandung lemak tidak jenuh.
*Jambu biji, sumber vitamin C tinggi.
*Pepaya, vitamin C yang tinggi dan enzim papain untuk mencerna protein.

Perlu diingat juga, diperlukan variasi untuk memberikan makanan kepada anak-anak. Selain karena anak-anak bisa bosan dengan makanan yang sama berulang-ulang, variasi pun memperkaya vitamin dan gizi yang diasup anak. Salah satu asupan yang tak boleh terlupakan pula adalah air, untuk memastikan bahwa makanan terproses dan menghantarkan zat-zat penting tadi ke seluruh tubuh.

NAD

Baca Selengkapnya..

Jumat, 24 Juli 2009

Waspada Diare dan Influenza di Musim Kemarau

Republika Newsroom - TEDUH: Meskipun udara panas, jangan sampai mengganggu stamina tubuh Anda. Gunakan payung atau topi agar Anda tak langsung terkena paparan sinar matahari.
YOGYAKARTA-- Memasuki musim kemarau, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY dr Bodan Agus Suryanto, SE, MA menghimbau masyarakat DIY untuk mewaspadai sejumlah penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit pada musim kemarau, terutama influenza dan diare.

''Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan jika mengalami gejala batuk dan pilek. Pasalnya, musim kemarau tahun ini tiba bersamaan dengan merebaknya influenza A-H1N1 di DIY,''tutur dia di kantornya, Kamis (23/7).

Ia menjelaskan saat perubahan cuaca, batuk pilek dan infuenza cukup banyak berkembang. Apalagi sekarang ada flu babi (influenza A H1N1), masyarakat perlu waspada. Kalau influenza yang biasa bisa cepat sembuh.

Selain flu, masyarakat juga perlu mewaspadai timbulnya diare terutama bagi bayi dan balita (di bawah lima tahun). Bagi orang dewasa, penyakit diare tidak terlalu menimbulkan masalah. Bagi bayi dan balita, diare termasuk penyakit yang mematikan. Karena Balita belum memiliki kekebalan tubuh sekuat orang dewasa, sehingga sangat rentan terhadap penyakit.

Bahkan ia menambahkan, diare termasuk pembunuh nomor satu bagi balita dan bayi. Ia menjelaskan berdasarkan catatan tahun 2008 tingkat kematian balita akibat diare mencapai 20 persen dari total penderita. Persentase itu setara dengan 19/1000 angka kelahiran bayi. Sementara, dari tahun ke tahun, angka kematian dan tingkat penderita diare terus berfluktuasi.

Selain balita, kelompok yang rentan terhadap penyakit pada musim kemarau adalah lansia (lanjut usia) yang telah mengidap penyakit seperti diabetes dan hipertensi serta seseorang yang sering bepergian jauh. Menurut dia, orang yang sering bepergian jauh berpotensi tertular dan menularkan penyakit tertentu.

Yang juga perlu diwaspadai pada musim kemarau ini apabila masyarakat mengonsumsi makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Pada musim kemarau, jajanan itu rawan terkena debu yang dapat menimbulkan penyakit hepatisis A.

Karena itu dalam menghadapi musim kemarau ini masyarakat harus menjaga kondisi tubuh dan menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)seperti mencuci tangan dengan sabun, untuk mencegah tertular dari berbagai penyakit. (nri/rin)

Baca Selengkapnya..

Kamis, 23 Juli 2009

ASI, Memang Bikin Bayi Mudah Lapar

KOMPAS.com - ASI merupakan asupan yang sangat penting bagi anak karena kandungan-kandungan di dalamnya sangat berguna bagi otak dan tubuh seperti laktosa, protein, lemak, zat besi, dan vitamin.

Meski dalam susu formula juga terdapat kandungan-kandungan ini, ada perbedaan jumlah dan kualitas dari zat-zat ini seperti misalnya laktosa dan protein. Laktosa yang terdapat dalam ASI lebih banyak daripada laktosa yang terdapat di susu formula.

Demikian salah satu kesimpulan yang terungkap dalam temu media yang diadakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Jakarta, Rabu (22/7).

Protein yang terdapat dalam ASI lebih mudah dicerna pencernaan bayi ketimbang susu formula. Karena itu anak akan lebih sering merasa lapar, akibatnya bayi akan lebih sering menangis.

"Sayangnya orang tua lebih senang jika anaknya tidak sering menangis. Padahal hal itu bisa disebabkan karena susu formula yang diminum lebih susah untuk dicerna oleh pencernaannya," kata Dr. I. G. A. Nyoman Pratiwi.

Laktosa itu sendiri penting bagi otak anak Anda karena dia berfungsi untuk menghubungkan serabut-serabut otak yang pada akhirnya akan menentukan perkembangan otak anak.Terkadang laktosa menyebabkan diare pada anak, tetapi hal ini normal asalkan berat anak tetap naik.

Banyak ibu yang mencari susu formula dengan kandungan DHA yang terbanyak. Sebenarnya DHA yang terbaik itu berada di dalam ASI karena disertai dengan enzim lipase yang berfungsi untuk mencerna DHA tersebut. Sedangkan di dalam susu formula hanya terdapat kandungan DHA saja sehingga lebih susah untuk dicerna.

Secara eksklusif ASI dianjurkan untuk diberikan hingga 6 bulan pertama sejakbayi lahir karena memenuhi 100 persen kebutuhan bayi. Dalam 6-12 bulan, ASI hanya memenuhi 60-70 persen kebutuhan sehingga perlu makanan pendamping ASI. Di atas 12 bulan, ASI hanya memenuhi 30 persen kebutuhan, tetapi tetap harus diberikan kepada bayinya.

Mungkin Anda khawatir memberi ASI karena sedang sakit dan takut menularkannya pada anak. Tenang, anggapan ini tidaklah benar. Sebaliknya, dengan memberikan ASI saat Anda sakit, sebenarnya sedang memberikan kekebalan pasif kepada anak Anda.

Hanya ada dua keadaan yang tidak memperbolehkan ibu untuk menyusui, yaitu ketika ibu sedang dalam kemoterapi dan terkena HIV. "Kalau ibu sakit, sel darah putih yang bertugas melindungi tubuh akan menyebar ke seluruh tubuh dan ke tubuh bayinya melalui ASI," kata Dr.Pratiwi.
Baca Selengkapnya..

Selasa, 21 Juli 2009

Efek Buruk Ketika Anak Kurang Tidur

KOMPAS.com - Kualitas tidur yang baik diperoleh dengan deep sleep atau tidur lelap. Tanpa itu, meskipun tidurnya lama, anak bisa saja mengalami kurang tidur. Kualitas tidur yang kurang akan menghambat aktivitas anak hingga pada akhirnya berpengaruh terhadap proses kreativitas, sosialisasi, dan kemampuan fisiknya. Kurang tidur dapat dideteksi melalui pengamatan cermat terhadap berbagai gejalanya, seperti emosi yang labil (cengeng, selalu merengek, mudah tersinggung, dan kesal), konsentrasi rendah, cepat lelah, tidak bugar, mudah lupa, atau pertumbuhan anak tidak memenuhi standar (failure to thrive). Selain itu, biasanya tidur anak pun ditandai dengan suara mendengkur, sikap gelisah, dan sering terjaga.

Untuk lebih jelasnya, inilah akibat-akibat jika anak mengalami masalah kurang tidur:

- Tinggi badan kurang. Salah satu dampak kurang tidur pada anak adalah gangguan pertumbuhan badan karena pengeluaran hormon selama tidur menjadi “kacau”. Ya, kekurangan tidur pada anak akan menganggu sekresi hormon, salah satunya hormon pertumbuhan. Pasalnya, kadar tertinggi dalam hormon pertumbuhan dilepaskan dalam peredararan darah tatkala anak tidur. Lantaran itu, kekurangan tidur menyebabkan pelepasan hormon pertumbuhan terganggu, sehingga dikhawatirkan memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak.

- Daya tahan tubuh menurun. Kurang tidur menyebabkan otak tak memiliki waktu cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini berarti mengganggu regenerasi sel-sel tubuhnya. Tubuh tentu akan terganggu keseimbangannya, termasuk fungsi metabolisme dalam tubuh. Para peneliti menyimpulkan, kurang tidur menyebabkan kerentanan fungsi imun atau menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya anak mudah sakit. Daya tahan tubuh hanya bekerja optimalpada saat tidur. Jadi, agar anak sehat, kuat dan tak mudah sakit, menambah konsumsi vitamin saja belumlah cukup, perhatikan juga kecukupan tidurnya.

- Kemampuan motorik tidak optimal. Bila anak kurang tidur, maka keesokan harinya ia akan merasa kurang energik atau tidak bersemangat. Ya, kurang tidur menyebabkan notak tidak memiliki waktu cukup untuk memulihkan tenaga. Dr. Carl Hunt MD, Direktur dari National Center on Sleep Disorders Research di Nationanl Institute of Health mengatakan, kurang tidur akan mengakibatkan terganggunya kemampuan motorik karena anak dalam keadaan lelah. Motorik kasarnya menjadi lamban atau justru berlebihan, sedangkan gerak halusnya kurang cermat. Alhasil, anak menjadi kurang cermat dan ceroboh.
Kurang tidur juga menyebabkan anak kurang waspada dan mudah cedera atau mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu mungkin saja terjadi ketika anak bermain sepeda, terantuk, atau terjatuh ketika bermain. Manifestasi kantuk pada anak sedikit berbeda. Tidak seperti orang dewasa, anak yang menahan kantuk justru lebih aktif secara fisik sehingga terkesan tidak bisa diam.

- Sulit berkonsentrasi. Lantaran kurang tidur, saat pagi ataupun siang hari, anak tidak mampu menahan kantuknya. Alhasil, anak mengalami kesulitan konsentrasi. Anak sulit mengerjakan sesuatu karena sulit berkonsentrasi. Selain mengalami penurunan konsentrasi, anak juga kurang perhatian, lambat, mengalami gangguan belajar, bahkan prestasi akademik menurun.
Tidur amat berperan pada proses tumbuh kembang seorang anak. Tahap tidur dengan mimpi yang ditandari dengan gerakan bola mata cepat (REM: Rapid Eye Movement), diyakini sebagai tahapan tidur ketika proses perkembangan otak dan saraf terjadi. Jika ini terganggu/kurang berarti akan ada potensi-potensi yang terlewatkan.

- Muncul gangguan emosi. Kalau kurang tidur, maka anak mengalami gangguan emosi. Ia cepat marah, mudah tersinggung, agresif, bahkan stres. Intinya, anak jadi emosional. Bagi anak balita, biasanya jadi rewel, sensitif, dan cengeng. Pengendalian emosinya buruk.

- Kegemukan atau obesitas. Penelitian Universitas Otago, Dunedin, Selandia Baru, yang dipublikasikan jurnal Pediatrics, menyebutkan, kurang tidur dapat menyebabkan obesitas. Awalnya, tubuh yang tak bugar membuat anak enggan melakukan aktivitas fisik. Akibatnya, kalori dalam tubuh tertimbun menjadi lemak. Selain itu, kurang tidur memicu tingginya hormon yang meningkatkan keinginan makan dan menekan produksi hormon yang membatasi keinginan makan.

- Risiko diabetes meningkat. Menurut laporan sebuah penelitian di Jepang, kurang tidur juga meningkatkan risiko naiknya kadar guka darah tinggi sehingga berpotensi menyebabkan diabetes. Seperti diungkapkan Profesor Yoshitaka Kaneita dari Universitas Nihon, Jepang, kurangnya waktu istirahat pada malam hari dapat memicu produksi hormon yang merangsang nafsu makan. Hal itu dapat meningkatkan perasaan lapar seperti halnya selera mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Kurang tidur juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula. Alhasil, kemampuan tubuh dalam memproses glukosa akan menurun dan meningkatkan risiko diabete. Kurang tidur jika terjadi terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya penyakit lain, seperti darah tinggi dan jantung.

Narasumber: Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran, Jakarta; Sekretaris INA Sleep, Indonesian Society of Sleep Medicine. (Hilman)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 15 Juli 2009

Tutup Kue Tart Berbahaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan terhadap 11 jenis kemasan yang terbuat dari plastik polivinil klorida (PVC) dengan kode 03, terdapat satu jenis yang tidak memenuhi syarat.

"Tutup kue tart transparan bentuk silinder dilengkapi alas warna hitam berbentuk lingkaran tidak layak digunakan," ungkap Kepala Badan POM Husniah Rubiana Thamrin saat jumpa pers di kantor Badan POM Jakarta, Selasa ( 14/7 ).

Husniah memaparkan, PVC terbuat dari monomer klorida (VCM) serta ditambahkan senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan PVC. "Kadang-kadang agar lentur ditambahkan senyawa ester ftalat, ester adipat, dsb," ucapnya.

Residu VCM, Pb, Cd, dan ester ftalat tersebut, kata Husniah, sangat berbahaya bagi kesehatan karena akan mengakibatkan kanker hari, kanker paru, ginjal, dsb.

Dari sampel tutup kue tart tersebut, ditemukan kandungan logam berat Pb sebanyak 8,69 ppm, padahal toleransi yang aman untuk logam Pb sebesar 1 ppm. "Kami minta untuk segera ditarik dari peredaran," ujarnya.

Masyarakat, tambahnya, dihimbau agar jangan menggunakan kemasan dengan PVC untuk makanan yang berminyak, berlemak, atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas.

"Karena kalau proses produksi kemasan PVC-nya tidak bagus, monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan yang berlemak, berminyak terlebih dalam keadaan panas dan itu berbahaya untuk kesehatan," ungkapnya.

Plastik polietilen (PE) dan polipropilen (PP) paling aman. Husnia menjelaskan, plastik yang terbuat dari polietilen (PE) dengan kode logo 02 dan 04 serta polipropilen dengan kode 05 paling aman digunakan sebagai kemasan makanan.

"Kedua jenis plastik tersebut sifatnya sangat mirip dan paling banyak digunakan sebagai kemasan makanan," ujarnya.
Baca Selengkapnya..

Awas! Kantong Kresek Berwarna Berbahaya untuk Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kantong plastik kresek berwarna sangat berbahaya bagi kesehatan jika digunakan untuk mewadahi makanan siap saji.

"Terutama kantong plastik kresek berwarna hitam," ungkap Kepala Badan POM Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib saat jumpa pers di kantor Badan BOM Jakarta, Selasa (14/7).

Husniah mengungkapkan, kantong plastik berwarna tersebut merupakan produk daur ulang yang riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui. "Bisa saja bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dan sebagainya," ucapnya.

Badan POM, paparnya, sudah melakukan pemantauan langsung dalam proses daur ulang kantong plastik berwarna yang tidak dilakukan proses sterilisasi. "Sampah plastik dikumpulkan di bantar gebang lalu dicincang-cincang trus dicuci dengan sedikit sabun agar tidak berbau. Kemudian ditambah zat-zat kimia. Prosesnya sangat tidak bersih," tegasnya.

Akibat jangka panjang dari penggunaan kantong platik tersebut, tambah Husniah, bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit seperi kanker, ginjal, dan lain-lain.
Untuk itu, lanjutnya, sebaiknya masyarakat menggunakan kantong plastik yang tidak berwarna atau bening. "Jangan mawadahi langsung makanan siap santap di kantong plastik daur ulang tersebut. Sebaiknya diberi alas misalnya daun pisang," ucap Husniah.
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 11 Juli 2009

Jangan Anggap Enteng Sakit Perut!

KOMPAS.com - Anda tentu panik bila melihat Si Kecil tiba-tiba menangis menahan sakit sambil memegang perutnya. Belum lagi, bila anak jadi tak mau makan dan malah muntah-muntah.

Biasanya, penyebab sakit perut tidak fatal. Masuk angin, salah makan, intoleransi susu, atau terlambat makan merupakan penyebab umum sakit perut yang kerap terjadi. Namun, sakit perut juga bisa menjadi pertanda sakit serius, seperti usus buntu, kolik, atau infeksi saluran kemih. Jadi, penting bagi para orangtua untuk lebih peka mengenali gejala sakit perut, sehingga bisa tepat menanganinya sebelum menjadi hal yang fatal!

Akan tetapi, memberikan pertolongan pertama pada kasus sakit perut anak tak bisa sembarangan.

Tetap dibutuhkan observasi dan petunjuk dari gejala lain yang menyertainya. Spesialis anak dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara, Jakarta, dr. Nia Niasari, Sp.A menerangkan, sakit perut bisa dikenali dari gejala penyerta, usia anak, sampai gejala sakit perutnya itu sendiri. Sakit perut, papar Nia, berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yaitu organik, disfungsional, dan psikogenik.

Organik
Sakit perut organik adalah nyeri yang diakibatkan gangguan organ, baik di luar maupun di dalam organ pencernaan. Pada beberapa kasus, sakit perut organik disertai demam tinggi dan hilang nafsu makan. Misalnya, infeksi pada usus halus lalu menyebar ke selaput usus, hingga mengenai selaput yang menempel di dinding perut. Pada area ini terdapat banyak syaraf, sehingga timbul nyeri. Nyeri yang diakibatkan gangguan organik bersifat terlokalisasi. Biasanya, anak yang lebih besar bisa menunjukkan di mana letak sakitnya. Pada anak yang lebih kecil sakit perut organik terkadang menyebabkan ia terbangun tiba-tiba di malam hari.

Kebanyakan sakit perut organik memang menimbulkan rasa sakit luar biasa, sehingga anak akan menangis dan rewel. Sakit perut tipe organik umumnya timbul secara tiba-tiba, disertai muntah, diare, konstipasi, perdarahan dari pencernaan, berkemih tak lancar, air kencing keruh, volumenya kurang, atau terasa nyeri, dan lainnya. Bisa juga disebabkan luka di lambung, terjadi infeksi bakteri, virus (rotavirus), atau parasit di usus kecil maupun usus besar. Kasus sakit perut organik juga bisa dipicu radang pada pankreas. Namun sakit perut akibat radang pankreas jarang terjadi.

Disfungsi
Sakit perut disfungsional bisa disebabkan berbagai variasi fisiolog (kinerja organ pencernaan) yang normal. Misalnya, intoleransi laktosa dan konstipasi (sembelit). Pada kasus intoleransi laktosa, organ tak bisa mencerna karbohidrat susu (laktosa) sehingga terjadi diare. Sedang pada konstipasi, usus besar yang dipenuhi kotoran teregang hingga menstimulasi syaraf di sekelilingnya. Ini menyebabkan syaraf mengirim sinyal dan menyebabkan sakit perut.

Pada kasus lain seperti kolik, rasa sakit bisa disebabkan usus halus atau usus besar terpelintir. Biasanya didahului oleh gangguan pencernaan lain seperti konstipasi. Atau disebabkan sumbatan, misalnya pada saluran ginjal ke kandung kemih.

Sakit perut tipe disfungsi biasanya berlangsung kurang dari satu jam. Rasa sakitnya hilang-timbul dan tak disertai gejala lain seperti demam atau muntah. Dan tak ada hubungannya dengan buang air besar, aktivitas, atau makanan yang baru dikonsumsi. Sakit perut bisa timbul mendadak, misalnya di area perut atau perut bawah.

Psikogenik
Sakit perut juga bisa disebabkan kondisi psikis yang tertekan. Misalnya, pada tipe anak yang mudah stres, atau anak yang selalu ingin tampil sempurna. “Sakit perut psikogenik ini bukan merupakan kasus klinis, tapi lebih ke psikologis,” ujar Nia.

Sakit perut psikogenik bisa timbul berulang di saat tertentu ketika anak akan beraktivitas. Tanpa disertai gejala lain seperti diare, konstipasi, mual, muntah, hilang nafsu makan, atau karena mengonsumsi makanan tertentu. Hanya, gejalanya berulang pada situasi psikis anak sedang terganggu, misalnya saat akan berangkat sekolah atau akan menghadapi ujian. Jika penyebabnya sudah bisa dilewati atau relatif tenang, akan hilang sendiri.

Sakit perut juga bisa dibedakan berdasarkan usia. Pada anak usia di bawah 4 tahun atau di atas 15 tahun, sakit perut sebagian besar disebabkan faktor organik. Waspadai macam-macam infeksi maupun riwayat ulcers (luka lambung) pada keluarga. Ingat, yang paling penting waspadai gejala usus buntu!
Pada anak usia di atas 5 tahun hingga 14 tahun, sakit perut biasa disebabkan faktor disfungsional. Waspadai pola makan anak atau konsumsi susunya. Bila ditengarai ada riwayat alergi dalam keluarga atau frekuensi buang air besar berkurang, segera konsultasikan ke dokter anak.

Rawat tepat di rumah!
1. Istirahat cukup. Ajak anak tidur dengan kepala di bawah untuk memudahkan gas di perut keluar. Atau, posisikan anak di posisi paling nyaman saat sakit perut.
2. Perhatikan asupan makan. Anak sakit perut disertai muntah terus-menerus biasanya kesulitan menelan makanan padat. Berikan sedikit makanan, tapi sering agar tak mudah muntah.
3. Beri cukup cairan. Jika muntah berlangsung berat, anak akan kehilangan cairan tubuh. Jangan hanya diberi air putih, karena tak mampu mengatasi gangguan keseimbangan elektrolit tubuh. Berikan cairan rehidrasi yang bisa dibeli di apotek tanpa resep. Pada anak yang lebih besar, berikan minuman jahe atau sup kaldu ayam/ daging.
4. Hindari susu, jus buah, minuman bersoda, kopi, dan minuman isotonik pada kasus diare. Pencernaan bisa saja tak mampu menoleransi cairan ini.
5. Berikan obat untuk menurunkan gejala penyerta sakit perut anak, misalnya asetaminofen untuk demam (bukan aspirin). Tetapi, jangan memberikan antibiotik, kecuali ada resep dokter. Hindari pemberian obat herbal, terutama jika belum berkonsultasi ke dokter anak.

(Laili Damayanti)

Baca Selengkapnya..

Jumat, 10 Juli 2009

Mandi, Bikin Segar dan Sehat!

Republika Newsroom - Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.

Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi? Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun
Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

Stress
Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema
Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

Infeksi
Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala
Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia
Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi
Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin. (mydoc/rit)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 08 Juli 2009

Jahe Berpotensi Mencegah Infeksi Virus

Jahe yang punya nama ilmiah Zingiber officinale roscoe merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia.

Sebagai bahan bumbu masak, jahe umum sekali digunakan di dapur-dapur keluarga Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya.

Selain sebagai bumbu masak, jahe juga banyak sekali digunakan sebagai bahan pembuat jamu dan obat-obatan tradisional. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara Asia lain.

Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal gejala masuk angin. Khasiat ini terlihat dari banyaknya resep yang menggunakan jahe sebagai penghangat badan di kala cuaca buruk.

Minuman jahe merupakan suguhan penting pada acara-acara begadang di lingkungan tetangga, seperti saat menunggu jenazah di malam hari atau menyiapkan pesta perkawinan dan kegiatan lain sejenisnya.

Minuman ini dipercaya dapat menghindarkan masuk angin dan menjaga tubuh tetap bugar walaupun menghadapi stres, cuaca buruk, dan kegiatan fisik yang melelahkan.

Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh pada saat penyembuhan, misalnya resep sup ayam jahe yang wajib dimakan perempuan pada saat baru melahirkan.

Masuk angin

Masuk angin secara ilmiah merupakan gejala melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan virus yang senantiasa berada pada tubuh kita mulai menang dan berada di atas angin.

Sistem imunitas kita melemah sehingga perlawanan menjadi goyah. Bila kondisi ini terus berlanjut, kemenangan virus dalam menjajah tubuh kita akan segera diikuti oleh kemenangan bakteri lainnya sehingga tubuh kita akan bereaksi dengan menghasilkan demam tinggi yang dikenal dengan infeksi.

Infeksi ini bisa dimulai dari saluran pernapasan dan berlanjut sampai ke saluran pencernaan. Apabila tidak tertahan, dapat bersifat fatal.

Hubungan antara melemahnya sistem imun tubuh dan kepercayaan mengonsumsi minuman jahe telah menarik perhatian banyak peneliti. Hasil penelitian ilmiah mengenai khasiat jahe telah mulai dipublikasikan semenjak 20 tahun yang lalu.

Jahe ternyata mengandung berbagai senyawa fenolik yang dapat diekstrak dengan pelarut organik dan menghasilkan minyak yang disebut oloeresin. Dalam oloeresin jahe banyak terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan vitamin E.

Penelitian yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor dan didanai dengan dana proyek hibah Pascasarjana mengamati dampak jahe pada sel-sel imun tikus percobaan yang dilanjutkan dengan penelitian pada manusia.

Pada tikus percobaan, hewan diberi minuman jahe setara dengan dua atau tiga gelas minuman jahe dengan rasa yang dapat diterima manusia selama enam minggu. Pada akhir percobaan, sel-sel imun dari limfa tikus dikeluarkan lalu dikultur secara in vitro dengan media pertumbuhan sintetik. Dengan cara ini performa sel-sel imun tikus yang telah diberi minuman jahe dapat diamati.

Hasil pengamatan menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan pertumbuhan sel imun secara sangat signifikan dari tikus yang mendapat minuman jahe. Adapun jenis sel imun yang peningkatan pertumbuhannya paling tinggi adalah jenis sel imun yang disebut natural killer (NK).

Sel imun ini amat penting karena NK merupakan sel imun yang bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus sehingga virus ikut mati.

Selain itu, sel NK juga bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang telah mengalami mutasi genetik. Sebagaimana diketahui, satu saja sel tubuh yang mengalami mutasi dan berkesempatan untuk hidup terus dapat menjadi cikal bakal sel-sel kanker.

Penemuan khasiat jahe pada tikus dinilai perlu mendapat perhatian sehingga penelitian yang setara dilanjutkan dengan percobaan pada manusia.

Penelitian pada manusia melibatkan 22 mahasiswa pria sehat sebagai responden yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama sebagai placebo, yaitu tidak mendapat minuman jahe, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok yang mendapat minuman jahe. Mereka menyetujui dan menandatangani kontrak penelitian yang meliputi kewajiban meminum minuman jahe setiap sore hari selama tiga puluh hari dan tidak mengonsumsi makanan jajanan kecuali yang disediakan. Sebagai imbalan, mereka mendapat makanan secara gratis dan kenang-kenangan.

Resep minuman jahe yang diberikan tidak banyak berbeda dengan resep minuman jahe yang umum dibuat di dapur keluarga Indonesia, yaitu jahe diparut, dimasak dengan air sampai mendidih, disaring, lalu diberi gula pasir secukupnya. Minuman jahe disiapkan setiap sore dan diberikan pada mahasiswa responden secara segar.

Sebelum dan sesudah penelitian, para mahasiswa diperiksa oleh dokter umum di klinik lokal di Bogor sehingga dapat dipastikan bahwa semua berada dalam keadaan sehat. Darah mahasiswa diambil secara steril di klinik, lalu sel-sel imun dalam darah dipisahkan dan dikultur untuk diamati kemampuannya.

Hasil yang diperoleh memperlihatkan sifat yang sama dari jahe, yaitu sel-sel imun dari mahasiswa yang mendapat minuman jahe setiap sore tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mendapat minuman jahe.

Lebih lanjut lagi, sel NK diuji secara in vitro dengan cara diadu dengan sel-sel kanker darah atau leukemia. Hasilnya sekali lagi menunjukkan kemampuan sel NK membunuh sel kanker yang dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan sel NK dari mereka yang tidak mendapat minuman jahe.

Seperti telah dijelaskan di atas, sel NK adalah sel imun yang tugas utamanya adalah membasmi virus yang telah berhasil masuk dalam sel tubuh dan menghancurkan sel yang telah termutasi sehingga bahan atau senyawa yang dapat meningkatkan kemampuan sel imun ini dapat diartikan meningkatkan pencegahan terhadap virus dan penyakit kanker.

Perlu diperhatikan bahwa kemampuan sel-sel imun yang terlihat pada kedua hasil penelitian ini tidak ditentukan hanya oleh minuman jahe saja. Baik tikus percobaan maupun mahasiswa responden yang terlibat penelitian ini mendapat perlakuan yang baik, artinya tenteram, tidak stres, dan mendapat makanan yang bergizi seimbang.

Kemampuan sel-sel imun sangat tergantung pada zat-zat gizi yang dibawa oleh makanan. Bila zat-zat gizi telah cukup, tambahan suplemen seperti minuman jahe akan lebih meningkatkan kemampuan sel-sel imun dalam usahanya melawan berbagai mikro-organisme yang masuk dalam tubuh kita, yaitu virus dan bakteri.

Mikro-organisme

Dalam upaya mempertahankan diri terhadap berbagai jenis mikro-organisme, termasuk virus flu burung, syarat pertama adalah mengusahakan makanan yang seimbang, artinya membawa semua zat-zat gizi yang diperlukan, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang cukup.

Seimbang berarti tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Selanjutnya menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, dan menghindari stres. Tambahan minuman jahe setiap sore telah terbukti, dari penelitian ini, dapat lebih meningkatkan sistem imun, khususnya kemampuan sel-sel NK dalam melisis sel-sel yang terinveksi virus dan sel-sel yang termutasi.

Komponen bioaktif utama dalam jahe, yaitu gingerol, merupakan senyawa yang tahan panas sehingga sajian jahe tidak selalu harus berupa minuman. Bentuk sajian lain yang menggunakan jahe, seperti sup ayam jahe, soto bening jahe, bubur kacang jahe, juga dapat memberikan khasiat yang sama.
Yang penting adalah jumlahnya harus cukup banyak untuk mampu bekerja. Penelitian ini membuktikan bahwa pengamatan tradisional terhadap khasiat jahe dapat dibuktikan secara ilmiah sehingga manfaatnya perlu disebarluaskan.

Kompas Cyber Media - Dr Fransiska Rungkat-Zakaria, Guru Besar pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor.
Baca Selengkapnya..

Obat Generik, Harga Murah Tapi Mutu Tidak Kalah

Ketika mendengar obat generik, umumnya orang akan langsung mengasumsikannya sebagai obat kelas dua, artinya mutunya kurang bagus. Obat generik pun kerap dicap obat bagi kaum tak mampu. Betulkah asumsi ini?

Faktanya tidak demikian. Kurangnya informasi seputar obat generik adalah salah satu faktor penyebab obat generik dipandang sebelah mata. Padahal dengan beranggapan demikian, selain merugikan pemerintah, pihak pasien sendiri menjadi tidak efisien dalam membeli obat.

Membeli obat tidak bisa disamakan dengan membeli barang elektronik. Umumnya harga barang elektronik sebanding dengan kualitasnya, dimana semakin mahal harganya maka semakin bagus kualitasnya.

Semua obat baru, tentu harus dibayar tinggi untuk jasa penemuannya, yang menjadi hak eksklusifnya. Namun, tidak semua penyakit yang pasien derita memerlukan jenis obat baru.

Edukasi ke masyarakat mengenai obat generik menjadi perlu dan wajib untuk dilakukan. Kenali lebih dekat obat generik, maka Anda akan akan diuntungkan karena meski harga murah tapi mutu tidak kalah.

Kenali Jenis Obat di Indonesia
Menurut DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) periode 2006-2009, secara internasional obat hanya dibagi menjadi menjadi 2 yaitu obat paten dan obat generik.

Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU No. 14 Tahun 2001 masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun.

Selama 20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan lain tidak diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali jika memiliki perjanjian khusus dengan pemilik paten.

Setelah obat paten berhenti masa patennya, obat paten kemudian disebut sebagai obat generik (generik= nama zat berkhasiatnya). Nah, obat generik inipun dibagi lagi menjadi 2 yaitu generik berlogo dan generik bermerk (branded generic).

Tidak ada perbedaan zat berkhasiat antara generik berlogo dengan generik bermerk. "Bedanya, yang satu diberi merk, satu lagi diberi logo" ungkap DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes.

Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahaan farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat, sedangkan obat generik bermerk yang lebih umum disebut obat bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya.

dr. Marius Widjajarta, SE, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) mengungkapkan bahwa di Indonesia lebih banyak obat bermerk dibandingkan obat generik.

Obat Paten Menjadi Obat Bermerk
Setelah habis masa patennya, obat yang dulunya paten dengan merk dagangnya pun kemudian masuk ke dalam kelompok obat generik bermerk atau obat bermerk. Meskipun masa patennya sudah selesai, merk dagang dari obat yang dipasarkan selama 20 tahun pertama tersebut tetap menjadi milik perusahaan yang dulunya memiliki paten atas obat tersebut.

Jadi sebenarnya yang dimaksud dengan ´obat paten´ yang ditulis oleh media massa untuk membandingkan dengan obat generik sebenarnya lebih tepat jika disebut sebagai ´obat bermerek´. Penggunaan istilah ´obat paten´ adalah salah karena patennya sendiri sudah selesai dan tidak berlaku lagi.

Sebagai contoh perusahaan farmasi Pfizer memiliki hak paten atas produk Norvask®, sebuah obat anti hipertensi. Paten ini baru akan kadaluwarsa pada bulan September 2007.

Karena paten ini, tidak ada obat lain dengan kandungan yang sama di negara-negara yang mengakui paten ini. Jika ada, maka itu merupakan kerjasama khusus dengan Pfizer. Setelah bulan September nanti, paten ini akan kadaluwarsa dan perusahaan-perusahaan farmasi lain baru akan dapat memproduksi obat dengan kandungan yang sama.

Walaupun demikian, perusahaan-perusahaan lain tersebut tidak dapat menggunakan merk dagang Norvask® yang tetap menjadi hak milik eksklusif Pfizer. Perusahaan-perusahaan ini dapat menggunakan nama generik Amlodipine atau menggunakan merk sendiri.

Obat-obatan yang menggunakan nama generik ini kita sebut sebagai ´obat generik´, sedangkan Pfizer akan tetap dapat terus memproduksi Norvask® yang lebih tepat jika kita sebut dengan ´obat bermerek´.

Sejarah Obat Generik
Obat Generik Berlogo (OGB) diluncurkan pada tahun 1991 oleh pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah akan obat. Jenis obat ini mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang merupakan obat esensial untuk penyakit tertentu.

Harga obat generik dikendalikan oleh pemerintah untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat. Oleh karena itu, sejak tahun 1985 pemerintah menetapkan penggunaan obat generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.

Harga obat generik bisa ditekan karena obat generik hanya berisi zat yang dikandungnya dan dijual dalam kemasan dengan jumlah besar, sehingga tidak diperlukan biaya kemasan dan biaya iklan dalam pemasarannya. Proporsi biaya iklan obat dapat mencapai 20-30%, sehingga biaya iklan obat akan mempengaruhi harga obat secara signifikan.

Mengingat obat merupakan komponen terbesar dalam pelayanan kesehatan, peningkatan pemanfaatan obat generik akan memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Kualitas Obat Generik Tidak Kalah
Orang sering mengira bahwa mutu obat generik kurang dibandingkan obat bermerk. Harganya yang terbilang murah membuat masyarakat tidak percaya bahwa obat generik sama berkualitasnya dengan obat bermerk.

Padahal generik atau zat berkhasiat yang dikandung obat generik sama dengan obat bermerk. “Orang kan makan generiknya bukan merknya, karena yang menyembuhkan generiknya,” ungkap dr. Marius Widjajarta, SE.

Kualitas obat generik yang disebut ´tidak genit tapi menarik´ oleh dr. Marius ini tidak kalah dengan obat bermerk karena dalam memproduksinya perusahaan farmasi bersangkutan harus melengkapi persyaratan ketat dalam Cara-cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu juga ada persyaratan untuk obat yang disebut uji Bioavailabilitas/Bioekivalensi (BA/BE). Obat generik dan obat bermerk yang diregistrasikan ke BPOM harus menunjukkan kesetaraan biologi (BE) dengan obat pembanding inovator.

Inovator yang dimaksud adalah obat yang pertama kali dikembangkan dan berhasil muncul di pasaran dengan melalui serangkaian pengujian, termasuk pengujian BA.
Studi BA dan atau BE seharusnya telah dilakukan terhadap semua produk obat yang berada di pasaran baik obat bermerk maupun obat generik. “Namun, pemerintah dalam hal ini BPOM masih fokus pada pelaksanaan CPOB,” ungkap DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes.

Jaminan kualitas obat generik : Wajib BABE
“Memang mungkin ada perbedaan kualitas antara obat generik dan obat bermerk karena pada obat generik tidak dilakukan uji BA/BE. Hal ini menimbulkan keraguan di kalangan dokter yang didukung pengalaman empiris meresepkan obat generik ternyata pasien tidak sembuh,” jelas DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes.

Seakan menjawab keraguan di masyarakat dan klinisi, BPOM akan mengeluarkan peraturan untuk obat generik pada bulan Agustus 2007 nanti. Dalam peraturan tersebut, BPOM akan mengumumkan obat resep (ethical) yang dikenakan wajib BA/BE. Uji tersebut akan menjadi prasyarat registrasi obat yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPOM-RI.

Uji BA/BE diperlukan untuk menjaga keamanan dan mutu obat generik. Dengan demikian, masyarakat terutama klinisi mendapat jaminan obat yang sesuai dengan standar efikasi, keamanan dan mutu yang dibutuhkan. Selain itu, uji BA/BE disiapkan untuk menghadapai harmonisasi bidang farmasi ASEAN 2008 mendatang.

Studi BE memungkinkan untuk membandingkan profil pemaparan sistemik (darah) suatu obat yang memiliki bentuk sediaan yang berbeda-beda (tablet, kapsul, sirup, salep, suppositoria, dan sebagainya), dan diberikan melalui rute pemberian yang berbeda-beda (oral/mulut, rektal/dubur, transdermal/kulit).

Bioavailabilitas/ketersediaan hayati (BA) dapat didefinisikan sebagai rate (kecepatan zat aktif dari produk obat yang diserap di dalam tubuh ke sistem peredaran darah) dan extent (besarnya jumlah zat aktif dari produk obat yang dapat masuk ke sistem peredaran darah), sehingga zat aktif/obat tersedia pada tempat kerjanya untuk menimbulkan efek terapi/penyembuhan yang diinginkan.

Bioekivalensi/kesetaraan biologi (BE) dapat didefinisikan menjadi tidak adanya perbedaan secara bermakna pada rate dan extent zat aktif dari dua produk obat yang memiliki kesetaraan farmasetik, misalnya antara tablet A yang merupakan produk obat uji dan tablet B yang merupakan produk inovator, sehingga menjadi tersedia pada tempat kerja obat ketika keduanya diberikan dalam dosis zat aktif yang sama dan dalam desain studi yang tepat.

DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes menambahkan bahwa dokter bisa percaya dan berani meresepkan obat generik asalkan ada uji BA/BE yang hasilnya bagus dan dipublikasikan.
Kendala Terbesar Obat Generik

Setiap negara wajib menyusun daftar obat esensial (DOEN), sejumlah jenis obat yang paling dibutuhkan di suatu negara, dan yang tergolong sering dipakai. Daftar ini dapat ditambah atau dikurangi oleh pemerintah sesuai kebutuhan negara.
Semakin bijak keputusan menyusun DOEN, semakin diuntungkan pihak konsumen. Lebih bijak kalau jumlah jenis obat yang dinilai layak tidak semakin banyak. Semakin sedikit jenis obat DOEN, semakin rasional obat yang bakal digunakan dalam praktik keseharian.

Namun, yang terjadi sekarang, dan itu sudah lama berlangsung, DOEN kita cenderung tambun. Obat bermerk dan jenis yang sama pun terus bertambah, sehingga membuat bingung dokter saat menulis resep. Kalau ada seratus jenis obat esensial, dan masing-masing jenis obat diproduksi oleh sepuluh merk obat, berapa ribu merk obat yang harus dokter ingat.

Bayangkan kalau untuk obat batuk yang sama tersedia puluhan merek. Duplikasi obat begini yang membuat persaingan harga obat semakin kurang sehat. Siapa merk obat yang berani lebih genit mempengaruhi dokter dan menulis resep, merk itu yang berpotensi menguasai pasar.

“Beda harga obat bermerk dengan obat generik sekitar 40 kali, 80 kali bahkan ada yang sampai 200 kali lipat,” ungkap dr. Marius Widjajarta, SE. Perusahaan farmasi mengklaim bahwa keuntungan tersebut untuk komisi dokter meresepkan obat bermerk. Hal inilah yang menjadi kendala terbesar mandeknya obat generik di Indonesia.

dr. Marius Widjajarta, SE menambahkan bahwa di luar negeri, harga maksimal obat bermerk diatur hanya 1,2-2 kali harga obat generik. Tidak mengherankan jika kemudian peredaran obat palsu subur di Indonesia.

Sebenarnya sejak tahun 2006 kemarin, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) telah mengeluarkan Surat Edaran No. 100/SK/GPFI/2006 tanggal 1 September 2006 yang berisi himbauan kepada perusahaan farmasi untuk menurunkan harga obat bermerk sehingga harganya berkisar 3 kali lipat harga obat generik.

Harga obat generik bermerek (obat bermerk) yang diturunkan meliputi 34 item obat esensial bermerek yang mencakup lebih kurang 1.400 sediaan yang diproduksi berbagai perusahaan farmasi swasta yang merupakan anggota GP Farmasi kecuali Perusahaan Modal Asing (PMA).

Beda dengan Indonesia, pangsa pasar obat generik di negara maju seperti Amerika telah mencapai 40-45%. Di negara maju telah menganut sistem klaim asuransi kesehatan, sedangkan Indonesia masih menganut auto pocket dimana kalau sakit baru bayar biaya pengobatan.

Pada obat bermerek dagang memang dilakukan pemillihan bahan pembantu (bahan tambahan yang digunakan untuk membentuk produk obat selain zat aktif) yang spesial dan kemasan produk yang menawan yang menjadikannya terasa istimewa.

Sedangkan pada obat generik dilakukan penekanan biaya produksi untuk penurunan harga produk. Akan tetapi berkat adanya studi BA dan atau BE, obat generik akan memberikan jaminan keamanan dan khasiat pengobatan walaupun kemungkinan adanya perbedaan sifat fisiko kimia zat aktif yang digunakan (bentuk kristal dan ukuran partikel) pada kedua produk obat tersebut.

Obat Generik Adalah Hak Pasien
Menurut dr. Marius Widjajarta, SE, UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah menguraikan apa yang menjadi hak-hak seorang pasien, antara lain:
1. Hak untuk informasi yang benar, jelas dan jujur.
2. Hak untuk jaminan kemanan dan keselamatan.
3. Hak untuk ganti rugi.
4. Hak untuk memilih.
5. Hak untuk didengar.
6. Hak untuk mendapatkan advokasi.
7. Hak-hak yang diatur oleh perundang-undangan.

Tidak tanggung-tanggung, jika melanggar maka sanksi yang menanti pun cukup berat. Pelanggar UU tersebut dapat dikenai denda maksimal 2 milyar dan kurungan maksimal 5 tahun.

Coba simak tips untuk berobat ke dokter dari dr. Marius Widjajarta, SE :“Mintalah obat generik ketika berobat ke dokter dan ingatkan dokter bahwa jika dokter tidak memberikan informasi yang benar, jujur dan jelas maka dokter bisa melanggar UU No. 8 tahun 1999.”

Pasien memiliki hak untuk memilih pengobatan. DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes mengatakan bahwa pasien harus mengingatkan dokter untuk menuliskan resep obat generik.

Jadi tidak ada alasan terutama bagi konsumen yang berkantong tebal untuk ragu dan merasa ‘bersalah’ jika hendak memilih obat generik dengan alasan penghematan. Apalagi dalam kondisi bangsa saat ini yang sedang menderita kronis akibat permasalahan hukum, politik, ekonomi, dan keamanan, di mana diperlukan kecerdasan seorang konsumen dalam memilih pengobatan.

Sumber dan kontributor tulisan DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes dan dr. Marius Widjajarta, SE dapat diakses di medicastore.com
Baca Selengkapnya..

Selasa, 07 Juli 2009

Studi: Makan Ikan Buat Anak-anak Lebih Cerdas

Republika Newsroom - Makan ikan membuat anak anda lebih cerdas, demikian hasil studi ilmuwan Swedia yang diterbitkan pekan ini.

Studi itu mendapati bahwa remaja laki-laki berusia 15 tahun dan makan ikan sedikitnya satu kali satu pekan mencatat prestasi tinggi dalam uji intelijensi ketika mereka berusia 18 tahun dibandingkan dengan merekan yang kurang sering makan ikan.

"Kami menemukan hubungan yang jelas antara seringnya konsumsi ikan dan nilai lebih tinggi ketika remaja memakan ikan sedikitnya sekali satu pekan," kata peneliti Profesor Kjell Toren dari Sahlgresnka Academy di University of Gotherburg.

Rata-rata, makan ikan sekali satu pekan dapat meningkatkan gabungan nilai intelijensi verbal dan visuospatial sebesar enam persen, sementara makan ikan lebih dari sekali dalam satu pekan meningkatkan nilai itu sampai 11 persen, kata para peneliti tersebut.

Studi itu yang dilandasi atas jawaban dari hampir 4.000 remaja Swedia dan disiarkan dalam Acta Paediatrica, terbitan Maret, menduga bahwa asam lemak omega-3 dan omega-6 pada ikan dapat menjadi kunci bagi peningkatan kemampuan kognitif.

Para peneliti tersebut juga berencana mengkaji apakah jenis ikan yang dikonsumsi memberi perbedaan hasil.ant/xinhua-oana/taq

Baca Selengkapnya..

Minggu, 05 Juli 2009

Parasetamol, Tak Seaman yang Dikira

KOMPAS.com - Sekitar sebulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan akan banyaknya obat penghilang rasa sakit (painkiller) yang dijual bebas dan mengandung parasetamol, bisa membahayakan karena berpotensi merusak liver.

Parasetamol merupakan obat analgesik yang populer digunakan untuk melegakan sesak napas, demam, atau sakit ringan.

Sebelumnya menurut rekomendasi FDA dosis aman mengonsumsi parasetamol tidak lebih dari 4000 mg dalam jangka 24 jam bagi orang dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun.

Sayangnya karena parasetamol termasuk obat yang mudah didapat, overdosis obat baik sengaja atau tidak sering terjadi. Misalnya saja orang yang menderita arthritis atau nyeri sendi yang dengan mudah mengalami overdosis bila ia mengonsumsi obat arthrtitis tiap 4 atau 6 jam dan ditambah obat penghilang nyeri lainnya yang mengandung parasetamol dan biasanya dijual bebas. Obat nyeri sendi seperti tylenol mengandung 325 mg parasetamol dan 500 mg untuk jenis ekstra kuat.

Selama bertahun-tahun konsumen merasa aman dalam memilih parasetamol sebagai obat pereda sakit. Berbeda dengan painkiller jenis ibuprofen atau asetosal (asam asetilsalisilat), parasetamol tidak menyebabkan peradangan. Karena itulah obat ini sering dianggap aman.

Tetapi faktanya, studi terbaru menunjukkan parasetamol dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kerusakan liver, bahkan kematian.

Untuk menghidari efek samping tersebut, FDA menurunkan dosis aman parasetamol, yakni 3.250 mg untuk orang dewasa (sebagian ahli merasa dosis ini masih terlalu tinggi) dan untuk dosis tunggal tidak lebih dari 650 mg.

Selain itu karena kombinasi parasetamol dan alkohol bisa meracuni liver, maka orang yang mengonsumsi lebih dari tiga gelas minuman beralkohol disarankan untuk mengurangi asupan parasetamol dari dosis biasa.

Konsumen juga diharapkan mewaspadai kemungkinan over dosis karena mengonsumsi beberapa jenis obat yang mengandung parasetamol secara bersamaan untuk mengurangi gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri menstruasi, atau influenza.
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 04 Juli 2009

Mengejutkan, PlayStation Sebabkan Sakit Kulit

Republika Newsroom - Penyakit kulit baru yang disebabkan oleh konsol games telah diidentifikasi oleh ahli penyakit kulit. Kondisi yang disebut PlayStation Palmar Hidradenitis dijelaskan dalam jurnal ilmu penyakit kulit Inggris, British Journal of Demartology.

Para peneliti mengambil kasus yang terjadi pada anak 12 tahun, yang datang ke Rumah Sakit Swiss dengan sakit kulit yang parah pada telapak tangannya.

Anak perempuan itu diketahui sering bermain games. Dia baru bisa pulih kembali setelah 10 hari berpantang main games. Dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Universitas Genewa menyimpulkan anak perempuan itu mengalami kondisi yang dikenal dengan idiopathic eccrine hidradenitis.

Cirinya, seperti penyakit kulit pada umumnya yang menyebabkan kemerahan, bengkak pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

Kondisi seperti itu sebelumnya ditemukan pada telapak kaki anak-anak yang ikut dalam aktivitas fisik berat, seperti jogging. Kondisi tersebut diduga berkaitan dengan banyaknya keringat.

Gejala tidak lazim

Untuk penyakit yang hanya mengenai tangan itu sangat tidak lazim, dan pasien yang bersangkutan tidak ikut aktivitas olah raga atau latihan fisik baru-baru ini. Dia juga dilaporkan tidak menderita trauma pada tangannya.

Bagaimanapun, orangtua anak itu mengatakan anak perempuannya baru-baru ini bermain PlayStation selama beberapa jam setiap harinya. Dan dia terus bermain meski sudah mengalami sakit kulit.

Dokter menduga masalah itu terjadi karena genggaman yang kuat dan terus menerus pada pegangan tangan konsol game. Permainan yang menegangkan telah menyebabkan dia berulang-ulang menekan tombol serta berkeringat.

Para peneliti mengatakan, kasus kecanduan games yang menggunakan konsol pernah tercatat sebelumnya, dan gejala awalnya disebutkan berkaitan dengan masalah psikologi. Bagaimanapun, beberapa gejala fisik, seperti sakit otot yang akut dan kaku mulai timbul. Mereka mengatakan PlayStation palmar hidradenitis sekarang harus dimasukkan dalam daftar.

Asosiasi ahli penyakit kulit Inggris, Nina Goad mengatakan penemuan ini menarik dan sebaiknya para peneliti saling berbagi informasi jika menemukan kasus serupa.

“Jika anda khawatir kena penyakit kulit pada tangan anda ketika bermain games, lebih baik anda istrirahat dulu, dan jangan bermain terlalu keras jika tangan anda mulai berkeringat,” kata Nina.

Reaksi Sony

Juru bicara produsen PlayStation, Sony Computer Entertainment Europe Ltd mengatakan; ”kami sungguh yakin video games merupakan hiburan yang legal dimasa lalu seperti menonton film, mendengarkan musik atau membaca buku.

“Sebagai hobby di waktu luang, ada kemungkinan konsekuensinya jika tidak mengikuti akal sehat, saran kesehatan dan petunjuk yang bisa ditemukan dalam buku manual.”

PlayStation diluncurkan pada 1995 dan selama 13 tahun belakangan ini sudah terjual ratusan juta unit.

“Kami tidak bermaksud menganggap kecil penelitian ini dan kami akan mempelajarinya dengan penuh perhatian. Untuk pertama kalinya, kami mendengar ada keluhan.” - bbc/ahi

Baca Selengkapnya..

Jumat, 03 Juli 2009

Perubahan Cuaca Berpotensi Munculkan Migren

Kapanlagi.com - Bagi sejumlah orang, perubahan cuaca bisa menjadi pemicu datangnya sakit kepala akut atau migrain. Karena mernurut Dr Patricia Prince dari New England Center for Headcache di Stamford, perubahan cuaca juga bisa merubah kebiasaan pola hidup termasuk ketidakmampuan tidur dan berdampak pada penyakit lainnya.

Para ilmuwan melakukan penelitian yang mendalam mengenai dampak udara yang ditengarai menjadi pemicu migrain. Menurut temuan Boston's Children's Hospital, hampir setengah dari populasi mengalami sakit kepala yang akut karena perubahan cuaca. Dari catatan Dr Prince dalam the journal Headcache mereka kebanyakan mengalami kenaikan suhu badan dan beraksi atas perubahan tekanan udara.

Dr Prince mengatakan dengan hasil penelitian ini maka dampak pengaruh cuaca pada migrain bisa diperhitungkan. Sementara penelitian lain juga memberikan hasil yang hampir sama. Penelitian Dr Patricia Prince dari the New England Center for Headache di Stamford melibatkan 77 orang yang mengunjungi klinik migrain.

Kepada setiap pasien, Dr Prince bertanya dalam sebuah form standard seperti seberapa berat migrain yang mereka alami dan kebanykan dari pasien merasa yakin bahwa migrain yang mereka dapat sangat erat berhubungan dengan perubahan cuaca. Dari kuesioner itu, Dr Price mengukur suhu udara ketika setiap harinya dimana sang pasien migrain tinggal.

Secara keseluruhan 48 pasien atau 62% persen merasa yakin bahwa cuaca menjadi penyebab utama mereka terkena migrain. Ketika Dr Price melakukan pengkuran dihari dimana pasien mengalami migrain, mereka menemukan hanya 39 pasien atau 51% yang benar-benar bermasalah ketika terjadi perubahan cuaca.

Sementara yang lainya merupakan kombinasi dari tinggi/rendahnya temperatur dengan kelembaban udara. Sejumlah orang sensitif atas perubahan tingginya udara sementara yang lain bermasalah dengan rendahnya kelembahan. Sensitifitas perubahan itu terjadi dalam satu atau dua hari.

Dalam kebanyakan hasus, klaim pasien yang menyalahkan perubahan udara sebagai penyebab migrain tidaklah tepat. Tidak peduli apakah pasien itu muda atau tua atau jenis kelaminya pria atau wanita. "Melakukan identifikasi mengenai faktor pemicu sangatlah penting untuk menanggulangi masalah selanjutnya," ujar Bagi Dr Anne MacGregor dari the City of London Migraine Clinic. (mydoc/tutut)

Baca Selengkapnya..

Kamis, 02 Juli 2009

Vaksin Meningitis Meningokokus Tetravalen bagi Jemaah Haji Indonesia

Pendahuluan
Meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak dan selaput sumsum tulang yang terjadi secara akut dan cepat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria meningitidis, yang terdiri dari banyak serogrup dan yang sering menyebabkan penyakit adalah serogrup A, B ,C, Y, dan W-135. Gejala klinis penyakit ini adalah demam (panas tinggi) mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, kaku kuduk, ketahanan fisik melemah, dan kemerahan di kulit. Pada keadaan lanjut, kesadaran menurun sampai koma serta terjadi perdarahan echymosis.

Berkumpulnya populasi yang besar seperti jemaah haji dari berbagai negara di Arab Saudi, dapat merupakan penyebaran kuman dan penyakit , sehingga pemberian vaksinasi merupakan upaya yang penting dalam memberikan perlindungan kesehatan jemaah haji.

Saat ini, pada semua jemaah haji diberikan imunisasi meningitis meningokokus sebelum berangkat ke Arab Saudi. Vaksin meningitis yang digunakan adalah vaksin bivalen yang terbuat dari kuman N. meningitidis serogrup A dan C.

Bila ditemukan jemaah haji menderita atau diduga menderita meningitis di Rumah Sakit Arab Saudi, maka semua orang kontak penderita dalam kloter diberi kemoprofilaksis untuk mencegah terjadinya penularan. Mulai 1994, telah dilakukan pemeriksaan usap nasofaring terhadap orang kontak dari kloter yang di dalamnya terdapat penderita meningitis meningokokus setiba di Indonesia, untuk mengcegah masuknya kuman penyebab meningitis ke Indonesia. Hasil pengamatan selama 2 tahun terakhir di Indonesia dan beberapa negara menunjukkan adanya peningkatan kasus yang disebabkan oleh serogrup W-135.

Makalah ini akan membahas mengenai vaksin meningitis meningokokus tetravalen (quadrivalen) hasil pengamatan meningitis meningokokus pada jemaah haji di Indonesia dan negara lain, dan perlunya penggunaan vaksin tetravalen.

Vaksin Meningitis Meningokokus Tetravalen
Berbagai usaha untuk membuat vaksin meningitis meningokokus telah dilakukan. Mula-mula digunakan vaksin yang terbuat dari seluruh bakteri yang dimatikan, kemudian dibuat dari toksin yang dilarutkan, dan yang terakhir dibuat dari polisakarida (PS) dan membran protein bagian luar (outer membran protein, OMP ) dari bakteri yang digunakan saat ini.

Vaksin bersifat sel T independen dan mengandung polisakarida dari masing-masing serogrup kuman. Vaksin yang tersedia di pasaran saat ini adalah vaksin meningitis meningokokus A,C (bivalen) dan vaksin tetravalen yang terbuat dari kuman serogrup A, C, Y, dan W-135. Vaksin meningitis meningokokus grup B sampai saat ini belum tersedia.

Penambahan grup Y dan W-135 terjadi karena 20% dari kasus meningitis meningokokus disebabkan oleh serogrup tersebut.

Vaksin tetravalen yang ada saat ini mengandung 50 ug polisakarida dari masing-masing serogrup A, C, Y, dan W-135 serta diberikan melalui suntikan subkutan. Di Amerika, vaksin ini mendapat lisensi pada 1981. Selain itu, vaksin serupa dibuat di Belgia dan Perancis.

Imunogenisitas terhadap polisakarida serogrup Y dan W-135 telah dievaluasi pada orang dewasa dan anak-anak, serta diketahui dapat sebanding dengan polisakarida serogrup A dan C. Keamanan dari vaksin tetravalen terbukti tidak berbeda dengan vaksin bivalen.
Vaksin ini meningkatkan titer antibodi bakterisidal 4 kali pada orang dewasa, 3--4 minggu setelah imunisasi.

Lebih dari 90% orang dewasa memberikan respons terhadap imunisasi dengan kenaikan titer antibodi bakterisidal 4 kali atau lebih. Titer antibodi bakterisidal terhadap polisakarida Y dan W-135 naik dari kurang dari 4 kali sampai mencapai kira-kira 512 kali.

Efikasi vaksin bivalen maupun tetravalen telah diuji di lapangan. Vaksin polisakarida dapat menginduksi kekebalan dan melindungi penyakit, tetapi pada anak-anak tergantung pada umur dan bervariasi menurut serogrupnya. Vaksin memberikan perlindungan jangka pendek, yaitu selama 3 tahun.

Penggunaan Vaksin
Di Amerika, vaksinasi hanya disarankan untuk mengotrol wabah. Vaksinasi rutin hanya dianjurkan untuk orang yang akan bepergian ke negara yang dikenal sebagai daerah epidemi atau endemis meningitis meningokokus, seperti Nepal, Arab Saudi, Kenya, dan daerah lingkar meningitis di Sub sahara Afrika.

Bila serogrup A, C, Y, W-135 diidentifikasi sebagai penyebab penyakit, di beberapa negara dianjurkan pemberian vaksinasi segera dengan vaksin bivalen atau tetravalen untuk kontak dekat penderita, dan diberikan pada umur di atas 3 bulan.

Serogrup Kuman Meningitis yang Diisolasi dari Jemaah Haji Penderita dan Orang Kontak
Pada 1996, dalam melakukan pengamatan penyakit meningitis meningokokus, di Indonesia telah diadakan pelatihan bagi petugas laboratorium daerah. Pelatihan dilakukan di Badan Litbangkes bersama-sama dengan Puslabkes dan Ditjen P2M PLP. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan di embarkasi/debarkasi haji masing-masing di mana terdapat penderita.

Hasil pemeriksaan kuman pada tabel 1 menunjukkan bahwa sejak 1996 serogrup kuman yang diisolasi dari orang kontak penderita dalam kloter, meliputi semua serogrup kecuali serogrup Y.

Pada 2000, pada sampel acak dari kloter yang di dalamnya terdapat penderita meningitis, baik yang diisolasi dari pusat maupun yang berasal dari propinsi Jateng, ditemukan 10 orang pengidap (carrier) serogrup W-135. Jumlah jemaah haji Indonesia penderita meningitis pada 2000 sebanyak 14 orang. Enam orang di antaranya meninggal di Arab Saudi dengan penyebab kematian yang diduga disebabkan meningitis meningokokus serogrup W-135. Selain itu, dua orang lainnya meninggal di Indonesia tanpa sempat dilakukan pemeriksaan kuman.

Tabel 2 menunjukkan jumlah kasus meningitis meningokokus pada jemaah haji dan orang kontaknya yang dilaporkan dari berbagai negara. Tabel tersebut menunjukkan bahwa penyebab penyakit yang terbanyak adalah serogrup W-1354.

Hasil usap nasofaring 100 orang jemaah haji dari 2 kloter embarkasi Jakarta yang diambil secara acak dan diperiksa di Puslitbang Pemberantasan Penyakit yang dilakukan pada 2001, menemukan 12 orang pengidap serogrup W-135 (Tabel 1). N. meningitidis serogrup W-135 merupakan isolat yang banyak ditemukan pada pengidap jemaah haji Indonesia selama 2 tahun berturur-turut, sedangkan serogrup B tidak ditemukan.

Pada 2001, terdapat 18 orang penderita dan 6 orang jemaah haji Indonesia meninggal di Arab Saudi. Dua di antaranya disebabkan oleh serogrup W-135 (WHO). Tabel 35. Pada 2000 dan 2001, telah terjadi peningkatan jumlah penderita yang disebabkan oleh serogrup W-135 di berbagai negara, termasuk Indonesia. Selama ini, beberapa negara masih menggunakan vaksin bivalen yang tidak mengandung kuman W-135.

Pertimbangan dalam Menentukan Penggunaan Vaksin Tetravalen
Sampai saat ini, Indonesia masih melakukan imunisasi meningitis meningokokus menggunakan vaksin bivalen yang mengandung kuman N. meningitidis serogrup A dan C. Meningkatnya jumlah penderita meningitis yang disebabkan oleh serogrup W-135 telah mendorong perlunya penggunaan vaksin meningitis meningokokus tetravalen. Berbagai pertimbangan yang mendasari penggunaan vaksin tetravalen untuk jemaah haji Indonesia adalah:
• Beberapa tahun terakhir ada kecenderungan meningkatnya kasus meningitis meningokokus serogrup W-135 pada jemaah haji di Indonesia dan beberapa negara lain.
• Terjadinya siklus epidemik di daerah meningitis belt Afrika.
• Banyaknya penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke negara Timur Tengah, yang terdiri dari jemaah haji 205.000/ tahun, umroh 80.000/tahun , dan tenaga kerja sebanyak 120.000/ tahun. Selain itu, cakupan vaksinasi terutama pada jemaah umroh dan TKI masih rendah, sehingga masih perlu ditingkatkan.
• Kementrian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, dalam rangka mencegah penyakit meningitis meningokokus, telah mengharuskan negara-negara yang mengirimkan jemaah haji untuk memberikan vaksinasi meningitis meningokokus tetravalen pada 2002 sebagai syarat pokok dalam pemberian visa haji dan umroh.

Berbagai upaya lain telah dilakukan, yaitu evaluasi nasional haji, pembahasan, dan melakukan review terhadap produk vaksin tetravalen. Akhirnya, keputusan pemerintah mengenai kebijakan penggunaan vaksin meningitis meningokokus tetrvalen pada jemaah haji dan umroh Indonesia dilaksanakan mulai 2002.

Kesimpulan
Saat ini, jemaah haji dan umroh Indonesia mendapat vaksinasi meningitis meningokokus bivalen yang mengandung serogrup A dan C. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada 2 tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah kasus dan pengidap meningitis meningokokus yang disebabkan oleh kuman serogrup W-135 pada jemaah haji Indonesia dan berbagai negara lain. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin meningitis meningokokus tetravalen yang mengandung kuman serogrup A, C, Y dan W-135.
Berbagai pertimbangan lain telah mendasari penggunaan vaksin meningitis meningokokus tetravalen bagi jemaah haji dan umroh Indonesia pada 2002.

Daftar Pustaka
1. Frasch C E. Meningococcal Vaccines. Past, Present and Future. Meningococcal Diasease. Edited by Keith Cartwright. John Wiley and Sons Ltd.1995; 245-263.
2. WHO. Control of epidemic Meningococcal disease. WHO Practical Guidelines.1995. 47-48.
3. Muljati Prijanto. Hasil pemeriksaan usap nasofaring dari jemaah haji dan vaksin meningitis meningokokus tetravalen. Disampaikan pada evaluasi penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2001. Bandung 30 April-3 Mei 2001; 1-7.
4. WHO. Meningococcal disease, serogroup W135-update. http://www.who.int/disease-outbreak.news/n2000/may/12may2000.html
5. WHO. Meningococcal disease, serogroup W135 - Update 2. http://www.who.int/disease-outbreak.news/n2001/22 June2001.

Sumber tulisan: MULJADI PRIJANTO* DAN YUSHARMEN**
*Puslitbang Pemberantasan Penyakit, Badan Litbangkes.,Depkes RI
** Dit EPIM dan Kesma, Dirjen P2M & PLP, Depkes RI

Tulisan di atas pernah dimuat di Tempo.co.id
Baca Selengkapnya..
 

Featured